Dikabarkan Tutup, Kini OKE OCE Makin Diminati Masyarakat
A
A
A
JAKARTA - Sejak maraknya pemberitaan di media sosial tentang tutupnya Gerai OK OCE Mart dalam dua minggu terakhir, banyak pembelajaran dan hikmah yang dirasakan oleh Perkumpulan Gerakan OK OCE (PGO OK OCE).
Justru Hikmah dan dampak positif yang dirasakan oleh PGO OK OCE adalah dalam dua minggu terakhir pendaftaran dan minat masyarakat melonjak tinggi. Dalam jangka waktu kurang dari 1 bulan, tepatnya 10 Agustus hingga 7 September, total peserta baru yang bergabung dengan gerakan OK OCE mencapai, 3.667 anggota.
Tutupnya gerai OK OCE Mart di Kalibata disebut sebagian pihak sebagai kegagalan program dengan misi dan visi yang besar ini. Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum PGO OK OCE, Faransyah Jaya mengatakan, bahwa ini bukan tanda kegagalan namun sesuatu siklus normal di dalam bisnis.
"Kami dan peserta OK OCE belajar bahwa dampak dari pemberitaan ini justru alhamdulillah positif. Peserta yang tergabung bahkan semakin banyak. Kami sekarang semakin sibuk mengatur jadwal mentoring bisnis kepada anggota," kata Faransyah.
Faransyah menambahkan sejak awal, penggagas kami, Sandiaga Uno mengatakan, bahwa ini adalah gerakan dan tidak tergantung pada figur tertentu. Dengan gerakan, OK OCE menjadi lebih organik dan perkembangan akan berjalan sendirinya, karena masyarakat butuh lapangan kerja dan OK OCE membuat ekosistem gerakan itu.
Faransyah juga menambahkan, Sandiaga selalu mengingatkan bahwa bisnis selalu naik turun, ada pasang dan surut. Seperti kehidupan, nah OK OCE Mart ini awalnya tidak menyewa dan sekarang harus menyewa lahan. Hal tersebut yang memberatkan.
Gerakan OK OCE telah banyak menciptakan banyak kisah sukses, salah satunya adalah Ibu Siti dari Dapur Geneisha dari kelurahan Makassar Jakarta Timur yang berhasil membuat katering makanan sehat dan menyuplai berbagai makanan ke masyarakat dan kantor-kantor di kelurahan tersebut.
OK OCE saat ini terus berjalan walaupun program tersebut tidak lagi secara langsung dinaungi oleh Sandiaga Uno sejak meninggalkan kursi wakil gubernur DKI Jakarta.
Keberlangsungan OK OCE kini telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Hal ini dikatakan oleh Dinas UMKM DKI Jakarta, Irwandi.
"Program ini sudah masuk Perda dan masuk RPJMD. Ini akan menjadi program 5 tahunan, program jangka panjang," kata Irwandi.
Bahkan Irwandi menyebutkan, jika program OK OCE tidak berlanjut, maka target besar DKI Jakarta untuk menciptakan 40 ribu usahawan baru per satu tahun dan 200 ribu usahan dalam lima tahun tidak akan tercapai.
OK OCE diharapkan tetap berjalan bersama jajaran Satuan Perangkag Daerah (SKPD) Pemprov DKI Jakarta seperti Dinas Perindustrian dan Energi, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Pendidikan serta Dinas Sosial DKI Jakarta.
"Kami tetap lanjut, peserta dan anggota alhamdulillah menyambut baik program ini dan meski Bang Sandi sebagai penggagas tidak menjabat lagi, kami tetap berjalan," kata Faransyah.
Kini, Sandiaga didapuk sebagai advisor dalam struktur kepengurusan yang semula menjadi penggagas dari gerakan ini.
Justru Hikmah dan dampak positif yang dirasakan oleh PGO OK OCE adalah dalam dua minggu terakhir pendaftaran dan minat masyarakat melonjak tinggi. Dalam jangka waktu kurang dari 1 bulan, tepatnya 10 Agustus hingga 7 September, total peserta baru yang bergabung dengan gerakan OK OCE mencapai, 3.667 anggota.
Tutupnya gerai OK OCE Mart di Kalibata disebut sebagian pihak sebagai kegagalan program dengan misi dan visi yang besar ini. Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum PGO OK OCE, Faransyah Jaya mengatakan, bahwa ini bukan tanda kegagalan namun sesuatu siklus normal di dalam bisnis.
"Kami dan peserta OK OCE belajar bahwa dampak dari pemberitaan ini justru alhamdulillah positif. Peserta yang tergabung bahkan semakin banyak. Kami sekarang semakin sibuk mengatur jadwal mentoring bisnis kepada anggota," kata Faransyah.
Faransyah menambahkan sejak awal, penggagas kami, Sandiaga Uno mengatakan, bahwa ini adalah gerakan dan tidak tergantung pada figur tertentu. Dengan gerakan, OK OCE menjadi lebih organik dan perkembangan akan berjalan sendirinya, karena masyarakat butuh lapangan kerja dan OK OCE membuat ekosistem gerakan itu.
Faransyah juga menambahkan, Sandiaga selalu mengingatkan bahwa bisnis selalu naik turun, ada pasang dan surut. Seperti kehidupan, nah OK OCE Mart ini awalnya tidak menyewa dan sekarang harus menyewa lahan. Hal tersebut yang memberatkan.
Gerakan OK OCE telah banyak menciptakan banyak kisah sukses, salah satunya adalah Ibu Siti dari Dapur Geneisha dari kelurahan Makassar Jakarta Timur yang berhasil membuat katering makanan sehat dan menyuplai berbagai makanan ke masyarakat dan kantor-kantor di kelurahan tersebut.
OK OCE saat ini terus berjalan walaupun program tersebut tidak lagi secara langsung dinaungi oleh Sandiaga Uno sejak meninggalkan kursi wakil gubernur DKI Jakarta.
Keberlangsungan OK OCE kini telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Hal ini dikatakan oleh Dinas UMKM DKI Jakarta, Irwandi.
"Program ini sudah masuk Perda dan masuk RPJMD. Ini akan menjadi program 5 tahunan, program jangka panjang," kata Irwandi.
Bahkan Irwandi menyebutkan, jika program OK OCE tidak berlanjut, maka target besar DKI Jakarta untuk menciptakan 40 ribu usahawan baru per satu tahun dan 200 ribu usahan dalam lima tahun tidak akan tercapai.
OK OCE diharapkan tetap berjalan bersama jajaran Satuan Perangkag Daerah (SKPD) Pemprov DKI Jakarta seperti Dinas Perindustrian dan Energi, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Pendidikan serta Dinas Sosial DKI Jakarta.
"Kami tetap lanjut, peserta dan anggota alhamdulillah menyambut baik program ini dan meski Bang Sandi sebagai penggagas tidak menjabat lagi, kami tetap berjalan," kata Faransyah.
Kini, Sandiaga didapuk sebagai advisor dalam struktur kepengurusan yang semula menjadi penggagas dari gerakan ini.
(mhd)