Setiap Hari Empat Orang Pelaku Narkoba Diamankan di Jakarta Barat
A
A
A
JAKARTA - Polres Metro Jakarta Barat meringkus seribuan tersangka kasus narkoba sepanjang 2018. Jika dirata-ratakan, setiap hari terdapat empat orang pelaku narkoba yang dicokok di Jakarta Barat.
“Ada 1.418 orang diamankan hingga sekarang. Bila dirata-ratakan hampir empat orang diamankan dalam sehari,” ujar Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Hengki Haryadi, di sela-sela pemusnahan 40 kilogram sabu dan 20 ribu ekstasi, Jumat (28/12/2018).
Hengki menjelaskan, pada awal tahun 2018 rata-rata hanya dua orang yang diamankan Polres Metro Jakarta Barat. Kemudian menjelang pertengahan tahun rata-rata penangkapan meningkat menjadi tiga orang dalam sehari. Jelang akhir tahun penangkapan pelaku narkoba meningkat menjadi empat orang dalam sehari.
Karena itu, demi memutus banyaknya penyalahgunaan narkoba, pola penangkapan dirubah. Pihaknya kini menyisir beberapa pengecer besar dan bandar narkoba.
Peningkatan kualitas penangkapan itu dilakukan dengan menyisir daerah penyangga dan perbatasan Jakarta Barat. Dari tempat itu, pihaknya berhasil mengamankan sejumlah narkoba dari beberapa tempat, di antaranya pabrik narkoba di Cikupa dan Cibinong. “Semuanya itu mengarah ke Jakarta Barat,” ucapnya.
Alhasil dari serangkaian itu, crime total (statistik kejahatan) narkoba mengalami penurunan dari 1.231 kasus pada 2017 menjadi 1.088 kasus di 2018.
Sementara untuk tersangka, Hengki menyebutkan, secara personal dari 1.417 tersangka yang diamankan 1 diantaranya merupakan warga negara asing. “Masih didomanisi laki laki. Dari keseluruhan itu ada 70 perempuan,” tuturnya.
Sementara untuk barang bukti, tahun ini penyitaan sabu-sabu naik 16 persen, yakni dari 75,9 kilogram pada 2017 menjadi 88,12 kilogram di 2018.
Selain sabu-sabu, penyitaan ekstasi juga naik 90 persen dari 20.433 butir pada 2017 menjadi 38.929,5 butir di 2018. Kenaikan fantastis terlihat pada jenis ganja. Terungkapnya 1,3 ton ganja di awal tahun 2018 membuat barbuk ganja di 2018 meningkat 3.000 persen dari tahun sebelumnya 42,6 kilogram atay menjadi 1,32 ton. Pada tahun ini Polres Metro Jakarta Barat juga mengamankan 1 ons kokain.
Sementara itu, Polres Metro Jakarta Barat hari ini memusnahkan 40,2 kilogram sabu bersama dengan 22.635 butir ekstasi dan 10.000 butir bahan pembuat sabu.
Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Erick Frendrzh mengatakan, pemusnahan merupakan hasil rampungan tiga bulan yang dilakukan pihaknya.
Salah satunya kasus pengungkapan 30 kilogram narkoba di Cilegon, Banten. Dalam pemusnahan itu sedikitnya 14 orang diamankan dari delapan laporan. “Barbuk ini dimusnahkan setelah mendapatkan putusan pengadilan,” kata Erick.
Erick berkomitmen dalam setiap penindakan narkoba, pihaknya akan terus menyisir bandar dan pengecer narkoba. Informasi awal akan didapat pihaknya melalui penyalahgunaan narkoba.
Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi yang hadir dalam pemusnahaan barang bukti dan rilis akhir tahun mengapresiasi keberhasilan Polres Metro Jakarta Barat dalam mengungkap kasus narkoba.
Pihaknya siap turun langsung membantu kepolisian dalam menekan peredaran narkoba dan tindak kriminalitas lainnya di wilayah Jakarta Barat dengan langkah preventif.
"Berkaitan dengan preman, tawuran dan juga narkoba ini memang kalau yang sifatnya represif did epannya kepolisian. Preventif adalah bagian pemda," kata Rustam.
Dalam kegiatan ini, pihaknya akan mengarahkan masyarakat dengan membentengi diri terhadap bahaya narkoba dan sosialisasi nakorba hingga ke sekolah.
Rustam mengharapkan dengan adanya sinergitas antara pemerintah, kepolisian, TNI, serta unsur masyarakat, dapat menciptakan Jakarta Barat bebas dari tindak kriminalitas yang merupakan efek dari narkoba.
