Lompat dari Lantai 2 Pasar Induk Kramat Jati, Tuna Wisma Kritis
A
A
A
JAKARTA - Seorang pria tuna wisma bernama Agus (32) nekat melompat dari lantai dua pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur. Meski luka parah, pria tersebut kini dalam kondisi kritis.
Kapolsek Kramatjati Kompol Nurdin Ar Rahman mengatakan, pria yang sehari-harinya mencari nafkah di Pasar Induk itu terjun dari gedung yang berada di depan pasar sayur mayur dan buah-buahan Minggu 9 September 2019 seore sekitar pukul 15.00 WIB.
Korban, kata dia, diduga hendak bunuh diri karena depresi karena sebelum melompat pun dia sempat berteriak-teriak tak jelas. Dia pun terjun dengan posisi kepala terlebih dahulu.
"Salah satu saksi melihat dia (korban) berada di atas dan ditegur," ujarnya pada wartawan, Senin (10/9/2018).
Menurutnya, seseorang itu menegur untuk tidak meludah sembarangan ke bawah dan berteriak-teriak tak jelas lantaran mengganggu penghuni dan pengunjung pasar. Namun, korban tak menghiraukan teguran itu dan melompat dari lantai dua.
"Korban lompat dengan posisi kepala terlebih dahulu, makanya kepalnya terluka berat," tuturnya.
Atas kejadian itu, paparnya, beberapa pedagang yang ada langsung melaporkan kejadian itu ke petugas keamanan dan diteruskan ke Polsek Kramajati.
Petugas yang datang langsung melakukan pemeriksaan terhadap korban. Melihat korban yang masih bernafas, pihaknya langsung membawa Agus ke RS Polri Kramatjati untuk mendapatkan pertolongan.
"Korban mengalami luka di bagian kepala, pangkal lengan kanan patah, luka memar memar di wajah sebelah kanan dan luka sobek dibawah ketiak kanan. Untuk kondisinya masih kritis dan kini dalam perawatan," bebernya.
Dari keterangan beberapa saksi, tambahnya, korban diketahui depresi. Terlebih, selama ini dia menghabiskan kesehariannya di pasar Induk Kramatjati.
"Identitasnya juga tak jelas karena selama ini pedagang di pasar memanggilnya Agus dan tak tahu dimana keluarganya," katanya.
Kapolsek Kramatjati Kompol Nurdin Ar Rahman mengatakan, pria yang sehari-harinya mencari nafkah di Pasar Induk itu terjun dari gedung yang berada di depan pasar sayur mayur dan buah-buahan Minggu 9 September 2019 seore sekitar pukul 15.00 WIB.
Korban, kata dia, diduga hendak bunuh diri karena depresi karena sebelum melompat pun dia sempat berteriak-teriak tak jelas. Dia pun terjun dengan posisi kepala terlebih dahulu.
"Salah satu saksi melihat dia (korban) berada di atas dan ditegur," ujarnya pada wartawan, Senin (10/9/2018).
Menurutnya, seseorang itu menegur untuk tidak meludah sembarangan ke bawah dan berteriak-teriak tak jelas lantaran mengganggu penghuni dan pengunjung pasar. Namun, korban tak menghiraukan teguran itu dan melompat dari lantai dua.
"Korban lompat dengan posisi kepala terlebih dahulu, makanya kepalnya terluka berat," tuturnya.
Atas kejadian itu, paparnya, beberapa pedagang yang ada langsung melaporkan kejadian itu ke petugas keamanan dan diteruskan ke Polsek Kramajati.
Petugas yang datang langsung melakukan pemeriksaan terhadap korban. Melihat korban yang masih bernafas, pihaknya langsung membawa Agus ke RS Polri Kramatjati untuk mendapatkan pertolongan.
"Korban mengalami luka di bagian kepala, pangkal lengan kanan patah, luka memar memar di wajah sebelah kanan dan luka sobek dibawah ketiak kanan. Untuk kondisinya masih kritis dan kini dalam perawatan," bebernya.
Dari keterangan beberapa saksi, tambahnya, korban diketahui depresi. Terlebih, selama ini dia menghabiskan kesehariannya di pasar Induk Kramatjati.
"Identitasnya juga tak jelas karena selama ini pedagang di pasar memanggilnya Agus dan tak tahu dimana keluarganya," katanya.
(ysw)