Pekerja Ditambah untuk Percepat Pembangunan Sky Bridge Tanah Abang
A
A
A
JAKARTA - Percepatan pembangunan yang dilakukan terhadap jembatan multiguna, Sky Bridge Tanah Abang, Jakarta Pusat, membuat kontraktok menambah pekerja.
Bila sebelumnya pembangunan mengandalkan 40 orang, kali ini pembangunan ditambah 60 orang. 100 orang terlibat dalam pembangunan ini. Selain itu, pembangunan yang dilakukan simultan antara dua sisi berlawanan membuat pedagang tak diizinkan untuk berdagang di sana.
"Kalau kita kerjakan satu satu tidak akan terkejar. Kita sudah kerja 24 jam sekarang. Jumlah pekerja kita tambah dari 40 jadi 100 orang," ujar Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C Pinontoan, Kamis (13/9/2018).
Yoory mengakui lokasi yang sempit di Jalan Jatibaru membuat pihaknya kesulitan dalam mengatasi penumpukan pedagang. Arus lintas Transjakarta Explore Tanah Abang membuat dirinya kesulitan dalam memasang pondasi. Imbasnya hingga kini pembangunan baru mencapai 30% dan terancam molor.
Karena itu, pengerjaan akan dilakukan selama 24 jam. Pengecoran fondasi dilakukan sembari melakukan pemasangan atap. Yoory yakin cara ini membuat pekerjaan cepat, sehingga awal Oktober tanah abang bisa langsung di resmikan.
"Jadi setelah dirapatkan skema baru ini untuk mempercepat. Jadi dari semua titik dimulai. Nanti ketemu di tengah, jadi berbarengan," kata Yorry sembari menjelaskan skema pembangunan yang diubah.
Terpisah, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) Irwandi menyebut, pedagang kaki lima (PKL) terdampak perubahan skema pembangunan jembatan multiguna (sky bridge) Tanah Abang, Jakarta Pusat.
PKL terpaksa harus libur atau bergantian berdagang di area pembangunan sky bridge. Diperkirakan hanya ada 150 PKL yang bisa berdagang selama sebulan ke depan.
"Jadi nanti banyak pedagang yang kena. Jadi paling cuma bagian tengah (pembangunan skybridge) yang bisa berdagang sekitar 150 pedagang. Setengahnya pedagang yang ada," kata Irwandi.
Dinas KUMKMP mencatat di Tanah Abang ada sebanyak 372 pedagang yang berdagang. Setengah pedagang lainnya, kata Irwandi, harus libur berdagang atau berdagang secara bergantian selama penyelesaian pembangunan.
Irwandi mengatakan, sudah melakukan sosialisasi kepada para pedagang. Sistem berdagang bergantian pun sudah disampaikan kepada para pedagang. "Mohon maklum karena ini harus saya percepat pembangunannya. Saya sudah sosialisasi ke pedagang," ucapnya.
Di sisi lain, relokasi tidak bisa dilakukan. Pasalnya, proyek pembangunan sky bridge dilakukan mendadak. Tidak ada lahan yang dekat dengan pembeli yang bisa disediakan. Irwandi mengatakan, ada lahan milik PD Pembangunan Sarana Jaya namun letaknya jauh dari pembeli.
"Blok G saja relokasinya belum ketahuan. Apalagi yang ini. Kita berharap pedagang memanfaatkan trotoar saja semaksimal mungkin. Kita tidak bisa relokasi," kata Irwandi.
Selain itu, menjaga agar tidak menjadi masalah kedepannya. Pihaknya mengajak serta Ombudsman dalam pembangunan ini. (Baca juga:
Bila sebelumnya pembangunan mengandalkan 40 orang, kali ini pembangunan ditambah 60 orang. 100 orang terlibat dalam pembangunan ini. Selain itu, pembangunan yang dilakukan simultan antara dua sisi berlawanan membuat pedagang tak diizinkan untuk berdagang di sana.
"Kalau kita kerjakan satu satu tidak akan terkejar. Kita sudah kerja 24 jam sekarang. Jumlah pekerja kita tambah dari 40 jadi 100 orang," ujar Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C Pinontoan, Kamis (13/9/2018).
Yoory mengakui lokasi yang sempit di Jalan Jatibaru membuat pihaknya kesulitan dalam mengatasi penumpukan pedagang. Arus lintas Transjakarta Explore Tanah Abang membuat dirinya kesulitan dalam memasang pondasi. Imbasnya hingga kini pembangunan baru mencapai 30% dan terancam molor.
Karena itu, pengerjaan akan dilakukan selama 24 jam. Pengecoran fondasi dilakukan sembari melakukan pemasangan atap. Yoory yakin cara ini membuat pekerjaan cepat, sehingga awal Oktober tanah abang bisa langsung di resmikan.
"Jadi setelah dirapatkan skema baru ini untuk mempercepat. Jadi dari semua titik dimulai. Nanti ketemu di tengah, jadi berbarengan," kata Yorry sembari menjelaskan skema pembangunan yang diubah.
Terpisah, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) Irwandi menyebut, pedagang kaki lima (PKL) terdampak perubahan skema pembangunan jembatan multiguna (sky bridge) Tanah Abang, Jakarta Pusat.
PKL terpaksa harus libur atau bergantian berdagang di area pembangunan sky bridge. Diperkirakan hanya ada 150 PKL yang bisa berdagang selama sebulan ke depan.
"Jadi nanti banyak pedagang yang kena. Jadi paling cuma bagian tengah (pembangunan skybridge) yang bisa berdagang sekitar 150 pedagang. Setengahnya pedagang yang ada," kata Irwandi.
Dinas KUMKMP mencatat di Tanah Abang ada sebanyak 372 pedagang yang berdagang. Setengah pedagang lainnya, kata Irwandi, harus libur berdagang atau berdagang secara bergantian selama penyelesaian pembangunan.
Irwandi mengatakan, sudah melakukan sosialisasi kepada para pedagang. Sistem berdagang bergantian pun sudah disampaikan kepada para pedagang. "Mohon maklum karena ini harus saya percepat pembangunannya. Saya sudah sosialisasi ke pedagang," ucapnya.
Di sisi lain, relokasi tidak bisa dilakukan. Pasalnya, proyek pembangunan sky bridge dilakukan mendadak. Tidak ada lahan yang dekat dengan pembeli yang bisa disediakan. Irwandi mengatakan, ada lahan milik PD Pembangunan Sarana Jaya namun letaknya jauh dari pembeli.
"Blok G saja relokasinya belum ketahuan. Apalagi yang ini. Kita berharap pedagang memanfaatkan trotoar saja semaksimal mungkin. Kita tidak bisa relokasi," kata Irwandi.
Selain itu, menjaga agar tidak menjadi masalah kedepannya. Pihaknya mengajak serta Ombudsman dalam pembangunan ini. (Baca juga:
(mhd)