Cai Tao Panda Raksasa TSI Bogor Terima Penghargaan
A
A
A
BOGOR - Cai Tao seekor giant panda salah satu koleksi satwa yang menjadi ikon dunia yang tiba di Taman Safari Indonesia (TSI), Cisarua, Kabupaten Bogor tahun lalu menerima penghargaan sebagai panda terfavorit diajang Giant Panda Global Award (GPGA).
"GPGA merupakan penghargaan bergengsi bertaraf international yang digelar setiap tahun. Cai Tao menerima Award untuk kategori panda terfavorit yang berada di luar China," kata Direktur TSI Jansen Manansang di Bogor, Minggu (28/7/2018).
Jansen menuturkan, TSI sudah sangat terkenal sebagai salah satu dari berbagai taman safari terbesar di benua Asia dengan komitmen dan peran yang kuat dalam bidang konservasi satwaliar sejak tahun 1995.
TSI juga sebagai pemimpin dalam hal mempromosikan kesadaran dan pendidikan untuk konservasi alam di Indonesia.
"Untuk kegiatan konservasi tampak jelas dari kedatangan Giant Panda ke Indonesia, kami yang merupakan negara ke 16. Sukses melakukan kegiatan konservasi," ujarnya.
HOD Marcomm TSI Bogor Yulius Suprihardo mengatakan GPGA ini juga diberikan kepada Siti Nurbaya Bakar, yang juga Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yang berkontribusi sebagai pembina di bidang konservasi secara global. "Atas dukungan dan eksistensi dari Kedutaan RRT untuk Indonesia, sekarang memiliki kesempatan untuk melihat dan bertukar pengalaman mengenai Giant Panda dari negara asalnya," jelasnya.
Saat ini hanya, kata dia, ada sebanyak 1.864 ekor giant panda berada di alam. Jumlah populasi giant panda di kebun binatang tercatat hanya 520 ekor. "Hasil karya para ahli giant panda dari China pada konservasi in-situ maupun eksitu merupakan sebuah pertanda yang sangat meyakinkan bahwa masih ada harapan bagi satwa terancam punah ini maupun satwa lainnya," katanya.
Menurutnya, giant panda adalah representasi kehidupan liar, dan banyak juga jenis satwa liar lainnya mendapatkan keuntungan dari upaya-upaya yang dilakukan pada bidang konservasi giant panda."Seperti kita ketahui Panda sendiri merupakan satwa dari Tiongkok yang juga satwa ikon dunia, lambang perdamaian yang sangat terkenal di dunia," ucapnya.
"GPGA merupakan penghargaan bergengsi bertaraf international yang digelar setiap tahun. Cai Tao menerima Award untuk kategori panda terfavorit yang berada di luar China," kata Direktur TSI Jansen Manansang di Bogor, Minggu (28/7/2018).
Jansen menuturkan, TSI sudah sangat terkenal sebagai salah satu dari berbagai taman safari terbesar di benua Asia dengan komitmen dan peran yang kuat dalam bidang konservasi satwaliar sejak tahun 1995.
TSI juga sebagai pemimpin dalam hal mempromosikan kesadaran dan pendidikan untuk konservasi alam di Indonesia.
"Untuk kegiatan konservasi tampak jelas dari kedatangan Giant Panda ke Indonesia, kami yang merupakan negara ke 16. Sukses melakukan kegiatan konservasi," ujarnya.
HOD Marcomm TSI Bogor Yulius Suprihardo mengatakan GPGA ini juga diberikan kepada Siti Nurbaya Bakar, yang juga Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yang berkontribusi sebagai pembina di bidang konservasi secara global. "Atas dukungan dan eksistensi dari Kedutaan RRT untuk Indonesia, sekarang memiliki kesempatan untuk melihat dan bertukar pengalaman mengenai Giant Panda dari negara asalnya," jelasnya.
Saat ini hanya, kata dia, ada sebanyak 1.864 ekor giant panda berada di alam. Jumlah populasi giant panda di kebun binatang tercatat hanya 520 ekor. "Hasil karya para ahli giant panda dari China pada konservasi in-situ maupun eksitu merupakan sebuah pertanda yang sangat meyakinkan bahwa masih ada harapan bagi satwa terancam punah ini maupun satwa lainnya," katanya.
Menurutnya, giant panda adalah representasi kehidupan liar, dan banyak juga jenis satwa liar lainnya mendapatkan keuntungan dari upaya-upaya yang dilakukan pada bidang konservasi giant panda."Seperti kita ketahui Panda sendiri merupakan satwa dari Tiongkok yang juga satwa ikon dunia, lambang perdamaian yang sangat terkenal di dunia," ucapnya.
(whb)