Banyak Undangan, Anies Baswedan Ingin segera Ada Pendamping
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan berharap proses politik penggantian Sandiaga Salahuddin Uno sebagai wakil gubernur DKI segera selesai. Menurut dia, kekosongan posisi wagub membuatnya kesulitan untuk menghadiri sejumlah undangan.
"Kenapa? sederhana sekali. Acara banyak banget. Kaya pagi ini. Ini acara ketiga. Pagi ini saya harus muter-muter acara. Kalau ada Sandi tuh tektok, bro pagi yaa. Iya siap. Nanti gantian dia WA (WhatsApp) kalau dia enggak bisa isi acara terus saya yang datang. Jadi tektok ya enak. Itu salah satu faktor," ungkap Anies di Jakarta, Kamis (20/9/2018).
Anies berharap kepada cawagub DKI nanti dapat lebih luwes dalam berkomunikasi. Meskipun begitu, Anies mengatakan, dirinya tidak bakal bisa menggantikan agenda Sandi. (Baca Juga: Tiga Nama Muncul Pengganti Sandi, Anies Sebut Semuanya Oke
"Jadi saya harap nanti bisa leluasa komunikasi seperti kemarin kapan saja bisa komunikasi. Geser jadwal antar kita biasa saja. Enggak hanya kaku. Tapi enggak kemudian kenapa sih diganti. Kalau Sandi enggak bisa saya isi, kalau saya enggak bisa Sandi isi," paparnya.
Sekadar diketahui, hingga saat ini kedua partai pengusung Anies-Sandi, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) belum juga menjatuhkan pilihannya kepada satu nama sebagai pengganti Sandi. Hingga kini, kursi DKI 2 masih kosong.
"Kenapa? sederhana sekali. Acara banyak banget. Kaya pagi ini. Ini acara ketiga. Pagi ini saya harus muter-muter acara. Kalau ada Sandi tuh tektok, bro pagi yaa. Iya siap. Nanti gantian dia WA (WhatsApp) kalau dia enggak bisa isi acara terus saya yang datang. Jadi tektok ya enak. Itu salah satu faktor," ungkap Anies di Jakarta, Kamis (20/9/2018).
Anies berharap kepada cawagub DKI nanti dapat lebih luwes dalam berkomunikasi. Meskipun begitu, Anies mengatakan, dirinya tidak bakal bisa menggantikan agenda Sandi. (Baca Juga: Tiga Nama Muncul Pengganti Sandi, Anies Sebut Semuanya Oke
"Jadi saya harap nanti bisa leluasa komunikasi seperti kemarin kapan saja bisa komunikasi. Geser jadwal antar kita biasa saja. Enggak hanya kaku. Tapi enggak kemudian kenapa sih diganti. Kalau Sandi enggak bisa saya isi, kalau saya enggak bisa Sandi isi," paparnya.
Sekadar diketahui, hingga saat ini kedua partai pengusung Anies-Sandi, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) belum juga menjatuhkan pilihannya kepada satu nama sebagai pengganti Sandi. Hingga kini, kursi DKI 2 masih kosong.
(mhd)