Tetangga Korban Mengenal Tersangka HS Tidak Suka Bergaul
A
A
A
BEKASI - Tersangka Haris Simamora (HS) terkenal tertutup selama tinggal dirumah kontrakan milik Douglas Nainggolan di Jalan Bojong Nangka II RT 02/07, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi. Hal itu diungkapkan oleh warga setempat saat mengetahui pelaku pembunuhan sadis itu adalah HS.
Menurut Mastaufik, warga mengenal tersangka HS saat mengelola rumah kontrakan Douglas sebelum dikelola oleh korban Diperum Nainggolan (38), Maya Ambarita (37). Bahkan, HS juga sempat menjaga warung tersebut.
"Oranganya tertutup, dan tidak pernah sosialisasi kepada warga," kata petugas keamanan ini kepada wartawan, Jumat (16/11/2018).
Kata dia, hampir seluruh warga yang tinggal berdekatan dengan rumah kontrakan itu mengenalnya sebagai sosok yang kurang komunikasi dan sosialisasi. "Saya kan suka beli juga di warung itu saat dijaga Haris. Abis beli gitu saja sudah, kurang basa-basi orangnya," katanya.
Pribadi HS berbanding terbalik dengan keseharian korban. "Kalau korban suka ngobrol panjang, korban juga sering ikut nongkrong ngobrol-ngobrol," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Sepasang suami-istri berserta kedua anaknya tewas bersimbah darah di rumah kontrakan mereka di Jalan Bojong Nangka II RT 02/07, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi.
Kasus ini terungkap saat tetangga curiga dengan keadaan pintu rumah korban dalam posisi terbuka dan televisi menyala pada pukul 03.00 WIB.
Pada pukul 06.30 WIB, saksi kembali melihat keadaan rumah tidak berubah. Saksi memberanikan diri untuk mengetok pintu dan masuk ke dalam rumah.
Mereka terkejut, mendapati keempat korban Diperum Nainggolan (38), Maya Ambarita (37), Sarah Nainggolan (9), Arya Nainggolan (7), tewas mengenaskan. Saksi kemudian melaporkan hal ini ke perangkat RT yang kemudian diteruskan ke Kepolisian setempat.
Menurut Mastaufik, warga mengenal tersangka HS saat mengelola rumah kontrakan Douglas sebelum dikelola oleh korban Diperum Nainggolan (38), Maya Ambarita (37). Bahkan, HS juga sempat menjaga warung tersebut.
"Oranganya tertutup, dan tidak pernah sosialisasi kepada warga," kata petugas keamanan ini kepada wartawan, Jumat (16/11/2018).
Kata dia, hampir seluruh warga yang tinggal berdekatan dengan rumah kontrakan itu mengenalnya sebagai sosok yang kurang komunikasi dan sosialisasi. "Saya kan suka beli juga di warung itu saat dijaga Haris. Abis beli gitu saja sudah, kurang basa-basi orangnya," katanya.
Pribadi HS berbanding terbalik dengan keseharian korban. "Kalau korban suka ngobrol panjang, korban juga sering ikut nongkrong ngobrol-ngobrol," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Sepasang suami-istri berserta kedua anaknya tewas bersimbah darah di rumah kontrakan mereka di Jalan Bojong Nangka II RT 02/07, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi.
Kasus ini terungkap saat tetangga curiga dengan keadaan pintu rumah korban dalam posisi terbuka dan televisi menyala pada pukul 03.00 WIB.
Pada pukul 06.30 WIB, saksi kembali melihat keadaan rumah tidak berubah. Saksi memberanikan diri untuk mengetok pintu dan masuk ke dalam rumah.
Mereka terkejut, mendapati keempat korban Diperum Nainggolan (38), Maya Ambarita (37), Sarah Nainggolan (9), Arya Nainggolan (7), tewas mengenaskan. Saksi kemudian melaporkan hal ini ke perangkat RT yang kemudian diteruskan ke Kepolisian setempat.
(ysw)