Targetkan 2 Juta Penumpang, PT KCI Wacanakan Tambah Gerbong KRL
A
A
A
JAKARTA - Menghadapi tahun 2019, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) ditargetkan mampu mengangkut 2 juta penumpang sehari. Mempercepat itu, PT KCI akan menambah seluruh rangkaian kereta dengan dua rangkaian.
Disisilain, tambahan rangkaian akan memperlambat beban kereta. Kecepatan kereta akan dikurangi seiring dengan beban bertambah, headway akan meningkat seiring meningkat tambahan gerbong.
Vice President Coorporate Communication PT KCI, Eva Chairunissa tak menampik akan hal itu. Ia mengatakan akan ada tambahan dua gerbong akan dilakukan secara bertahap di sejumlah perjalanan.
“Kecuali jalur Kampung Bandan-Tanjung Priok. Belum untuk di tahun 2019,” kata Eva ketika dihubungi SINDOnews, Senin (7/1/2019).
Sebelumnya, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menargetkan PT KCI untuk mengangkut 2 juta penumpang per hari di tahun 2019.
Mempercepat itu, pihaknya kemudian meminta agar KCI memperpanjang rangkaian Commuter Line dari 10 rangkaian menjadi 12, 8 rangkaian menjadi 10, dan 12 rangkaian menjadi 14 rangkaian.
Eva meluruskan, maksud pernyataan Budi yakni menjadikan seluruh commuter line menjadi 12 rangkaian, perpanjangan ini akan dilakukan dibeberapa jalur, yakni Bogor-Jakarta Kota, Bekasi-Jakarta Kota, Tangerang-Duri, dan Rangkasbitung-Tanah Abang.
Saat ini, kata Eva, dari 83 kereta yang tersebar, 20 kereta merupakan standformasi 12, jumlah itu terbanyak di Bogor-Jakarta Kota dengan 13 kereta, 5 kereta di lintas Cikarang-Bekasi-Jakarta Kota, dan dua lainnya di lintas Tangerang-Duri.
Sementara untuk standformasi 10, KCI mencatat ada 37 kereta. Puluhan kereta itu tersebar di 16 kereta di Rangkasbitung - Tanah Abang, 8 kereta di Jakarta Kota - Bekasi - Cikarang, 7 kereta loopline Bogor (melintas Jatinegara - Angke), 5 kereta Jakarta Kota - Bogor, dan 1 kereta jurusan Nambo - Angke.
Sedangkan untuk standformasi 8, KCI mencatat 23 kereta yang tersebar, 14 kereta untuk lintas loopline Bogor (melintas Jatinegara - Angke), tiga kereta di lintas Tangerang - Duri, tiga kereta di lintas Jakarta - Bogor, dua kereta di Jakarta Kota - Bekasi -Cikarang, dan satu kereta di lintas Nambo - Angke.
Sementara untuk lintas Jakarta Kota - Kampung Bandan - Tanjung Priok rangkaian masih menggunakan empat standformasi dengan jumlah kereta mencapai empat.
“Nah mempercepat itu, kami akan melakukan bertahap. Sejak 2014 kami berusaha untuk meningkatkan sedikit sedikit,” ucapnya.
Meski demikian, saat disinggung mengenai adanya pengurangan kecepatan akibat perpanjangan standformasi 12. Eva langsung membantah, ia beralasan pengoperasion 12 standformasi harus memperhatikan unsur teknik commuter line.
“Sehingga dipastikan aman dan tetap dapat dijalankan sesuai speksifikasi teknisnya baik dari sisi tenaga/traksi, kecepatan, percepatan dan perlambatan dll,” kata Eva sembari mengatakan penambahan tidak akan mengurangi kecepatan atau semakin lambat.
Eva kemudian membandingkan akan ada keuntungan ketika pihaknya menambah rangkaian, yakni menambahnya jumlah kapasitas angkutan. Sebab satu rangkaian Commuter Line diketahui mampu mengangkut 250 orang.
Eva melanjutkan untuk perpanjangan rangkaian berdampak dengan memanjang peron. Karena itulah Eva beralasan banyak stasiun yang belum diperpanjang peron, hal ini lah yang menjadikan pihaknya sulit untuk memperpanjang rangkaian kereta.
“Jadi masih ada stasiun yang belum bisa untuk standformasi 12, tapi jumlah berapa masih kami himpun. Intinya kita akan merombak stasiun sembari memperpanjang rangkaian,” tuturnya.
Sementara itu ditempat terpisah Senior Manager Coorporate Communication Daerah Operasional (Daop) 1, Edi Kuswoyo enggan berkomentar lebih mengenai rencana perpanjangan ini.
