Jaksa Dodi Korban Pesawat Lion Air JT-610 Dimakamkan di Bintaro
A
A
A
JAKARTA - Setelah sempat menginap semalam di Kejaksaan Agung, jenazah Dodi Junaidi, akhirnya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Kongsi, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Pemakaman Kasi Pidsus Pangkalpinang ini dihadiri jajaran korps Adhyaksa dari Kejaksaan Agung, Kejari Tangerang Selatan, dan pihak jajaran Kejati Bangka Belitung.
Selama pemakaman berlangsung, tangis tiga anak Dodi, Muthia Elvaretta, Ziya Akbar, dan Putri Pramadhani, tampak mengiringi. Air mata mereka tampak mengikuti peti ayahnya yang dibungkus kain merah putih.
Sang istri, Septi Dursbianti tampak lemas dan terus memeluk anak laki-lakinya, ketika tanah kuburan mulai menutupi makam suaminya. Kesedihan juga tampak di wajah Muhamad Sidik, ayahanda Dodi Junaidi.
"Terlalu banyak kenangan. Almarhum terlalu perhatian dengan orang tua. Dia selalu ingin menyenangkan orang tuanya," kata Sidik, wajahnya tampak tegar, Senin (5/11/2018).
Kepala Biro Umum Kejaksaan Agung Tejolekmono mengatakan, korps Adhyaksa sangat berduka. Dijelaskan dia, Dodi meninggal saat menjalankan tugas dan mendapat kenaikan pangkat anumerta.
"Saya atas nama seluruh pimpinan dan teman-teman mengucapkan bela sungkawa mendalam. Jaksa Agung telah memberikan kenaikan pangkat anumerta setingkat Jaksa Madya IV A," sambung Tejolekmono.
Saat menjabat sebagai Kasie Pidsus, Dodi berpangkat Jaksa Muda III D. Kepala Kejaksaan Negeri Tangsel Bima Suprayoga, mengatakan, karir Jaksa Dodi terhitung melesat karena berdinas diberbagai daerah.
"Jaksa yang sangat mumpuni, karena beliau itu pernah dinas di Kalianda Lampung. Kemudian, pernah dinas di Kepahiangan Bengkulu, dan menjadi Seksie Pidsus di Bengkulu juga," pungkas Bima Suprayoga.
Pemakaman Kasi Pidsus Pangkalpinang ini dihadiri jajaran korps Adhyaksa dari Kejaksaan Agung, Kejari Tangerang Selatan, dan pihak jajaran Kejati Bangka Belitung.
Selama pemakaman berlangsung, tangis tiga anak Dodi, Muthia Elvaretta, Ziya Akbar, dan Putri Pramadhani, tampak mengiringi. Air mata mereka tampak mengikuti peti ayahnya yang dibungkus kain merah putih.
Sang istri, Septi Dursbianti tampak lemas dan terus memeluk anak laki-lakinya, ketika tanah kuburan mulai menutupi makam suaminya. Kesedihan juga tampak di wajah Muhamad Sidik, ayahanda Dodi Junaidi.
"Terlalu banyak kenangan. Almarhum terlalu perhatian dengan orang tua. Dia selalu ingin menyenangkan orang tuanya," kata Sidik, wajahnya tampak tegar, Senin (5/11/2018).
Kepala Biro Umum Kejaksaan Agung Tejolekmono mengatakan, korps Adhyaksa sangat berduka. Dijelaskan dia, Dodi meninggal saat menjalankan tugas dan mendapat kenaikan pangkat anumerta.
"Saya atas nama seluruh pimpinan dan teman-teman mengucapkan bela sungkawa mendalam. Jaksa Agung telah memberikan kenaikan pangkat anumerta setingkat Jaksa Madya IV A," sambung Tejolekmono.
Saat menjabat sebagai Kasie Pidsus, Dodi berpangkat Jaksa Muda III D. Kepala Kejaksaan Negeri Tangsel Bima Suprayoga, mengatakan, karir Jaksa Dodi terhitung melesat karena berdinas diberbagai daerah.
"Jaksa yang sangat mumpuni, karena beliau itu pernah dinas di Kalianda Lampung. Kemudian, pernah dinas di Kepahiangan Bengkulu, dan menjadi Seksie Pidsus di Bengkulu juga," pungkas Bima Suprayoga.
(ysw)