Berguru ke 'Mbah Google', Kakak Adik 10 Kali Beraksi Pecah Kaca Mobil

Rabu, 19 September 2018 - 22:03 WIB
Berguru ke Mbah Google,...
Berguru ke 'Mbah Google', Kakak Adik 10 Kali Beraksi Pecah Kaca Mobil
A A A
TANGERANG - Kakak beradik di Tangerang nekat melakukan aksi pencurian dengan modus pecah kaca mobil selama puluhan kali. Keduanya mengaku belajar memecahkan kaca mobil itu mencarinya melalui mesin pencari Google dan mendapatkan caranya di Youtube.

Kakak beradik, Dede Richo Ramalinggam dan Deni Fredla Ochlers ditangkap petugas Polsek Serpong, Polres Tangerang Selatan, Banten karena terlibat jaringan street crimes pecah kaca mobil, di Mc Donald Sunburst BSD City, Lengkong Gudang, Serpong, pada 15 September 2018.

Kedua kakak beradik ini pun terpaksa ditembak polisi, pada masing-masing betis kanan dan kirinya, karena melakukan perlawanan dan berusaha melarikan diri.

Kapolres Tangsel AKBP Ferdy Irawan mengatakan, keduanya merupakan jaringan pelaku pecah kaca mobil di wilayah Tangerang-Jakarta. Dalam setahun terakhir, kedua pelaku sudah beraksi 10 kali. "Kedua orang ini merupakan kakak adik dan satu komplotan pelaku pecah kaca mobil. Modusnya, pelaku mengambil barang milik korbannya dengan pecah kaca," kata Ferdy, di Polsek Serpong, Rabu (19/9/2018).

Dijelaskan Ferdy, dalam aksinya Dede memiliki peran vital sebagai eksekutor. Dia ditangkap di rumah kontrakannya, Rawa Kucing, Sewan, Neglasari, Kota Tangerang.

"Dari tangan pelaku Dede, petugas berhasil menyita tas abu-abu berisi satu unit Drone DJI MAVIC PRO warna silver, bernomor 08QDE2N01204G2, milik korban pecah kaca di Mc Donald Sunburst BSD City," jelasnya.

Dari keterangan Dede, polisi lalu menciduk Deni Fredla Ochlers di rumahnya, Icon Sampora, Cisauk, Kabupaten Tangerang. Saat dilakukan pengembangan, Deni coba melarikan diri dan langsung ditembak.

"Keduanya melakukan perlawanan dengan berusaha melarikan diri, sehingga diberikan tembakan terukur pada betisnya. Hasil kejahatan mereka, dijual langsung ke para pembeli dan juga jejaring sosial," paparnya.

Sementara itu, Dede mengaku, telah 10 kali beraksi melakukan pecah kaca mobil, di wilayah Tangerang-Jakarta. Dia juga mengaku terpaksa melakukan aksinya, untuk biaya sekolah anaknya.

Dijelaskan dia, belakangan ini ekonominya jadi tidak menentu. Sehingga, dia belajar melakukan pecah kaca secara manual di media Youtube dan berhasil.

"Hanya butuh waktu 1 menit untuk pecah kaca. Alat yang digunakan busi dan mata kunci. Belajar dari Youtube seminggu. Untuk mobil yang ada alarmnya, kaca dipecahkan pakai pecahan busi," sambung Dede.

Setelah mahir melakukan aksinya, Dede terlibat jaringan pecah kaca di wilayah Tangerang-Jakarta. Sedikitnya, sudah 10 kali dia melakukan aksi pecah kaca mobil.

"Sekarang saya menganggur. Sasaran mobilnya yang di parkir di pinggir jalan dan rumah makan. Mobil apa saja. Kalau yang ada alarmnya, pakai pecahan busi. Kalau tidak pakai mata obeng," pungkasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6486 seconds (0.1#10.140)