Uji Coba Tilang Elektronik, Kamera ETLE Sempat Alami Gangguan
A
A
A
JAKARTA - Pada uji coba hari pertama, kedua, serta keempat, banyak kendaraan yang belum terekam atau tercapture dalam Sistem Elektronik Tilang atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) lantaran gangguan alat. Rapatnya kendaraan yang melintas membuat alat tak merekam dengan baik sehingga banyak pelat kendaraan yang tidak tercapture.
“Kemarin sempat gangguan, ada juga kondisi kendaraan yang padat,” kata Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusuf kepada wartawan, Jumat (5/10/2018).
Sebelumnya untuk meningkatkan kualitas sistem ETLE, Ditlantas Polda Metro Jaya mendatangkan alat perekam CCTV dari China. Alat seharga Rp1,2 miliar ini dinilai mampu melakukan perekaman cukup jelas dan meng-capture kendaraan ketika dalam kecepatan hingga 300 km/jam.
Meskipun alat CCTV dinilai cukup canggih, namun hingga hari keempat ujicoba ETLE tercatat ada beberapa kendaraan yang belum terekam. Hingga kini total ada 101 kendaraan yang tidak terekam, yakni 60 kendaraan di hari pertama, 23 kendaraan di hari kedua, dan 18 kendaraan di hari ke empat. Sementara pada hari ketiga, semua kendaraan yang melanggar terekam.
Dirlantas melanjutkan terhadap gangguan alat yang terjadi, teknisi sendiri sudah melakukan perbaikan. Hal ini terlihat pada hari ketiga CCTV yang mampu melakukan capture terhadap semua kendaraan yang melanggar. “Besok besok juga sudah gak rusak kok,” ucap Yusuf.
Selain karena rusaknya alat, Yusuf mengakui masalah lain kendaraan yang tak terekam karena kondisi lalu lintas yang padat dan saling berdempetan. Kondisi ini tak mampu merekam kendaraan lain lantaran pantauan terhalang bodi atap kendaraan. “Ini masih di evaluasi. Nanti kita carikan formulanya,” tutupnya.
“Kemarin sempat gangguan, ada juga kondisi kendaraan yang padat,” kata Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusuf kepada wartawan, Jumat (5/10/2018).
Sebelumnya untuk meningkatkan kualitas sistem ETLE, Ditlantas Polda Metro Jaya mendatangkan alat perekam CCTV dari China. Alat seharga Rp1,2 miliar ini dinilai mampu melakukan perekaman cukup jelas dan meng-capture kendaraan ketika dalam kecepatan hingga 300 km/jam.
Meskipun alat CCTV dinilai cukup canggih, namun hingga hari keempat ujicoba ETLE tercatat ada beberapa kendaraan yang belum terekam. Hingga kini total ada 101 kendaraan yang tidak terekam, yakni 60 kendaraan di hari pertama, 23 kendaraan di hari kedua, dan 18 kendaraan di hari ke empat. Sementara pada hari ketiga, semua kendaraan yang melanggar terekam.
Dirlantas melanjutkan terhadap gangguan alat yang terjadi, teknisi sendiri sudah melakukan perbaikan. Hal ini terlihat pada hari ketiga CCTV yang mampu melakukan capture terhadap semua kendaraan yang melanggar. “Besok besok juga sudah gak rusak kok,” ucap Yusuf.
Selain karena rusaknya alat, Yusuf mengakui masalah lain kendaraan yang tak terekam karena kondisi lalu lintas yang padat dan saling berdempetan. Kondisi ini tak mampu merekam kendaraan lain lantaran pantauan terhalang bodi atap kendaraan. “Ini masih di evaluasi. Nanti kita carikan formulanya,” tutupnya.
(ysw)