Tak Keberatan Direlokasi, PKL Bogor Minta Lokasi Strategis
A
A
A
BOGOR - Pedagang Kaki Lima (PKL) yang biasa berjualan di sepanjang Jalan Suryakancana, Bogor Tengah, Kota Bogor tak keberatan dengan rencana Pemkot Bogor. Namun mereka meminta agar Pemkot Bogor memberikan lokasi yang strategis buat mereka.
Ketua Paguyuban Pedagang Kaki Lima (PKL), Asep Guruh (54) mengaku siap direlokasi asalkan lahan tempat berjualan sesuai dengan kondisi seperti di Jalan Suryakancana. "Kita sih siap-siap saja, asalkan lokasinya strategis dan tidak terlalu berdampak terhadap pendapatan," jelas Asep kepada wartawan, Kamis (15/11/2018).
Menurutnya, setelah dilihat lahan relokasi cukup bagus dan strategis karena memiliki akses yang lebih baik dibanding di Suryakancana.
"Makanya kita bersedia direlokasi. Saya juga akan sosialisasikan apa yang sudah disepakati. Kedepan saya berharap dapat berkembang dan ini jadi permanen. Saya optimis dengan akses yang ada pelanggan tidak akan berkurang," katanya.
Sementara itu, Direktur Operasional (Dirops) PD. Pasar Pakuan Jaya (PD PPJ) Kota Bogor, Syuhairi menuturkan, pihaknya juga akan segera menyediakan fasilitas kamar kecil (toilet).
"Pada prinsipnya PD PPJ Kota Bogor siap memfasilitasi para PKL Suryakencana untuk direlokasi. Untuk keseragaman tenda para PKL, PD PPJ Kota Bogor akan membuatkan desain tenda bagi para pedagang," katanya.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Kota Bogor Herry Karnadi menjelaskan, meski jalur ini direvitalisasi, pihaknya menjamin tidak akan kehilangan kekhasannya, terutama PKL kuliner khas Bogor, seperti Soto Kuning, Toge Goreng, Combro, Martabak.
"Para pedagang akan tetap dipertahankan. Sementara sisanya yang lain akan masuk di dua tempat, yakni Pasar Sukasari atau Pasar Bogor. Namun yang perlu dimatangkan setelah pembangunan revitalisasi selesai mana saja PKL yang tetap mana yang memang harus pindah," imbuhnya.
Kepala Bidang Tata Ruang dan Perencanaan Pengawasan Infrastruktur Dinas PUPR Kota Bogor Junenti Nadeak mengatakan, revitalisasi akan dilakukan secara dua tahap.
Pembangunan akan dimulai dari sebelah kiri dengan lebar pedestrian 2,5 Meter tanpa lajur sepeda dan sebelah kanan 3,5 Meter dengan lajur sepeda.
"Jadi total panjang pedestrian mencapai 1,14 Km dari Vihara Dhanagun hingga Gang Out. Pembangunan pedestrian ini sudah termasuk drainase dan utilitas dengan biaya Rp 14 Miliar," katanya.
Ketua Paguyuban Pedagang Kaki Lima (PKL), Asep Guruh (54) mengaku siap direlokasi asalkan lahan tempat berjualan sesuai dengan kondisi seperti di Jalan Suryakancana. "Kita sih siap-siap saja, asalkan lokasinya strategis dan tidak terlalu berdampak terhadap pendapatan," jelas Asep kepada wartawan, Kamis (15/11/2018).
Menurutnya, setelah dilihat lahan relokasi cukup bagus dan strategis karena memiliki akses yang lebih baik dibanding di Suryakancana.
"Makanya kita bersedia direlokasi. Saya juga akan sosialisasikan apa yang sudah disepakati. Kedepan saya berharap dapat berkembang dan ini jadi permanen. Saya optimis dengan akses yang ada pelanggan tidak akan berkurang," katanya.
Sementara itu, Direktur Operasional (Dirops) PD. Pasar Pakuan Jaya (PD PPJ) Kota Bogor, Syuhairi menuturkan, pihaknya juga akan segera menyediakan fasilitas kamar kecil (toilet).
"Pada prinsipnya PD PPJ Kota Bogor siap memfasilitasi para PKL Suryakencana untuk direlokasi. Untuk keseragaman tenda para PKL, PD PPJ Kota Bogor akan membuatkan desain tenda bagi para pedagang," katanya.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Kota Bogor Herry Karnadi menjelaskan, meski jalur ini direvitalisasi, pihaknya menjamin tidak akan kehilangan kekhasannya, terutama PKL kuliner khas Bogor, seperti Soto Kuning, Toge Goreng, Combro, Martabak.
"Para pedagang akan tetap dipertahankan. Sementara sisanya yang lain akan masuk di dua tempat, yakni Pasar Sukasari atau Pasar Bogor. Namun yang perlu dimatangkan setelah pembangunan revitalisasi selesai mana saja PKL yang tetap mana yang memang harus pindah," imbuhnya.
Kepala Bidang Tata Ruang dan Perencanaan Pengawasan Infrastruktur Dinas PUPR Kota Bogor Junenti Nadeak mengatakan, revitalisasi akan dilakukan secara dua tahap.
Pembangunan akan dimulai dari sebelah kiri dengan lebar pedestrian 2,5 Meter tanpa lajur sepeda dan sebelah kanan 3,5 Meter dengan lajur sepeda.
"Jadi total panjang pedestrian mencapai 1,14 Km dari Vihara Dhanagun hingga Gang Out. Pembangunan pedestrian ini sudah termasuk drainase dan utilitas dengan biaya Rp 14 Miliar," katanya.
(ysw)