Gerbang Tol Dibuka, Penerapan Ganjil Genap Terlihat Efektif
A
A
A
JAKARTA - Pembukaan sejumlah Gerbang Tol (GT) berdampak positif dan mampu mengurai kemacetan di titik perluasan ganjil genap. Hal ini dapat dibuktikan dengan lancarnya arus lalu lintas di Jakarta Barat dibandingkan pada Rabu, 1 Agustus 2018 kemarin sore.
Pantauan SINDOnews mulai dari lampu merah Slipi hingga ke arah Tomang, lajur arteri Jalan S. Parman tak terlihat macet pada Kamis (2/8/2018) malam. Di perempatan Slipi, Jakarta Barat, kecepatan terlihat meningkat, dari sebelumnya 20 kilometer menjadi 30 kilometer.Sekalipun beberapa titik terlihat padat, namun arus kendaraan tampak lancar, setelah GT Slipi 2 yang kemarin ditutup dibuka. Kemacetan di ruas itu terlihat di off ramp dekat Mall Slipi Jaya. Pertemuan dua lajur ke luar tol yang berbatasan dengan Jalan Kemanggisan membuat kemacetan di kawasan ini tak terhindarkan.
Kondisi tak jauh berbeda juga terjadi di lajur dari Tomang hingga perempatan Palmerah, Jakarta Barat. Sepinya kendaraan membuat kecepatan meningkat hingga 60 km per jam menggunakan sepeda motor.
Di lajur ini, tepatnya di off ramp RS Harapan Kita, ada tiga orang polisi melakukan penindakan terhadap kendaraan yang melintas. Tiga mobil mewah berpelat ganjil ditindak petugas.“Saya tidak mengetahui. Saya pikir jalan ini tidak ada ganjil genap,” ucap Indra (25), warga Bogor, Jawa Barat.
Salah seorang petugas kepolisian, Bripka Alfriyanto mengakui dibandingkan kemarin, sistem ganjil genap di ruas ini jauh lebih baik. Kendaraan dapat memacu tinggi lantaran volume yang berkurang.Terlebih simulasi penutupan GT tidak dilakukan, sehingga volume kendaraan tampak lebih sepi.“Saya pikir ini efektif. Kemarin saya tindak 20 kendaraan sehari. Hari ini baru 10 saja,” ucap Alfi di lokasi.
Kasatlantas Polres Jakarta Barat, AKBP Ganet Sukoco mengatakan, ada perbedaan yang terjadi, kendaraan kini jauh lebih cepat, dan volume kepadatan tampak berkurang. Ganet mengakui betul imbas buka tutup tol menjadi pemicunya. Bila kemarin kendaraan sulit masuk tol, hari ini kendaraan bisa keluar masuk.
“Kemarin saja karena simulasi, kemacetan di Jalan Latumenten sampai jam 11 malam baru terurai,” ucapnya.
Pantauan SINDOnews mulai dari lampu merah Slipi hingga ke arah Tomang, lajur arteri Jalan S. Parman tak terlihat macet pada Kamis (2/8/2018) malam. Di perempatan Slipi, Jakarta Barat, kecepatan terlihat meningkat, dari sebelumnya 20 kilometer menjadi 30 kilometer.Sekalipun beberapa titik terlihat padat, namun arus kendaraan tampak lancar, setelah GT Slipi 2 yang kemarin ditutup dibuka. Kemacetan di ruas itu terlihat di off ramp dekat Mall Slipi Jaya. Pertemuan dua lajur ke luar tol yang berbatasan dengan Jalan Kemanggisan membuat kemacetan di kawasan ini tak terhindarkan.
Kondisi tak jauh berbeda juga terjadi di lajur dari Tomang hingga perempatan Palmerah, Jakarta Barat. Sepinya kendaraan membuat kecepatan meningkat hingga 60 km per jam menggunakan sepeda motor.
Di lajur ini, tepatnya di off ramp RS Harapan Kita, ada tiga orang polisi melakukan penindakan terhadap kendaraan yang melintas. Tiga mobil mewah berpelat ganjil ditindak petugas.“Saya tidak mengetahui. Saya pikir jalan ini tidak ada ganjil genap,” ucap Indra (25), warga Bogor, Jawa Barat.
Salah seorang petugas kepolisian, Bripka Alfriyanto mengakui dibandingkan kemarin, sistem ganjil genap di ruas ini jauh lebih baik. Kendaraan dapat memacu tinggi lantaran volume yang berkurang.Terlebih simulasi penutupan GT tidak dilakukan, sehingga volume kendaraan tampak lebih sepi.“Saya pikir ini efektif. Kemarin saya tindak 20 kendaraan sehari. Hari ini baru 10 saja,” ucap Alfi di lokasi.
Kasatlantas Polres Jakarta Barat, AKBP Ganet Sukoco mengatakan, ada perbedaan yang terjadi, kendaraan kini jauh lebih cepat, dan volume kepadatan tampak berkurang. Ganet mengakui betul imbas buka tutup tol menjadi pemicunya. Bila kemarin kendaraan sulit masuk tol, hari ini kendaraan bisa keluar masuk.
“Kemarin saja karena simulasi, kemacetan di Jalan Latumenten sampai jam 11 malam baru terurai,” ucapnya.
(whb)