Keluarga Minta Pencarian Korban Pesawat Lion Air Terus Dilakukan
A
A
A
JAKARTA - Keluarga penumpang pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat meminta agar Presiden Joko Widodo memutuskan pencarian terus dilakukan hingga semua penumpang dan awak pesawat ditemukan.
"Kami khawatir tentang kelanjutan proses pencarian (korban pesawat JT 610), karena hari ini kan penentuan diperpanjang tidaknya," ujar Perwakilan keluarga penumpang, Dodi Widodo pada wartawan di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (7/11/2018).
Menurutnya, operasi pencarian dilakukan selama 7 hari, bila sudah lewat tentu bakal dilerpanjang kembali selama 3 hari, begitu selanjutnya akan dilanjutkan kembali 3 hari lagi bila dibutuhkan. Keluarga khawatir operasi itu tak dilanjutkan lagi bila dalam waktu 3 hari terakhir itu sudah dilewati, sedang semua penumpang belum teridentifkkasi semuanya.
Maka itu, kata dia, dia mewakili pihak keluarga korban, atau mungkin perwakilan keluarga korban yang belum ditemukan, berharap pada Tim Basarnas dan tim gabungan untuk terus melanjutkan proses pencarian itu hingga semua korban teridentifikasi. Permintaan itu khususnya ditujukan ke Presiden RI Joko Widodo.
Dia menerangkan, semua keluarga ingin seluruh korban ditemukan dan ingin bisa melakukan pemakaman secara layak pada keluarganya itu di kampung halamannya. Sebab, itu tanggung jawab keluarga dan harapan terakhir keluarga penumpang.
"Minimal operasi dilanjutkan sampai DVI sudah tahu dan posisi kita dimana, sekali lagi kami mohon pak Presiden," imbuhnya.
Dia mengungkapkan, penumpang dan kru pesawat Lion Air itu ada sebanyak 189 orang, tapi kantong jenazah yang sudah ditemukan baru sebanyak 185 kantong, yang mana jumlahnya tak sesuai atau tak identik dengan jumlah penumpang itu. Hingga kini pun, penumpang yang teridentifikasi baru sebanyak 44 orang.
"Artinya masih ada 145 orang yang belum teridentifikasi. Masih banyak keluarga yang berharap agar korban ditemukan, termasuk anak kandung saya yang bernama Sandi Johan Ramadhan (28)," katanya.
Disamping itu, dia pun menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasinya pada Basarnas dan tim yang melakukan pencarian di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, bahkan sampai ada penyelam yang gugur. Maka itu, keluarga pun akan terus memberikan dukungannya pada semua tim pencari.
"Kami ucapkan terima kasih pada tim pencari, Basarnas, Polisi, TNI, relawan, dan semua pihak yang berjuang keras membantu memcari keluarga kami di laut Jawa. Sampai ada salah satu anggota tim jadi korban dan kami sebut juga pahlawan bagi kami," katanya.
"Kami khawatir tentang kelanjutan proses pencarian (korban pesawat JT 610), karena hari ini kan penentuan diperpanjang tidaknya," ujar Perwakilan keluarga penumpang, Dodi Widodo pada wartawan di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (7/11/2018).
Menurutnya, operasi pencarian dilakukan selama 7 hari, bila sudah lewat tentu bakal dilerpanjang kembali selama 3 hari, begitu selanjutnya akan dilanjutkan kembali 3 hari lagi bila dibutuhkan. Keluarga khawatir operasi itu tak dilanjutkan lagi bila dalam waktu 3 hari terakhir itu sudah dilewati, sedang semua penumpang belum teridentifkkasi semuanya.
Maka itu, kata dia, dia mewakili pihak keluarga korban, atau mungkin perwakilan keluarga korban yang belum ditemukan, berharap pada Tim Basarnas dan tim gabungan untuk terus melanjutkan proses pencarian itu hingga semua korban teridentifikasi. Permintaan itu khususnya ditujukan ke Presiden RI Joko Widodo.
Dia menerangkan, semua keluarga ingin seluruh korban ditemukan dan ingin bisa melakukan pemakaman secara layak pada keluarganya itu di kampung halamannya. Sebab, itu tanggung jawab keluarga dan harapan terakhir keluarga penumpang.
"Minimal operasi dilanjutkan sampai DVI sudah tahu dan posisi kita dimana, sekali lagi kami mohon pak Presiden," imbuhnya.
Dia mengungkapkan, penumpang dan kru pesawat Lion Air itu ada sebanyak 189 orang, tapi kantong jenazah yang sudah ditemukan baru sebanyak 185 kantong, yang mana jumlahnya tak sesuai atau tak identik dengan jumlah penumpang itu. Hingga kini pun, penumpang yang teridentifikasi baru sebanyak 44 orang.
"Artinya masih ada 145 orang yang belum teridentifikasi. Masih banyak keluarga yang berharap agar korban ditemukan, termasuk anak kandung saya yang bernama Sandi Johan Ramadhan (28)," katanya.
Disamping itu, dia pun menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasinya pada Basarnas dan tim yang melakukan pencarian di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, bahkan sampai ada penyelam yang gugur. Maka itu, keluarga pun akan terus memberikan dukungannya pada semua tim pencari.
"Kami ucapkan terima kasih pada tim pencari, Basarnas, Polisi, TNI, relawan, dan semua pihak yang berjuang keras membantu memcari keluarga kami di laut Jawa. Sampai ada salah satu anggota tim jadi korban dan kami sebut juga pahlawan bagi kami," katanya.
(ysw)