Tim DVI Kembali Identifikasi 7 Jenazah Penumpang Lion Air JT-610
A
A
A
JAKARTA - Tim Disaster Victim Indonesia (DVI) berhasil mengidentifikasi kembali tujuh korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat. Ketujuh jenazah tersebut segera diserahkan kepada pihak keluarga.
Kabid Operasi DVI Pusdokkes Polri Kombes Pol Lisda Cancer mengatakan, hingga Minggu (4/11) ini pihaknya kembali mengidentifikasi tujuh korban dari jatuhnya pesawan lion air. “Pukul 14.00 WIB kita lakukan sidang rekonsiliasi dan hasilnya ada tujuh data korban yang cocok,” kata Lisda di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur pada Minggu (4/11/2018).
Ketujuh korban tersebut adalah, jenazah Nomor PN 007b dari kantong jenazah nomor DVI 00/lionkrw/0077 teridentifkasi sebagai antemortem Nomor 41 atas nama Rohnamir Fandi Sagala. Warga Pondok Bahar Permai Karang Tengah, Tangerang, teridentifikasi korban melalui sidik jari medis.
Selanjutnya, Dodi Junaedi (42) warga Rempoa, Ciputat, teridentifikasi melalui DNA. Muhamman Nasir (29), warga Gang Rinjani III, Cianjur, Jawa Barat, teridentifikasi melalui DNA.
Keempat, Jandri Evianto Siantur (26), warga Jambi identifikasi melalui melalui DNA dan medis. Karmin, (62) warga Bangka Belitung identifikasi melalui DNA. Harwinmoko (54), warga Bogor identifikasi melalui DNA. Terakhir, Ferian Utama (31), warga Tanjung Duren, Jakarta Barat, identifikasi melalui DNA.
Lisda menuturkan, untuk yang belum teridentifikasi masih dilakukan pencocokan DNA .“Kami berupaya setiap hari ada uji rekonsialiasi mohon keluarga korban bersabar dan kecocokan stiap hari,” ujarnya.
Dia menegaskan, setiap kantong terdiri dari beberapa bagian tubuh yang juga berbeda. Menurutnya, pihaknya juga harus mencocokan bagian-bagian tubuh yang dibawa dengan kantong jenazah lainnya apakah satu bagian atau tidak. Untuk yang telah teridentifikasi langsung diserahkan ke keluarga korban untuk segera dimakamkan.
Kabid Operasi DVI Pusdokkes Polri Kombes Pol Lisda Cancer mengatakan, hingga Minggu (4/11) ini pihaknya kembali mengidentifikasi tujuh korban dari jatuhnya pesawan lion air. “Pukul 14.00 WIB kita lakukan sidang rekonsiliasi dan hasilnya ada tujuh data korban yang cocok,” kata Lisda di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur pada Minggu (4/11/2018).
Ketujuh korban tersebut adalah, jenazah Nomor PN 007b dari kantong jenazah nomor DVI 00/lionkrw/0077 teridentifkasi sebagai antemortem Nomor 41 atas nama Rohnamir Fandi Sagala. Warga Pondok Bahar Permai Karang Tengah, Tangerang, teridentifikasi korban melalui sidik jari medis.
Selanjutnya, Dodi Junaedi (42) warga Rempoa, Ciputat, teridentifikasi melalui DNA. Muhamman Nasir (29), warga Gang Rinjani III, Cianjur, Jawa Barat, teridentifikasi melalui DNA.
Keempat, Jandri Evianto Siantur (26), warga Jambi identifikasi melalui melalui DNA dan medis. Karmin, (62) warga Bangka Belitung identifikasi melalui DNA. Harwinmoko (54), warga Bogor identifikasi melalui DNA. Terakhir, Ferian Utama (31), warga Tanjung Duren, Jakarta Barat, identifikasi melalui DNA.
Lisda menuturkan, untuk yang belum teridentifikasi masih dilakukan pencocokan DNA .“Kami berupaya setiap hari ada uji rekonsialiasi mohon keluarga korban bersabar dan kecocokan stiap hari,” ujarnya.
Dia menegaskan, setiap kantong terdiri dari beberapa bagian tubuh yang juga berbeda. Menurutnya, pihaknya juga harus mencocokan bagian-bagian tubuh yang dibawa dengan kantong jenazah lainnya apakah satu bagian atau tidak. Untuk yang telah teridentifikasi langsung diserahkan ke keluarga korban untuk segera dimakamkan.
(whb)