Pihaknya tengah mencoba membuat beberapa program, salah satunya jam belajar malam. Cara ini untuk mengkonsentrasikan anak remaja agar tidak mengkonsumsi narkoba.
“Ada 1.418 orang diamankan hingga sekarang. Bila dirata-ratakan hampir empat orang diamankan dalam sehari,” ujar Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Hengki Haryadi, di sela-sela pemusnahan 40 kilogram sabu dan 20 ribu ekstasi, Jumat (28/12/2018).
Hengki menjelaskan, pada awal tahun 2018 rata-rata hanya dua orang yang diamankan Polres Metro Jakarta Barat. Kemudian menjelang pertengahan tahun rata-rata penangkapan meningkat menjadi tiga orang dalam sehari. Jelang akhir tahun penangkapan pelaku narkoba meningkat menjadi empat orang dalam sehari.
Karena itu, demi memutus banyaknya penyalahgunaan narkoba, pola penangkapan dirubah. Pihaknya kini menyisir beberapa pengecer besar dan bandar narkoba.
Peningkatan kualitas penangkapan itu dilakukan dengan menyisir daerah penyangga dan perbatasan Jakarta Barat. Dari tempat itu, pihaknya berhasil mengamankan sejumlah narkoba dari beberapa tempat, di antaranya pabrik narkoba di Cikupa dan Cibinong. “Semuanya itu mengarah ke Jakarta Barat,” ucapnya.
Alhasil dari serangkaian itu, crime total (statistik kejahatan) narkoba mengalami penurunan dari 1.231 kasus pada 2017 menjadi 1.088 kasus di 2018.
Sementara untuk tersangka, Hengki menyebutkan, secara personal dari 1.417 tersangka yang diamankan 1 diantaranya merupakan warga negara asing. “Masih didomanisi laki laki. Dari keseluruhan itu ada 70 perempuan,” tuturnya.
Sementara untuk barang bukti, tahun ini penyitaan sabu-sabu naik 16 persen, yakni dari 75,9 kilogram pada 2017 menjadi 88,12 kilogram di 2018.
Selain sabu-sabu, penyitaan ekstasi juga naik 90 persen dari 20.433 butir pada 2017 menjadi 38.929,5 butir di 2018. Kenaikan fantastis terlihat pada jenis ganja. Terungkapnya 1,3 ton ganja di awal tahun 2018 membuat barbuk ganja di 2018 meningkat 3.000 persen dari tahun sebelumnya 42,6 kilogram atay menjadi 1,32 ton. Pada tahun ini Polres Metro Jakarta Barat juga mengamankan 1 ons kokain.
Sementara itu, Polres Metro Jakarta Barat hari ini memusnahkan 40,2 kilogram sabu bersama dengan 22.635 butir ekstasi dan 10.000 butir bahan pembuat sabu.
Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Erick Frendrzh mengatakan, pemusnahan merupakan hasil rampungan tiga bulan yang dilakukan pihaknya.
Salah satunya kasus pengungkapan 30 kilogram narkoba di Cilegon, Banten. Dalam pemusnahan itu sedikitnya 14 orang diamankan dari delapan laporan. “Barbuk ini dimusnahkan setelah mendapatkan putusan pengadilan,” kata Erick.
Erick berkomitmen dalam setiap penindakan narkoba, pihaknya akan terus menyisir bandar dan pengecer narkoba. Informasi awal akan didapat pihaknya melalui penyalahgunaan narkoba.
Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi yang hadir dalam pemusnahaan barang bukti dan rilis akhir tahun mengapresiasi keberhasilan Polres Metro Jakarta Barat dalam mengungkap kasus narkoba.
Pihaknya siap turun langsung membantu kepolisian dalam menekan peredaran narkoba dan tindak kriminalitas lainnya di wilayah Jakarta Barat dengan langkah preventif.
"Berkaitan dengan preman, tawuran dan juga narkoba ini memang kalau yang sifatnya represif did epannya kepolisian. Preventif adalah bagian pemda," kata Rustam.
Dalam kegiatan ini, pihaknya akan mengarahkan masyarakat dengan membentengi diri terhadap bahaya narkoba dan sosialisasi nakorba hingga ke sekolah.
Rustam mengharapkan dengan adanya sinergitas antara pemerintah, kepolisian, TNI, serta unsur masyarakat, dapat menciptakan Jakarta Barat bebas dari tindak kriminalitas yang merupakan efek dari narkoba.
Pihaknya tengah mencoba membuat beberapa program, salah satunya jam belajar malam. Cara ini untuk mengkonsentrasikan anak remaja agar tidak mengkonsumsi narkoba.
(thm)