Atasi Macet, Pemkot Bogor Bakal Tambah 2 JPO di Jalan Pajajaran
A
A
A
BOGOR - Untuk mengatasi kemacetan yang disebabkan pejalan kaki menyeberang sembarangan, Pemkot Bogor berencana menambah dua Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Pajajaran. Saat ini rencana pembangunan JPO itu sedang dalam tahap pembuat Detail Engineering Design (DED).
"Jadi nanti total ada lima JPO, saat ini kan tiga ditambah dua lagi. Sekarang kita lagu buat DED nya dan tahun depan diusulkan langsung ke pemerintah pusat dalam hal ini Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Kemenhub," jelas Kepala Seksi Teknik Prasarana Dinas Perhubungan Kota Bogor, Adhi Bagus Indrawan, Kamis (11/10).
Selain karena banyaknya kendaraan dan kapasitas jalan yang tidak bertambah, tidak tertibnya pejalan kaki saat menyeberang jalan di pusat-pusat keramaian juga menjadi penyumbang kemacetan terbesar.
"Jadi adanya JPO di Kota Bogor ini memang terkesan harus dipaksa dengan cara memagar median jalan," jelasnya.
Tak hanya itu, jika memang persoalan pejalan kaki enggan menggunakan JPO maupun Underpass, pihaknya akan memasang CCTV, sehingga mereka merasa aman dan nyaman.
"Semoga tahun ini Insyaallah dipasang CCTV di dua JPO yang sudah ada yaitu di kawasan Baranangsiang dan Jalan Veteran," ungkapnya.
Rencananya lanjut dia, dua JPO baru itu terletak di Jalan Raya Pajajaran, tepatnya depan Masjid Raya dan Warung Jambu. "Karena di situ banyak pejalan kaki yang menyebrang, juga lebar jalan yang luas membuat banyak kendaraan yang melintas dengan kecepatan tinggi," ungkapnya.
Menurutnya rencana semula, pihaknya akan membangun JPO di tiga lokasi. Selain depan Masjid Raya dan Warung Jambu, di depan Telkom, Jalan Raya Pajajaran juga perlu dibangun. "Tapi kita tunda dikarenakan keterbatasan anggaran yang hanya mengalokasikan sebesar Rp216 juta," ungkapnya.
"Jadi nanti total ada lima JPO, saat ini kan tiga ditambah dua lagi. Sekarang kita lagu buat DED nya dan tahun depan diusulkan langsung ke pemerintah pusat dalam hal ini Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Kemenhub," jelas Kepala Seksi Teknik Prasarana Dinas Perhubungan Kota Bogor, Adhi Bagus Indrawan, Kamis (11/10).
Selain karena banyaknya kendaraan dan kapasitas jalan yang tidak bertambah, tidak tertibnya pejalan kaki saat menyeberang jalan di pusat-pusat keramaian juga menjadi penyumbang kemacetan terbesar.
"Jadi adanya JPO di Kota Bogor ini memang terkesan harus dipaksa dengan cara memagar median jalan," jelasnya.
Tak hanya itu, jika memang persoalan pejalan kaki enggan menggunakan JPO maupun Underpass, pihaknya akan memasang CCTV, sehingga mereka merasa aman dan nyaman.
"Semoga tahun ini Insyaallah dipasang CCTV di dua JPO yang sudah ada yaitu di kawasan Baranangsiang dan Jalan Veteran," ungkapnya.
Rencananya lanjut dia, dua JPO baru itu terletak di Jalan Raya Pajajaran, tepatnya depan Masjid Raya dan Warung Jambu. "Karena di situ banyak pejalan kaki yang menyebrang, juga lebar jalan yang luas membuat banyak kendaraan yang melintas dengan kecepatan tinggi," ungkapnya.
Menurutnya rencana semula, pihaknya akan membangun JPO di tiga lokasi. Selain depan Masjid Raya dan Warung Jambu, di depan Telkom, Jalan Raya Pajajaran juga perlu dibangun. "Tapi kita tunda dikarenakan keterbatasan anggaran yang hanya mengalokasikan sebesar Rp216 juta," ungkapnya.
(ysw)