Termasuk saat ditanya mengenai berubahnya Grafik Perjalanan Kereta (Gapeka) 2019 nanti. Edi mengaku pihaknya masih melakukan rapat mengenai ini. “Nanti, tunggu pembahasan bersama PT.KCI,” jelas Edi singkat.
Disisilain, tambahan rangkaian akan memperlambat beban kereta. Kecepatan kereta akan dikurangi seiring dengan beban bertambah, headway akan meningkat seiring meningkat tambahan gerbong.
Vice President Coorporate Communication PT KCI, Eva Chairunissa tak menampik akan hal itu. Ia mengatakan akan ada tambahan dua gerbong akan dilakukan secara bertahap di sejumlah perjalanan.
“Kecuali jalur Kampung Bandan-Tanjung Priok. Belum untuk di tahun 2019,” kata Eva ketika dihubungi SINDOnews, Senin (7/1/2019).
Sebelumnya, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menargetkan PT KCI untuk mengangkut 2 juta penumpang per hari di tahun 2019.
Mempercepat itu, pihaknya kemudian meminta agar KCI memperpanjang rangkaian Commuter Line dari 10 rangkaian menjadi 12, 8 rangkaian menjadi 10, dan 12 rangkaian menjadi 14 rangkaian.
Eva meluruskan, maksud pernyataan Budi yakni menjadikan seluruh commuter line menjadi 12 rangkaian, perpanjangan ini akan dilakukan dibeberapa jalur, yakni Bogor-Jakarta Kota, Bekasi-Jakarta Kota, Tangerang-Duri, dan Rangkasbitung-Tanah Abang.
Saat ini, kata Eva, dari 83 kereta yang tersebar, 20 kereta merupakan standformasi 12, jumlah itu terbanyak di Bogor-Jakarta Kota dengan 13 kereta, 5 kereta di lintas Cikarang-Bekasi-Jakarta Kota, dan dua lainnya di lintas Tangerang-Duri.
Sementara untuk standformasi 10, KCI mencatat ada 37 kereta. Puluhan kereta itu tersebar di 16 kereta di Rangkasbitung - Tanah Abang, 8 kereta di Jakarta Kota - Bekasi - Cikarang, 7 kereta loopline Bogor (melintas Jatinegara - Angke), 5 kereta Jakarta Kota - Bogor, dan 1 kereta jurusan Nambo - Angke.
Sedangkan untuk standformasi 8, KCI mencatat 23 kereta yang tersebar, 14 kereta untuk lintas loopline Bogor (melintas Jatinegara - Angke), tiga kereta di lintas Tangerang - Duri, tiga kereta di lintas Jakarta - Bogor, dua kereta di Jakarta Kota - Bekasi -Cikarang, dan satu kereta di lintas Nambo - Angke.
Sementara untuk lintas Jakarta Kota - Kampung Bandan - Tanjung Priok rangkaian masih menggunakan empat standformasi dengan jumlah kereta mencapai empat.
“Nah mempercepat itu, kami akan melakukan bertahap. Sejak 2014 kami berusaha untuk meningkatkan sedikit sedikit,” ucapnya.
Meski demikian, saat disinggung mengenai adanya pengurangan kecepatan akibat perpanjangan standformasi 12. Eva langsung membantah, ia beralasan pengoperasion 12 standformasi harus memperhatikan unsur teknik commuter line.
“Sehingga dipastikan aman dan tetap dapat dijalankan sesuai speksifikasi teknisnya baik dari sisi tenaga/traksi, kecepatan, percepatan dan perlambatan dll,” kata Eva sembari mengatakan penambahan tidak akan mengurangi kecepatan atau semakin lambat.
Eva kemudian membandingkan akan ada keuntungan ketika pihaknya menambah rangkaian, yakni menambahnya jumlah kapasitas angkutan. Sebab satu rangkaian Commuter Line diketahui mampu mengangkut 250 orang.
Eva melanjutkan untuk perpanjangan rangkaian berdampak dengan memanjang peron. Karena itulah Eva beralasan banyak stasiun yang belum diperpanjang peron, hal ini lah yang menjadikan pihaknya sulit untuk memperpanjang rangkaian kereta.
“Jadi masih ada stasiun yang belum bisa untuk standformasi 12, tapi jumlah berapa masih kami himpun. Intinya kita akan merombak stasiun sembari memperpanjang rangkaian,” tuturnya.
Sementara itu ditempat terpisah Senior Manager Coorporate Communication Daerah Operasional (Daop) 1, Edi Kuswoyo enggan berkomentar lebih mengenai rencana perpanjangan ini.
Termasuk saat ditanya mengenai berubahnya Grafik Perjalanan Kereta (Gapeka) 2019 nanti. Edi mengaku pihaknya masih melakukan rapat mengenai ini. “Nanti, tunggu pembahasan bersama PT.KCI,” jelas Edi singkat.
(ysw)