Puluhaan PSK dan Anak Jalanan Diamankan Satpol PP Depok
A
A
A
DEPOK - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Depok mengamankan puluhan Pekarja seks Komersial (PSK) dan belasan anak jalanan di wilayah hukumnya. PSK dan anak jalanan itu diamankan dalam razia petugas di sejumlah lokasi di Depok, Jawa Barat.
Kepala Bidang Ketentraman Masyarakat (Tranmas) dan Ketertiban Umum (Tibum) Satpl PP Kota Depok, Kusumo mengatakan, pihaknya menjaring PSK dari sejumlah wilayah. Antara lain Kecamatan Pancoran Mas, Cilodong dan Cimanggis.
"Total ada 37 PSK, 12 anak jalanan. Untuk gelandangan tidak kita temukan, sempat ada pengaduan di Stasiun Depok Lama tapi tidak kami temukan," katanya di Depok, Jumat (14/12/2018).
Menurut Kusumo, jumlah PSK di Depok meningkat. Kemungkinan disebabkan oleh banyaknya razia yang sering dilakukan petugas lain di sekitar wilayah yang berbatasan dengan Kota Depok, seperti Tangerang, Jakarta Timur, Bekasi dan Bogor.
"Kalau diliat di lapangan ini (PSK), semakin bertambah. Ini sudah operasi kelima, saat kita gelar razia di awal Bulan Oktober lalu, yang berhasil diamankan hanya empat, lima paling banyak 10 tapi dengan hasil razia kali ini ternyata cukup banyak juga," tukasnya.
Selain itu, kata dia, pihaknya melakukan sidak di beberapa kos-kosan. Hasilnya, ditemukan sejumlah pasangan bukan suami istri.
"Ada kurang lebih 10 pasangan tidak resmi, ini juga kalau dibandingkan dengan hasil operasi sebelumnya meningkat biasanya, kita amankan tujuh pasangan," ungkapnya.
Dari hasil pendataan terhadap pasangan tidak resmi tersebut, rata-rata bukan KTP Kota Depok. Dia menegaskan, pihaknya akan gencar melakukan operasi serupa. Dirinya berharap masyarakat, bisa berkoordinasi dengan Satpol PP Kota Depok untuk memberikan informasi terkait wilayah mana saja yang rawan terjadinya kegiatan prostitusi.
"Kita operasi terus-menerus, biar mereka tidak banyak bermain di Kota Depok," tandasnya.
Kasi Tranmas Tibum Satpol PP Kota Depok Agus yang mengikuti prosesi operasi Pekat menerangkan, hasil razia kali ini paling banyak ditemukan di beberapa tempat hiburan. "Paling banyak di Kecamatan Pancoran Mas, seperti Panti Pijat dan tempat karaoke," katanya.
Kepala Bidang Ketentraman Masyarakat (Tranmas) dan Ketertiban Umum (Tibum) Satpl PP Kota Depok, Kusumo mengatakan, pihaknya menjaring PSK dari sejumlah wilayah. Antara lain Kecamatan Pancoran Mas, Cilodong dan Cimanggis.
"Total ada 37 PSK, 12 anak jalanan. Untuk gelandangan tidak kita temukan, sempat ada pengaduan di Stasiun Depok Lama tapi tidak kami temukan," katanya di Depok, Jumat (14/12/2018).
Menurut Kusumo, jumlah PSK di Depok meningkat. Kemungkinan disebabkan oleh banyaknya razia yang sering dilakukan petugas lain di sekitar wilayah yang berbatasan dengan Kota Depok, seperti Tangerang, Jakarta Timur, Bekasi dan Bogor.
"Kalau diliat di lapangan ini (PSK), semakin bertambah. Ini sudah operasi kelima, saat kita gelar razia di awal Bulan Oktober lalu, yang berhasil diamankan hanya empat, lima paling banyak 10 tapi dengan hasil razia kali ini ternyata cukup banyak juga," tukasnya.
Selain itu, kata dia, pihaknya melakukan sidak di beberapa kos-kosan. Hasilnya, ditemukan sejumlah pasangan bukan suami istri.
"Ada kurang lebih 10 pasangan tidak resmi, ini juga kalau dibandingkan dengan hasil operasi sebelumnya meningkat biasanya, kita amankan tujuh pasangan," ungkapnya.
Dari hasil pendataan terhadap pasangan tidak resmi tersebut, rata-rata bukan KTP Kota Depok. Dia menegaskan, pihaknya akan gencar melakukan operasi serupa. Dirinya berharap masyarakat, bisa berkoordinasi dengan Satpol PP Kota Depok untuk memberikan informasi terkait wilayah mana saja yang rawan terjadinya kegiatan prostitusi.
"Kita operasi terus-menerus, biar mereka tidak banyak bermain di Kota Depok," tandasnya.
Kasi Tranmas Tibum Satpol PP Kota Depok Agus yang mengikuti prosesi operasi Pekat menerangkan, hasil razia kali ini paling banyak ditemukan di beberapa tempat hiburan. "Paling banyak di Kecamatan Pancoran Mas, seperti Panti Pijat dan tempat karaoke," katanya.
(mhd)