Orang Tua Bayi Aurine Korban Lion Air JT 610 Belum Teridentifikasi
Orang Tua Bayi Aurine Korban Lion Air JT 610 Belum Teridentifikasi
A
A
A
JAKARTA - Tim DVI Polri berhasil mengidentifikasi kembali enam penumpang pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Dari enam penumpang itu, satu diantaranya merupakan bayi perempuan berumur 1 tahun 3 bulan, yakni Kyara Aurine Daniendra G.
Kasubdit Olah TKP Pusinafis Bareskrim Polri, Kompol Suryanta mengatakan, Aurineteridentifikasi melalui pemeriksaan medis dan sidik jari. Dalam data postmortem, ditemukan body part Aurine dan saat diperiksa serta diambil sampelnya oleh Tim DVI Polri, terdapat sidik Aurine.
"Dari data postmortem itu, kita lakukan pencocokan pada data antemortem yang didapatkan dari keluarganya, termasuk medisnya lengkap," kata Suryanto pada wartawan, Jumat (9/11/2018).
Adapun data antemortem itu, lanjut dia, berupa rekam medis Aurine saat baru dilahirkan di rumah sakit, lengkap dengan rontgennya juga. Selain itu, ada pula data Kartu Keluarga dan dokumen lainnya. Dari situ, akhirnya Tim DVI Polri berhasil mengidentifikasi Aurine.
"Adapun bayi ini merupakan anak yang pertama diawal itu pernah hampir teridentifikadisi, tapi karena waktu itu belum lengkap data-datanya sehingga tertunda," tuturnya.
Adapun Aurine, merupakan anak dari pasangan suami istri bernama Rizal Gilang Perkasa Sanusi Putra selaku ayahnya dan Wita Seriani selaku ibunya. Namun, ayah dan ibunda Aurine hingga kini belum teridentifikasi.
"Doakan saja agar bisa segera teridentifikasi orangtuanya, ini kan satu keluarga," katanya. Adapun dalam peristiwa jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, diketahui ada dua keluarga yang menjadi penumpang. Satu keluarga sudah teridentifikasi, yakni suami istri Daniel Suharja Widjaya (30) dan Resti Amelia (26) bersama dua anaknya, Radhika Widjaya (4) dan Rafezha Widjaya (1,9).
Sedang satu keluarga lainnya, baru teridentifikasi bayinya saja, yakni Kyara Aurine Daniendra G (1,3 tahun), ibunda dan ayahnya, yakni Rizal Gilang Perkasa Sanusi Putra dan Wita Seriani belum teridentifikasi.
Kasubdit Olah TKP Pusinafis Bareskrim Polri, Kompol Suryanta mengatakan, Aurineteridentifikasi melalui pemeriksaan medis dan sidik jari. Dalam data postmortem, ditemukan body part Aurine dan saat diperiksa serta diambil sampelnya oleh Tim DVI Polri, terdapat sidik Aurine.
"Dari data postmortem itu, kita lakukan pencocokan pada data antemortem yang didapatkan dari keluarganya, termasuk medisnya lengkap," kata Suryanto pada wartawan, Jumat (9/11/2018).
Adapun data antemortem itu, lanjut dia, berupa rekam medis Aurine saat baru dilahirkan di rumah sakit, lengkap dengan rontgennya juga. Selain itu, ada pula data Kartu Keluarga dan dokumen lainnya. Dari situ, akhirnya Tim DVI Polri berhasil mengidentifikasi Aurine.
"Adapun bayi ini merupakan anak yang pertama diawal itu pernah hampir teridentifikadisi, tapi karena waktu itu belum lengkap data-datanya sehingga tertunda," tuturnya.
Adapun Aurine, merupakan anak dari pasangan suami istri bernama Rizal Gilang Perkasa Sanusi Putra selaku ayahnya dan Wita Seriani selaku ibunya. Namun, ayah dan ibunda Aurine hingga kini belum teridentifikasi.
"Doakan saja agar bisa segera teridentifikasi orangtuanya, ini kan satu keluarga," katanya. Adapun dalam peristiwa jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, diketahui ada dua keluarga yang menjadi penumpang. Satu keluarga sudah teridentifikasi, yakni suami istri Daniel Suharja Widjaya (30) dan Resti Amelia (26) bersama dua anaknya, Radhika Widjaya (4) dan Rafezha Widjaya (1,9).
Sedang satu keluarga lainnya, baru teridentifikasi bayinya saja, yakni Kyara Aurine Daniendra G (1,3 tahun), ibunda dan ayahnya, yakni Rizal Gilang Perkasa Sanusi Putra dan Wita Seriani belum teridentifikasi.
(whb)
Explore More