Normalisasi Saluran Air di Jakbar, Warga Berharap Bisa Atasi Banjir
A
A
A
JAKARTA - Menjelang musim hujan, Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) terus ngebut untuk menyelesaikan proyek normalisasi saluran air di sejumlah titik. Saat ini, pengerjaan seluruh saluran air di sejumlah titik sudah masuk 60 persen.
Pantauan SINDOnews disejumlah lokasi, sebulan pengerjaan, pembangunan normalisasi saluran air lingkungan hampir rampung. Beton beton saluran telah terpasang dan siap di tutup.
Seperti di kawasan Komplek Sandang, Palmerah, Jakarta Barat. Di kawasan itu, saluran air telah luas dengan ketinggian satu meter dan lebar setengah meter. Dahulu di kawasan ini saluran air hanya selebar 20 sentimeter dan tinggi 50 sentimeter.
Dalam pembangunan sepanjang satu kilometer ini, seperempat di sisi barat belum terpasang. Pengerukan sendiri baru selesai tiga hari lalu, sementara tiga perempat jalan sudah terpasang beton, bahkan beberapa diantaranya sudah di tutup dan menjadi akses keluar masuk warga ke jalan.
Setiap tahunnya, saat hujan besar datang, kawasan ini kerap digenangi air, sesekali air sempat masuk ke rumah warga yang kondisinya lebih pendek dari jalan.
“Yah kita berharap saluran yang di perluas bisa bebas banjir,” ucap Arif (28) warga D6 Komplek Sandang, Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (20/9/2018).
Arif mengakui ketika genangan memenuhi jalan. Aksesnya menjadi terbatas, ia tak bisa menggunakan motornya karena takut terendam. Karena itu, ketika hujan, ia memilih tidak pulang, menunggu genangan surut.
Selain di sandang, ada 15 titik di wilayah Jakarta Barat, Rawa Buaya, Cengkareng, kavling DKI, Kembangan, dan Tegal Alur, Kalideres. Disemua titik itu pembangunan pun mencapai 50 persen. Tambahan pasukan PHL air sebanyak 300 orang membuat pekerjaan kian mudah.
Pantauan SINDOnews disejumlah lokasi, sebulan pengerjaan, pembangunan normalisasi saluran air lingkungan hampir rampung. Beton beton saluran telah terpasang dan siap di tutup.
Seperti di kawasan Komplek Sandang, Palmerah, Jakarta Barat. Di kawasan itu, saluran air telah luas dengan ketinggian satu meter dan lebar setengah meter. Dahulu di kawasan ini saluran air hanya selebar 20 sentimeter dan tinggi 50 sentimeter.
Dalam pembangunan sepanjang satu kilometer ini, seperempat di sisi barat belum terpasang. Pengerukan sendiri baru selesai tiga hari lalu, sementara tiga perempat jalan sudah terpasang beton, bahkan beberapa diantaranya sudah di tutup dan menjadi akses keluar masuk warga ke jalan.
Setiap tahunnya, saat hujan besar datang, kawasan ini kerap digenangi air, sesekali air sempat masuk ke rumah warga yang kondisinya lebih pendek dari jalan.
“Yah kita berharap saluran yang di perluas bisa bebas banjir,” ucap Arif (28) warga D6 Komplek Sandang, Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (20/9/2018).
Arif mengakui ketika genangan memenuhi jalan. Aksesnya menjadi terbatas, ia tak bisa menggunakan motornya karena takut terendam. Karena itu, ketika hujan, ia memilih tidak pulang, menunggu genangan surut.
Selain di sandang, ada 15 titik di wilayah Jakarta Barat, Rawa Buaya, Cengkareng, kavling DKI, Kembangan, dan Tegal Alur, Kalideres. Disemua titik itu pembangunan pun mencapai 50 persen. Tambahan pasukan PHL air sebanyak 300 orang membuat pekerjaan kian mudah.
(ysw)