Gembong Perampok Asal Lampung Tewas Ditembak
A
A
A
TANGERANG - Gembong kawanan perampok asal Lampung, Junaidin alias Jun (35), tewas ditembak polisi dengan tangan masih menggenggam pisau, di Taman Potret, Kota Tangerang.
Jun merupakan DPO Tim Resmob Polresto Tangerang, karena melakukan penculikan dan perampokan terhadap pensiunan guru yang baru saja mengambil uang Rp10 juta dari bank swasta.
Kapolresto Tangerang Kombes Pol Harry Kurniawan mengatakan, Jun merupakan spesialis perampokan nasabah bank yang terkenal sadis terhadap korbannya.
"Dia yang merencanakan perampokan terhadap Jatmiko (76) dan istrinya sepekan lalu. Ketika pensiunan guru ini baru saja mengambil uang Rp10 juta di Bank BRI cabang Tangerang," jelasnya.
Sebagai gembong, Jun tidak pernah jalan sendiri dengan tangan kosong. Dengan sebilah pisau tersimpan di pinggulnya, dia mencabut dan hendak menyerang petugas yang menyergapnya di Taman Potret.
Namun, pelor polisi lebih cepat dari ayunan tangannya. Jun tewas ditembak, sebelum mengenai polisi. Jenazahnya dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang.
"Kami juga meringkus tiga pelaku lainnya, Agus Suryadi (40), Fernando alias Nando (31), serta AS, seorang remaja di bawah umur yang berperan sebagai umpan. Agus dan Nando ditembak betisnya," terangnya.
Menurut Harry, modus yang digunakan kelompok Jun adalah dengan memakai anak di bawah umur sebagai umpan. Dia berpura-pura mengenal dan mengajak korban masuk ke dalam mobil pelaku.
"Dengan cara ini, pelaku ingin agar korban percaya mereka bukan pelaku kejahatan. Saat korban masuk, mereka langsung membekap dan membawanya," jelasnya.
Seperti yang terjadi pada korban Jatmiko. Dia dipepet saat turun dari angkutan kota, lalu dimasukkan kedalam mobil. Setelah korban mengambil uang, para pelaku membuang korban di Cikande, Serang.
Jun merupakan DPO Tim Resmob Polresto Tangerang, karena melakukan penculikan dan perampokan terhadap pensiunan guru yang baru saja mengambil uang Rp10 juta dari bank swasta.
Kapolresto Tangerang Kombes Pol Harry Kurniawan mengatakan, Jun merupakan spesialis perampokan nasabah bank yang terkenal sadis terhadap korbannya.
"Dia yang merencanakan perampokan terhadap Jatmiko (76) dan istrinya sepekan lalu. Ketika pensiunan guru ini baru saja mengambil uang Rp10 juta di Bank BRI cabang Tangerang," jelasnya.
Sebagai gembong, Jun tidak pernah jalan sendiri dengan tangan kosong. Dengan sebilah pisau tersimpan di pinggulnya, dia mencabut dan hendak menyerang petugas yang menyergapnya di Taman Potret.
Namun, pelor polisi lebih cepat dari ayunan tangannya. Jun tewas ditembak, sebelum mengenai polisi. Jenazahnya dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang.
"Kami juga meringkus tiga pelaku lainnya, Agus Suryadi (40), Fernando alias Nando (31), serta AS, seorang remaja di bawah umur yang berperan sebagai umpan. Agus dan Nando ditembak betisnya," terangnya.
Menurut Harry, modus yang digunakan kelompok Jun adalah dengan memakai anak di bawah umur sebagai umpan. Dia berpura-pura mengenal dan mengajak korban masuk ke dalam mobil pelaku.
"Dengan cara ini, pelaku ingin agar korban percaya mereka bukan pelaku kejahatan. Saat korban masuk, mereka langsung membekap dan membawanya," jelasnya.
Seperti yang terjadi pada korban Jatmiko. Dia dipepet saat turun dari angkutan kota, lalu dimasukkan kedalam mobil. Setelah korban mengambil uang, para pelaku membuang korban di Cikande, Serang.
(thm)