Tilang Elektronik Mulai Diberlakukan, Pengendara Khawatir
Tilang Elektronik Mulai Diberlakukan, Pengendara Khawatir
A
A
A
JAKARTA - Hari pertama pemberlakukan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) atau tilang elektronik, sejumlah pengendara tampak tertib. Ternyata pengendara begitu khawatir dengan tilang elektronik, takutnya pengendara ditilang tetapi tidak tahu kesalahannya apa.
Berdasarkan pantauan SINDOnews di perempatan Sarinah dan Patung Kuda, dalam satu jam mulai sekitar pukul 09.00-10.00 WIB tak terlihat adanya penindakan manual bagi pengendara di luar plat B yang melanggar.
Di kawasan itu pula polisi tidak melakukan penjagaan di pinggir jalan, seperti menindak pengendara yang melanggar. Polisi terlihat melakukan penjagaan di pos polisi yang ada di tengah persimpangan Sarinah dan di sekitar kamera CCTV berada yakni seberang pos polisi.
Sementara di patung Kuda polisi berjaga di pos dekat gerbang masuk Monas. Meskipun tak ada polisi, namun pelanggaran nyaris tak terlihat. Para pengendara tampak tertib berhenti di belakang zebra cross, mereka pun tidak menerobos lampu lalu lintas dan tampak mengantre.
Seorang pengendara sepeda motor, Rizki (29), mengatakan penindakan tilang membuatnya gugup. Salah langkah, Rizki bisa melanggar dan terekam CCTV.
"Jadi agak deg-degan. Kalau ternyata enggak melanggar tapi dibilangnya ngelanggar, itu takutnya," kata Rizki saat ditemui di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (1/11/2018).
Lain halnya dengan Ari (24) ia meragukan CCTV yang terpasang dapat merekam pergerakan kendaraan dengan banyaknya jumlah kendaraan di lokasi.
Ia menilai sistem ETLE tidak tepat dan tidak efektif. Terlebih dibandingkan memasang CCTV, masyarakat akan tertib bila berjaga langsung dilokasi. “Budaya kitakan masih seperti itu,” ucap Ari.
Berdasarkan pantauan SINDOnews di perempatan Sarinah dan Patung Kuda, dalam satu jam mulai sekitar pukul 09.00-10.00 WIB tak terlihat adanya penindakan manual bagi pengendara di luar plat B yang melanggar.
Di kawasan itu pula polisi tidak melakukan penjagaan di pinggir jalan, seperti menindak pengendara yang melanggar. Polisi terlihat melakukan penjagaan di pos polisi yang ada di tengah persimpangan Sarinah dan di sekitar kamera CCTV berada yakni seberang pos polisi.
Sementara di patung Kuda polisi berjaga di pos dekat gerbang masuk Monas. Meskipun tak ada polisi, namun pelanggaran nyaris tak terlihat. Para pengendara tampak tertib berhenti di belakang zebra cross, mereka pun tidak menerobos lampu lalu lintas dan tampak mengantre.
Seorang pengendara sepeda motor, Rizki (29), mengatakan penindakan tilang membuatnya gugup. Salah langkah, Rizki bisa melanggar dan terekam CCTV.
"Jadi agak deg-degan. Kalau ternyata enggak melanggar tapi dibilangnya ngelanggar, itu takutnya," kata Rizki saat ditemui di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (1/11/2018).
Lain halnya dengan Ari (24) ia meragukan CCTV yang terpasang dapat merekam pergerakan kendaraan dengan banyaknya jumlah kendaraan di lokasi.
Ia menilai sistem ETLE tidak tepat dan tidak efektif. Terlebih dibandingkan memasang CCTV, masyarakat akan tertib bila berjaga langsung dilokasi. “Budaya kitakan masih seperti itu,” ucap Ari.
(ysw)
Explore More