Percepat Infrastruktur Menuju Ekonomi Mandiri

Rabu, 15 Agustus 2018 - 10:17 WIB
Percepat Infrastruktur Menuju Ekonomi Mandiri
Percepat Infrastruktur Menuju Ekonomi Mandiri
A A A
BEKASI - Kabupaten Bekasi terus tumbuh dan berkembang di berbagai sektor. Kabupaten ini tak lagi sekadar wilayah penyangga DKI Jakarta.

Infrastruktur semakin bergeliat demi menuju ekonomi yang mandiri. Kabupaten Bekasi telah menjelma sebagai wilayah pertum buhan ekonomi baru. Peran dan posisinya pun saat ini cukup strategis lantaran berada pada jalur ekonomi penting. Apalagi Bekasi menghubungkan ibu kota dengan wi layah-wilayah di bagian timur Pulau Jawa.

Kabupaten Bekasi juga memiliki wilayah in dustri yang termasuk terbesar di Asia Tenggara. Inilah nilai lebih untuk memperlancar geliat ekonomi. Termasuk distribusi sektor pertanian dan perkebunan, infrastruktur transportasi menjadi salah satu fokus pem bangunan utama. Tujuannya menciptakan sistem yang handal, terpadu, dan efisien.

“Kami siapkan infrastruktur dari segala bidang untuk menunjangnya,” ujar Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin, beberapa waktu lalu. Upaya nyata percepatan infrastruktur di Kabupaten Bekasi seperti pembangunan Underpass Tambun Selatan dengan lebar 22 meter dan panjang 162 meter yang terdiri atas empat lajur.

“Terowongan ini untuk meng urai kemacetan di sana,” ucapnya. Kemudian, pembangunan double double track (DDT) Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Manggarai-Cikarang. Panjangnya mencapai 34,14 kilometer dan diperkirakan rampung pada 2018. Untuk mendukung operasional KRL lintas Bekasi-Cikarang, Stasiun Cikarang didirikan.

Adapun prasarana commuter line lintas Bekasi-Cikarang merupakan hasil kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Jepang melalui kontrak yang ditandatangani pada 2012 dengan pembiayaan sebesar Rp2,3 triliun. Di samping infrastruktur, fasilitas layanan kesehatan diperkuat dengan pembangunan Rumah Sakit Umum (RSU) Cabang bungin.

Tujuannya memudahkan masyarakat di wilayah Bekasi bagian utara dalam mendapatkan layanan kesehatan. Dalam bidang perumahan, Kabupaten Bekasi telah melaksanakan program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu). Program ini menyalurkan bantuan pada masyarakat dalam bidang permukiman. Menyinggung kembali mengenai infrastruktur di Kabupaten Bekasi.

Wakil Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja menuturkan, masih ada beberapa rencana pembangunan yang sedang direncanakan atau dalam proses pengerjaan. Proyek itu seperti Flyover Tegal Gede di kawasan Tegal Gede, Desa Pasir Sari, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi. Sejak 2016 tiang-tiang pancang jembatan telah berdiri sebagai awal dari rencana pembangunan flyover yang akan menghubungkan Kalimalang dengan Cikarang Selatan.

“Pengerjaan jembatannya dimulai sejak 2017. Kami targetkan rampung akhir tahun ini,” ujar Eka. Di Pebayuran juga segera dibangun jembatan yang menghubungkan Bekasi dengan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang. Selama ini dua kawasan tersebut dipisahkan aliran Sungai Citarum sehingga masyarakat menempuhnya dengan menggunakan jasa penyeberangan (perahu eretan).

“Hadirnya jembatan di Pebayuran mampu mempercepat laju ekonomi,” katanya. Infrastruktur lain dalam bidang transportasi yang telah direncanakan adalah Under pass Cibitung. Terowongan yang terdiri dari dua jalur tersebut memiliki lebar 37 meter dan panjang 400 meter. Proyek ini ditargetkan rampung pada 2019. Dalam bidang kesehatan, rencana pembangunan RSU tipe D telah dicanangkan.

Selama ini di Kabupaten Bekasi keberadaan fasilitas umum seperti rumah sakit belum sebanding dengan jumlah penduduk. Menurut Eka, berdirinya RSU diharapkan meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya yang tinggal di Kecamatan Babelan dan sekitarnya. Apalagi geliat di bidang industri dan perdagangan saat ini ditunjang oleh bidang pariwisata.

Kabupaten Bekasi memiliki sejumlah destinasi andalan yang turut membantu pertumbuhan ekonomi antara lain wisata satwa (penangkaran buaya di Taman Buaya Indo nesia), wisata rekreasi keluarga (Go Wet Waterpark di Tambun, Transera Waterpark di Tarumajaya, Waterboom Lippo Cikarang), wisata sejarah (Saung Ranggon, Gedung Juang 45, Situs Buni, makam pahlawan KH Noer Alie), wisata danau (Situ Cibeureum, Situ Rawa Binong), wisata pantai (kawasan Muara Gembong), wisata seni dan budaya (Batik Seraci Tarumajaya atau Batik Bekasi) hingga wisata industri (misalnya kawasan Coca Cola Amatil). Di luar daerah-daerah tujuan andalan tersebut masih banyak potensi lain di bidang pariwisata yang dapat ditingkatkan.

Di bidang olahraga, Stadion Wibawa Mukti menjadi kebanggaan warga Kabupaten Bekasi yang berdiri megah sejak 2014. Kabupaten Bekasi kini didapuk menjadi salah satu venue penyelenggaraan olahraga ter besar se-Asia yakni Asian Games 2018. Stadion yang berkapasitas hampir 30.000 kursi ini telah dipugar sedemikian rupa seperti penggunaan rumput jenis zoysia matrella.

Ketua DPRD Kabupaten Bekasi Sunandar mengatakan, pelayanan dan pembangunan yang dilakukan Pemkab Bekasi sudah mulai dirasakan oleh warga Bekasi. Hanya saja ada beberapa yang harus dibenahi dan ditingkatkan.

“Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah daerah lumayan baik, tapi harus terus ditingkatkan,” ujar Sunandar. Politikus Partai Golkar ini meminta pemerintah daerah mengoptimalkan penyerapan anggaran pada tahun ini.

Sebab, beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) masih belum maksimal dalam melakukan penyerapan. Untuk itu, masih ada sisa empat bulan lagi untuk menyerap anggaran agar masyarakat bisa merasakan manfaat dari program pemerintah.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7231 seconds (0.1#10.140)