Sudin SDA Jakarta Barat Klaim Titik Genangan di Wilayahnya Berkurang
A
A
A
JAKARTA - Sudin Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Barat mengklaim titik banjir alami penurunan. Dari tahun 2016 tercatat 32 titik, kini di tahun 2018 SDA mengklaim titik banjir hanya delapan titik.
Kasudin SDA Jakarta Barat, Imron Syahrin mengakui upaya normalisasi air yang dilakukan pihaknya membuat penurunan genangan air alami penurunan.
Sejak tahun 2016 tercatat 32 titik genangan mengalami penurunan menjadi 18 di tahun 2017. “Sekarang kami analisis ada delapan titik,” kata Imron ketika dihubungi, Jumat (21/9/2018).
Imron memaparkan delapan titik itu tercatat di bibir kali seperti kali Semongol, kali Angke, kali Pesanggrahan, kali Mookevart, dan kali Sekretaris. Khusus di kali Sekretaris, Sudin SDA kini mewaspadai betul di lokasi itu, sebab normalisasi dan naturalisasi trase di kawasan itu belum sesuai.
Meluapnya kali kali tersebut, kata Imron menimbulkan genangan. Belum lagi kiriman air dari wilayah lain, air kerap meluap membasahi pemukiman warga yang ada di sisi kanan kiri kali.
Karena itu, antisipasi dilakukan dengan mengerahkan PHL (Pekerja Harian Lepas), pasukan biru, dan berkoordinasi langsung ke Kecamatan beserta Kelurahan.
“Sehingga warga dan pengendara di lingkungannya dapat beraktifitas tanpa adanya gangguan genangan. Namun, diharapkan, para warga agar tetap menjaga kebersihan," terang Imron.
Termasuk upaya menormalisasi saluran air warga, Imron menyampaikan 15 titik saluran air telah ia lakukan normalisasi. Pembenahan sistem air dalam rangka manajeman banjir diatur, pintu pintu air kemudian diatur mengatur aliran air.
Kasudin SDA Jakarta Barat, Imron Syahrin mengakui upaya normalisasi air yang dilakukan pihaknya membuat penurunan genangan air alami penurunan.
Sejak tahun 2016 tercatat 32 titik genangan mengalami penurunan menjadi 18 di tahun 2017. “Sekarang kami analisis ada delapan titik,” kata Imron ketika dihubungi, Jumat (21/9/2018).
Imron memaparkan delapan titik itu tercatat di bibir kali seperti kali Semongol, kali Angke, kali Pesanggrahan, kali Mookevart, dan kali Sekretaris. Khusus di kali Sekretaris, Sudin SDA kini mewaspadai betul di lokasi itu, sebab normalisasi dan naturalisasi trase di kawasan itu belum sesuai.
Meluapnya kali kali tersebut, kata Imron menimbulkan genangan. Belum lagi kiriman air dari wilayah lain, air kerap meluap membasahi pemukiman warga yang ada di sisi kanan kiri kali.
Karena itu, antisipasi dilakukan dengan mengerahkan PHL (Pekerja Harian Lepas), pasukan biru, dan berkoordinasi langsung ke Kecamatan beserta Kelurahan.
“Sehingga warga dan pengendara di lingkungannya dapat beraktifitas tanpa adanya gangguan genangan. Namun, diharapkan, para warga agar tetap menjaga kebersihan," terang Imron.
Termasuk upaya menormalisasi saluran air warga, Imron menyampaikan 15 titik saluran air telah ia lakukan normalisasi. Pembenahan sistem air dalam rangka manajeman banjir diatur, pintu pintu air kemudian diatur mengatur aliran air.
(ysw)