Finalis None Jakarta Timur Ikut Jadi Korban Tsunami Selat Sunda
A
A
A
BEKASI - Jumlah korban tewas akibat tsunami Selat Sunda mencapai 429 orang dan luka-luka mencapai 1.485 orang. Dari jumlah korban tewas tersebut salah satunya adalah Finalis Abang None Jakarta Timur tahun 2017, Tya Dwi Ardianti Nugraha (23).
Gadis cantik yang tercatat sebagai warga Kota Bekasi ini sudah dimakamkan pihak keluarga kemarin di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kemang, Bekasi.
Ditemui di rumah duka di Jalan Akalipa V Blok E5 No 9, Kemang Pratama 3, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Ayah Tya, Ade Nugraha menceritakan bagaimana anaknya bisa berada di Pantai Anyer dan ikut menjadi korban.
Tya datang ke Pantai Anyer bersama temannya sebagai Event Oraganizer (EO) acara Gathering PLN area Jawa Barat-Banten bersama group band Seventeen.
"Anak saya izin mau ikut acara PLN, temannya kan jadi EO acara itu di acara gathering di Banten. Saya sempat ragu mau kasih izin karena cuaca sedang tidak bagus," kata ayah dua anak ini kepada wartawan, Selasa (25/12/2018).
Namun karena anaknya bersikeras, akhirnya Ade mengizinkan Tya ikut acara di pantai tersebut. Tya sendiri merupakan anak kedua dari pasangan Ade Nugraha dan Tini Kartini. (Baca: Tsunami Pandegang, Sebagian Personel Seventeen Belum Ditemukan )
Tya merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Padjajaran tahun 2013. Semasa hidup, Tya dikenal sangat ceria dan berprestasi dan disukai semua orang.
"Anak saya orang memang suka tampil, periang bangat, baik perhatian bangat sama saya. Saya engga nyangka bisa pergi," kenangnya.Tya ditemukan sudah tidak bernyawa pada Minggu 23 Desember 2018 sore di Tanjung Lesung saat proses evakuasi. Sebelumnya, sempat kesulitan mendapatkan kabar keberadaan korban.
Akhirnya keluarga memutuskan berangkat ke Banten mencari informasi langsung keberadaan Tya setelah melihat video amatir saat acara panggung Seventeen di gathering PLN.
"Saya lihat berita sama video itu, saya kaget itu gede banget ya Tsunami itu bukan gelombang biasa. Kita akhirnya berangkat ke sana (Banten)," ungkap ayah Tya, Ade Nugraha saat ditemui wartawan di rumahnya.
Saat di sana dirinya bersama keluarga sempat kesulitan mencari Tya. Bahkan, dia bersama keluarganya telah berkeliling ke beberapa rumah sakit maupun puskesmas di wilayah Banteng.
Setelah itu keluarga bersama teman berpencar mencari ke sejumlah rumah sakit maupun Puskesmas. Kemudian ada yang memberikan informasi untuk mengecek ke Rumah Sakit Pandeglang.
Saat kesana tidak ada nama korban bernama Tya. Saat ini, keluarga Tya sudah mengikhlaskan kejadian tersebut sebagai musibah.
Sementara adik Tya, Salsa menceritakan, keluarga sempat panik mendengar ada gelombang Tsunami di Pantai Anyer. Dirinya bersama keluarga lantas segera menanyakan kabar kakaknya. Namun, sang kaka tidak kunjung membalas pesan dan memberi kabar. "Kakak saya baru memberikan kabar pukul 20.00 WIB dengan update instagram," katanya.
Menurutnya, itu terakhirnya Tya memberikan kabar kepada keluarganya. Kemudian ketika pukul 22.00 WIB, Salsa dan ayahnya ingin menghubungi tetapi hilang kontak kembali.Bahkan Whatsapp ke nomor korban tidak terkirim (ceklis satu). "Setelah mendengar hal itu, dan mencari informasi lalu berangkat ke Banten," jelasnya.
Gadis cantik yang tercatat sebagai warga Kota Bekasi ini sudah dimakamkan pihak keluarga kemarin di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kemang, Bekasi.
Ditemui di rumah duka di Jalan Akalipa V Blok E5 No 9, Kemang Pratama 3, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Ayah Tya, Ade Nugraha menceritakan bagaimana anaknya bisa berada di Pantai Anyer dan ikut menjadi korban.
Tya datang ke Pantai Anyer bersama temannya sebagai Event Oraganizer (EO) acara Gathering PLN area Jawa Barat-Banten bersama group band Seventeen.
"Anak saya izin mau ikut acara PLN, temannya kan jadi EO acara itu di acara gathering di Banten. Saya sempat ragu mau kasih izin karena cuaca sedang tidak bagus," kata ayah dua anak ini kepada wartawan, Selasa (25/12/2018).
Namun karena anaknya bersikeras, akhirnya Ade mengizinkan Tya ikut acara di pantai tersebut. Tya sendiri merupakan anak kedua dari pasangan Ade Nugraha dan Tini Kartini. (Baca: Tsunami Pandegang, Sebagian Personel Seventeen Belum Ditemukan )
Tya merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Padjajaran tahun 2013. Semasa hidup, Tya dikenal sangat ceria dan berprestasi dan disukai semua orang.
"Anak saya orang memang suka tampil, periang bangat, baik perhatian bangat sama saya. Saya engga nyangka bisa pergi," kenangnya.Tya ditemukan sudah tidak bernyawa pada Minggu 23 Desember 2018 sore di Tanjung Lesung saat proses evakuasi. Sebelumnya, sempat kesulitan mendapatkan kabar keberadaan korban.
Akhirnya keluarga memutuskan berangkat ke Banten mencari informasi langsung keberadaan Tya setelah melihat video amatir saat acara panggung Seventeen di gathering PLN.
"Saya lihat berita sama video itu, saya kaget itu gede banget ya Tsunami itu bukan gelombang biasa. Kita akhirnya berangkat ke sana (Banten)," ungkap ayah Tya, Ade Nugraha saat ditemui wartawan di rumahnya.
Saat di sana dirinya bersama keluarga sempat kesulitan mencari Tya. Bahkan, dia bersama keluarganya telah berkeliling ke beberapa rumah sakit maupun puskesmas di wilayah Banteng.
Setelah itu keluarga bersama teman berpencar mencari ke sejumlah rumah sakit maupun Puskesmas. Kemudian ada yang memberikan informasi untuk mengecek ke Rumah Sakit Pandeglang.
Saat kesana tidak ada nama korban bernama Tya. Saat ini, keluarga Tya sudah mengikhlaskan kejadian tersebut sebagai musibah.
Sementara adik Tya, Salsa menceritakan, keluarga sempat panik mendengar ada gelombang Tsunami di Pantai Anyer. Dirinya bersama keluarga lantas segera menanyakan kabar kakaknya. Namun, sang kaka tidak kunjung membalas pesan dan memberi kabar. "Kakak saya baru memberikan kabar pukul 20.00 WIB dengan update instagram," katanya.
Menurutnya, itu terakhirnya Tya memberikan kabar kepada keluarganya. Kemudian ketika pukul 22.00 WIB, Salsa dan ayahnya ingin menghubungi tetapi hilang kontak kembali.Bahkan Whatsapp ke nomor korban tidak terkirim (ceklis satu). "Setelah mendengar hal itu, dan mencari informasi lalu berangkat ke Banten," jelasnya.
(ysw)