Hujan Deras, Empat Bangunan Semi Permanen Ambles di Depok
A
A
A
DEPOK - Hujan deras yang melanda Depok selama beberapa hari ini menyebabkan longsor di dua titik. Dari informasi yang terkumpul longsor terjadi di pinggiran Kali Baru depan Perumahan Permata Regency, Ratujaya, Cipayung dan Pasir Putih, Sawangan.
Longsor di kedua titik terjadi ketika hujan deras pada Kamis, 8 November 2018 malam. Di lokasi pertama diketahui ada empat bangunan semi permanen ambles dan terbawa arus.
Empat bangunan tersebut adalah lapak pedagang kaki lima yang biasa jualan di pinggir Jalan Raya Citayam Depok. Satu orang pedagang sempat terjatuh ke Kali Baru yang jaraknya 10 meter dari lapak pedagang tersebut. Beruntung pedagang itu terselamatkan.
Nadi, salah satu warga mengungkapkan, saat kejadian kondisi cuaca sedang hujan deras. Tiba-tiba bangunan ambles dan longsor ke dasar kali. Pasalnya turap di lokasi tidak kuat menahan debit air yang deras. “Kejadiannya pas hujan deras semalam. Empat kios ambles, satu pedagang ada yang terjatuh tapi selamat,” kata Nadi Jumat (9/11/2018).
Menurutnya, bangunan tersebut sudah sering ditertibkan oleh Satpol PP. Sayangnya para pedagang membandel dan nekat berjualan lagi setelah petugas pergi. “Sudah sering ditertibkan tapi ya balik lagi. Semoga setelah ini mereka kapok dan enggak jualan lagi karena sangat bahaya di pinggir kali,” ujarnya.
Sedangkan di lokasi kedua adalah di Pasir Putih, Sawangan. Di titik ini longsor menyebabkan bagian sebuah musala ambles terbawa arus air. Pasalnya musala itu berdiri dekat kali yang arusnya cukup deras saat hujan.
Kapolsek Pancoran Mas Kompol Roni Agus Wowor mengatakan, longsor di Citayam terjadi pada Kamis malam. Tingginya diperkirakan 10 meter ke dasar kali. Lapak para pedagang yang terkena longsor tersebut yaitu gerobak pisang, penjual kopi, tambal ban dan kompresor, serta gerobak koran.
“Dalam peristiwa ini tidak ada korban luka hanya kerugian materil karena para lapak pedagang yang berjualan di TKP ikut longsor kedalam kali,” katanya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruangn (PUPR) Kota Depok Manto mengatakan, pihaknya sudah turun tangan ke lokasi longsor. Bantuan sementara yang dilakukan adalah mengevakuasi barang korban longsor. Untuk selanjutnya dilakukan penanganan sementara dengan pemeliharaan bidang SDA Dinas PUPR.
“Bila tidak memungkinkan juga maka kami akan mengajukan BTT (Belanja Tak Terduga) ke Pak Wali Kota untuk penanganan lebih lanjut mengingat pada TA 2018 dan 2019 tidak ada kegiatan fisik dititik longsor tersebut,” ujarnya.
Dia menjelaskan, longsor disebabkan curah hujan yang tinggi dalam waktu lama. Dengan demikian tanah atau lereng tidak dapat menahan aliran air dan terpaan air hujan. “Jika sudah begitu, lama-kelamaan tanah akan longsor. Tanah yang rawan longsor adalah tanah yang permukaannya miring, ditambah beban para penjual atau tambal ban yg ada dipinggir kali,” ucapnya.
Longsor di kedua titik terjadi ketika hujan deras pada Kamis, 8 November 2018 malam. Di lokasi pertama diketahui ada empat bangunan semi permanen ambles dan terbawa arus.
Empat bangunan tersebut adalah lapak pedagang kaki lima yang biasa jualan di pinggir Jalan Raya Citayam Depok. Satu orang pedagang sempat terjatuh ke Kali Baru yang jaraknya 10 meter dari lapak pedagang tersebut. Beruntung pedagang itu terselamatkan.
Nadi, salah satu warga mengungkapkan, saat kejadian kondisi cuaca sedang hujan deras. Tiba-tiba bangunan ambles dan longsor ke dasar kali. Pasalnya turap di lokasi tidak kuat menahan debit air yang deras. “Kejadiannya pas hujan deras semalam. Empat kios ambles, satu pedagang ada yang terjatuh tapi selamat,” kata Nadi Jumat (9/11/2018).
Menurutnya, bangunan tersebut sudah sering ditertibkan oleh Satpol PP. Sayangnya para pedagang membandel dan nekat berjualan lagi setelah petugas pergi. “Sudah sering ditertibkan tapi ya balik lagi. Semoga setelah ini mereka kapok dan enggak jualan lagi karena sangat bahaya di pinggir kali,” ujarnya.
Sedangkan di lokasi kedua adalah di Pasir Putih, Sawangan. Di titik ini longsor menyebabkan bagian sebuah musala ambles terbawa arus air. Pasalnya musala itu berdiri dekat kali yang arusnya cukup deras saat hujan.
Kapolsek Pancoran Mas Kompol Roni Agus Wowor mengatakan, longsor di Citayam terjadi pada Kamis malam. Tingginya diperkirakan 10 meter ke dasar kali. Lapak para pedagang yang terkena longsor tersebut yaitu gerobak pisang, penjual kopi, tambal ban dan kompresor, serta gerobak koran.
“Dalam peristiwa ini tidak ada korban luka hanya kerugian materil karena para lapak pedagang yang berjualan di TKP ikut longsor kedalam kali,” katanya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruangn (PUPR) Kota Depok Manto mengatakan, pihaknya sudah turun tangan ke lokasi longsor. Bantuan sementara yang dilakukan adalah mengevakuasi barang korban longsor. Untuk selanjutnya dilakukan penanganan sementara dengan pemeliharaan bidang SDA Dinas PUPR.
“Bila tidak memungkinkan juga maka kami akan mengajukan BTT (Belanja Tak Terduga) ke Pak Wali Kota untuk penanganan lebih lanjut mengingat pada TA 2018 dan 2019 tidak ada kegiatan fisik dititik longsor tersebut,” ujarnya.
Dia menjelaskan, longsor disebabkan curah hujan yang tinggi dalam waktu lama. Dengan demikian tanah atau lereng tidak dapat menahan aliran air dan terpaan air hujan. “Jika sudah begitu, lama-kelamaan tanah akan longsor. Tanah yang rawan longsor adalah tanah yang permukaannya miring, ditambah beban para penjual atau tambal ban yg ada dipinggir kali,” ucapnya.
(whb)