Polisi Libatkan Ahli Cari Pelaku Vandalisme Kereta MRT
A
A
A
JAKARTA - Polres Jakarta Selatan telah mengantongi ciri-ciri terduga pelaku vandalisme pada kereta MRT di Depo Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan. Dalam mengidentifikasi pelaku, polisi pun melibatkan ahli.
"Setiap pengungkapan itu pasti ada ahli yang dipanggil berkaitan dengan pokok persoalan. Tetapi makna gambar itu nomor dua, yang terpenting siapa pelaku yang menggambar itu. Itu yang kita cari," ujar Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Pol Indra Jafar pada wartawan, Jumat (28/9/2018).
Menurut Indra, coretan itu sejatinya bisa juga menjadi petunjuk yang mengarah pada siapa pelaku vandalisme itu. Selain itu, ada pula petunjuk lainnya yang dimiliki polisi dalam mengidentifikasi pelaku vandalisme meski polisi tak membeberkannya alat bukti tersebut.
"Ada penunjuk lain yang menguatkan kita, bahkan gambar itu mirip sekali, yang mengeluarkan dan membagikan gambar itu ya pelaku ini," tuturnya.
Saat ditanya apakah kasus ini sama dengan vandalisme yang terjadi di flyover Mampang, Indra menuturkan, di Mampang vandalisme dilakukan oleh kelompok remaja yang sedang mengalami euforia sehingga hanya berbentuk tulisan saja. Sedang di Cilandak ini gambarnya bervariasi dan tampak dilakukan secara ahli.
"Setiap pengungkapan itu pasti ada ahli yang dipanggil berkaitan dengan pokok persoalan. Tetapi makna gambar itu nomor dua, yang terpenting siapa pelaku yang menggambar itu. Itu yang kita cari," ujar Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Pol Indra Jafar pada wartawan, Jumat (28/9/2018).
Menurut Indra, coretan itu sejatinya bisa juga menjadi petunjuk yang mengarah pada siapa pelaku vandalisme itu. Selain itu, ada pula petunjuk lainnya yang dimiliki polisi dalam mengidentifikasi pelaku vandalisme meski polisi tak membeberkannya alat bukti tersebut.
"Ada penunjuk lain yang menguatkan kita, bahkan gambar itu mirip sekali, yang mengeluarkan dan membagikan gambar itu ya pelaku ini," tuturnya.
Saat ditanya apakah kasus ini sama dengan vandalisme yang terjadi di flyover Mampang, Indra menuturkan, di Mampang vandalisme dilakukan oleh kelompok remaja yang sedang mengalami euforia sehingga hanya berbentuk tulisan saja. Sedang di Cilandak ini gambarnya bervariasi dan tampak dilakukan secara ahli.
(whb)