Revitalisasi Banten Lama Kini Memasuki Tahap Akhir

Selasa, 06 November 2018 - 10:21 WIB
Revitalisasi Banten...
Revitalisasi Banten Lama Kini Memasuki Tahap Akhir
A A A
SERANG - Revitalisasi kawasan Banten Lama yang merupakan ikon Provinsi Banten saat ini memasuki tahap akhir. Wajah Banten Lama lebih cantik dan akan dijadikan peradaban baru.

Pujian mengalir dari masyarakat kepada Pemerintah Provinsi Banten yang dinilai berhasil menjadikan Banten lebih maju. Tak terkecuali pemerintah pusat yang juga memuji revitalisasi Banten.

Bahkan, Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Serang, Banten, untuk melihat langsung proses revitalisasi. Gubernur Banten Wahidin Halim menjelaskan, dalam revitalisasi pembangunan kawasan wisata Kesultanan Banten Lama memakan biaya hingga Rp60 miliar.

Sementara untuk revitalisasi kanal yang tidak jauh dari Kesultanan Banten Lama diperkirakan menghabiskan dana sekitar Rp30 miliar. Wahidin mengaku beruntung mendapat kesempatan pertama membangun Kompleks Kesultanan setelah dilantik menjadi kepala daerah pada 2017, di mana proses pembangunan saat ini adalah tahap pertama dari rencana penataan yang lebih luas.

Gubernur juga mengungkapkan Pemerintah Daerah ingin memenuhi aspirasi masyarakat yang ingin sejarah kesultanan dan perjuangan Banten melawan penjajahan Belanda ditampilkan. Termasuk bagaimana ekonomi dan dakwah dari masa lalu hingga saat ini bisa ditampilkan. “Kami menargetkan kota ini menjadi kota peradaban,” katanya.

Wahidin mengatakan, presiden memberikan apresiasi terhadap revitalisasi tersebut. “Sabtu (3/11), beliau (Jokowi) meninjau progres pembangunan. Kita diminta mengusulkan proyek-proyek yang menjadi persoalan di kabupaten/kota juga provinsi diinventarisasi, karena besok saya akan menghadap kepada Presiden untuk mengusulkan proyekproyek apa saja yang bisa dibantu oleh pemerintah pusat,” ucap Wahudin.

Selain merevitalisasi Kompleks Kesultanan Banten Lama, Wahidin berencana mendirikan rumah-rumah tradisional Banten. “Lalu, kita ingin buat rumah kajian Islam kitab Syekh Nawawi untuk membagikan revolusi Islam di Banten,” ungkap Wahidin.

Menanggapi kritik terhadap penataan kawasan Banten Lama, Wahidin mengatakan kritik melalui pernyataan yang muncul belakangan ini, baik di media cetak maupun media online, itu sangat aneh.

“Bahkan, tendensius untuk mendistorsi program-program Gubernur. Ada pribadi dan kelompok yang tidak berkenan dengan adanya penataan Banten Lama. Yang amat disesalkan adalah bahwa reaksi muncul ketika program ini sedang berjalan dilaksanakan,” tutur Wahidin.

Mantan Wali Kota Tangerang ini mengatakan pihaknya telah mengundang Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Banten Firdaus Gozali dan Mukoddas Syuhada. Keduanya beberapa kali hadir dalam rapat bersama dengan tim Penataan Kawasan Banten Lama.

Dalam beberapa kali rapat itu tidak ada pernyataan ataupun penolakan. “Dalam catatan rapat yang dilakukan Pemprov Banten, pada prinsipnya saudara semua mendukung penataan kawasan Banten Lama tersebut. Begitu pula Balai Pelestarian Purbakala Serang (BP3S) sudah dilibatkan dalam pembahasan awal dan sudah dikonfirmasi untuk diminta pendapatnya,” sebutnya.

Sementara itu, Bahren, pengunjung Banten Lama, mengatakan takjub melihat perubahan yang terjadi di kawasan Banten Lama sehingga ketika berkunjung terasa lebih nyaman. “Kami bisa lebih nyaman saat berkunjung. Kondisinya berbeda banget dengan sebelumnya,” ujar dia.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0910 seconds (0.1#10.140)