Aksi Bela Tauhid Besok, di Bawah Komando BNPT bukan PA 212
Aksi Bela Tauhid Besok, di Bawah Komando BNPT bukan PA 212
A
A
A
JAKARTA - Persaudaran Alumni 212 menyatakan, aksi bela tauhid yang digelar pada Jumat, 26 Oktober 2018 besok di Jakarta bukan dilakukan PA212. Aksi tersebut di bawah komando Barisan Nusantara Pembela Tauhid (BNPT).
Koordinator Humas dan Media Persaudaraan Alumni 212 Habib Novel Bamukmin mengatakan, beredarnya selebaran yang menyebut dirinya sebagai korlap Aksi Bela Tauhid yang digelar Jumat besok tidak benar."Hoax itu. Aksinya benar tapi saya bukan korlapnya," kata Novel saat dihubungi SINDOnews, Kamis (25/10/2018).
Novel menuturkan, PA 212 tidak menyelenggarakan aksi bela tauhid di depan Kemenkopolhukam."Bukan. Karena PA 212 fokus aksi yang di Bekasi, aksi bela kalimat tauhid," tuturnya.
Novel juga menyayangkan dengan aksi Banser yang membakar bendera tauhid di Garut. Novel menilai Banser sombong dan tidak mau mengakui bahwa bendera yang dibakar berisi kalimat tauhid bukan bendera HTI.
"Sampai saat ini Banser masih dengan sifat angkuhnya belum menyampaikan permohonan maaf atas kesalahannya dan ini jelas indikasi untuk mengadu domba anak bangsa dan memecah belah bangsa semakin tercium," tegasnya.
Koordinator Humas dan Media Persaudaraan Alumni 212 Habib Novel Bamukmin mengatakan, beredarnya selebaran yang menyebut dirinya sebagai korlap Aksi Bela Tauhid yang digelar Jumat besok tidak benar."Hoax itu. Aksinya benar tapi saya bukan korlapnya," kata Novel saat dihubungi SINDOnews, Kamis (25/10/2018).
Novel menuturkan, PA 212 tidak menyelenggarakan aksi bela tauhid di depan Kemenkopolhukam."Bukan. Karena PA 212 fokus aksi yang di Bekasi, aksi bela kalimat tauhid," tuturnya.
Novel juga menyayangkan dengan aksi Banser yang membakar bendera tauhid di Garut. Novel menilai Banser sombong dan tidak mau mengakui bahwa bendera yang dibakar berisi kalimat tauhid bukan bendera HTI.
"Sampai saat ini Banser masih dengan sifat angkuhnya belum menyampaikan permohonan maaf atas kesalahannya dan ini jelas indikasi untuk mengadu domba anak bangsa dan memecah belah bangsa semakin tercium," tegasnya.
(whb)
Explore More