Warga Diserang DBD, Rescue Perindo Fogging Perumahan Bukit Indah
Warga Diserang DBD, Rescue Perindo Fogging Perumahan Bukit Indah
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Rescue Perindo Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, melakukan pengasapan (fogging) di lingkungan RW 05, Perumahan Bukit Indah, Serua, Ciputat, Minggu (7/10/2018). Sebanyak 240 rumah di RT 01, RT 02, RT 03, RT 04, RT 05, dan RT 06, difogging dalam kegiatan ini. Sedikitnya ada sekitar 800 jiwa warga yang tinggal di lingkungan RW 05 yang difogging ini.
Ketua RW 05, Kelurahan Serua, Gatam Soleh, mengatakan, pihaknya dan ketua RT setempat sengaja meminta Rescue Perindo Tangsel melakukan fogging di lingkungan perumahannya. "Sebelumnya ada dua warga yang terserang DBD di lingkungan RT 04 dan RT 05. Ini merupakan yang kedua kalinya lingkungan kami difogging Rescue Perindo," ujarnya kepada KORAN SINDO.
Fogging pertama di lingkungan perumahan itu dilakukan pada Agustus 2017 silam. Saat itu ada juga warga yang terserang DBD. Memasuki tahun 2018 ada lagi warga yang terkena DBD. "Masyarakat kurang memperhatikan dan got banyak yang tergenang air. Sebelum kenal Perindo, kami pakai puskesmas. Kalau puskesmas syaratnya harus ada yang sakit dan masuk ke RS dulu," ungkap Gatam.
Begitupun, fogging tidak lekas dilakukan. Petugas puskesmas masih harus melakukam survei lokasi dulu, baru kemudian fogging dilakukan dan terbatas. "Kalau oleh puskesmas, fogging dilakukan hanya di wilayah yang terkena demam berdarah di satu lingkungan RT dan tidak menyeluruh. Beda dengan Perindo, semua lingkungan satu RT difogging," jelasnya.
Pihaknya sengaja meminta seluruh lingkungan RW 05 difogging, meski warga yang terkena demam berdarah hanya berada di lingkungan RT 04 dan RT 05. "Sebentar lagi kan musim hujan, dan wabah demam berdarah biasanya akan timbul. Makanya, jauh-jauh hari kita mengajukan fogging ke Perindo. Saya bangga dan senang, responsnya cepat," ucap Gatam.
Sementara itu, Ketua Rescue Perindo Tangsel Dian Wiryawan mengatakan, aksi ini merupakan fogging kelima yang dilakukan tim Rescue Perindo di tahun 2018 ini. "Pertama di RW 01 Kelurahan Babakan, lalu di RW 04 Kelurahan Rengas, ketiga di RW 011 Kelurahan Pondok Jagung Timur, dan keempat di RW 06 Jelupang," jelasnya.
Menurut Dian, Perumahan Bukit Indah Serua ini termasuk wilayah endemi demam berdarah. Banyak saluran air warga yang mampet, kering, dan rumah kosong. "Di sini saluran drainasenya tidak jalan dan banyak bangunan perumahan lama yang masih punya kebun dan tidak terawat. Diduga jentik nyamuk banyak bersarang di tempat-tempat itu," sambung Dian.
Saat melakukan fogging di lingkungan Blok B, Dian mengaku banyak sekali kecoa yang keluar. Ini membuktikan lingkungan warga yang kurang terjaga kebersihannya. "Harapan kita, warga bisa tetap menjaga kebersihan lingkungan sendiri dan Pemkot Tangsel bisa terjun ke lokasi melakukan pembinaan lingkungan. Karena di sini zona merah demam berdarah," tukasnya.
Ketua RW 05, Kelurahan Serua, Gatam Soleh, mengatakan, pihaknya dan ketua RT setempat sengaja meminta Rescue Perindo Tangsel melakukan fogging di lingkungan perumahannya. "Sebelumnya ada dua warga yang terserang DBD di lingkungan RT 04 dan RT 05. Ini merupakan yang kedua kalinya lingkungan kami difogging Rescue Perindo," ujarnya kepada KORAN SINDO.
Fogging pertama di lingkungan perumahan itu dilakukan pada Agustus 2017 silam. Saat itu ada juga warga yang terserang DBD. Memasuki tahun 2018 ada lagi warga yang terkena DBD. "Masyarakat kurang memperhatikan dan got banyak yang tergenang air. Sebelum kenal Perindo, kami pakai puskesmas. Kalau puskesmas syaratnya harus ada yang sakit dan masuk ke RS dulu," ungkap Gatam.
Begitupun, fogging tidak lekas dilakukan. Petugas puskesmas masih harus melakukam survei lokasi dulu, baru kemudian fogging dilakukan dan terbatas. "Kalau oleh puskesmas, fogging dilakukan hanya di wilayah yang terkena demam berdarah di satu lingkungan RT dan tidak menyeluruh. Beda dengan Perindo, semua lingkungan satu RT difogging," jelasnya.
Pihaknya sengaja meminta seluruh lingkungan RW 05 difogging, meski warga yang terkena demam berdarah hanya berada di lingkungan RT 04 dan RT 05. "Sebentar lagi kan musim hujan, dan wabah demam berdarah biasanya akan timbul. Makanya, jauh-jauh hari kita mengajukan fogging ke Perindo. Saya bangga dan senang, responsnya cepat," ucap Gatam.
Sementara itu, Ketua Rescue Perindo Tangsel Dian Wiryawan mengatakan, aksi ini merupakan fogging kelima yang dilakukan tim Rescue Perindo di tahun 2018 ini. "Pertama di RW 01 Kelurahan Babakan, lalu di RW 04 Kelurahan Rengas, ketiga di RW 011 Kelurahan Pondok Jagung Timur, dan keempat di RW 06 Jelupang," jelasnya.
Menurut Dian, Perumahan Bukit Indah Serua ini termasuk wilayah endemi demam berdarah. Banyak saluran air warga yang mampet, kering, dan rumah kosong. "Di sini saluran drainasenya tidak jalan dan banyak bangunan perumahan lama yang masih punya kebun dan tidak terawat. Diduga jentik nyamuk banyak bersarang di tempat-tempat itu," sambung Dian.
Saat melakukan fogging di lingkungan Blok B, Dian mengaku banyak sekali kecoa yang keluar. Ini membuktikan lingkungan warga yang kurang terjaga kebersihannya. "Harapan kita, warga bisa tetap menjaga kebersihan lingkungan sendiri dan Pemkot Tangsel bisa terjun ke lokasi melakukan pembinaan lingkungan. Karena di sini zona merah demam berdarah," tukasnya.
(thm)
Explore More