Simulasi Penutupan Tol Dilakukan Selasa Depan

Sabtu, 28 Juli 2018 - 08:52 WIB
Simulasi Penutupan Tol Dilakukan Selasa Depan
Simulasi Penutupan Tol Dilakukan Selasa Depan
A A A
JAKARTA - Polda Metro Jaya mematangkan rencana penutupan pintu tol untuk mendukung kesuksesan pelaksanaan Asian Games dan Asian Para games tahun 2018 pada 18 Agustus-2 September 2018 nanti. Langkah ini dilakukan dengan melakukan simulasi buka-tutup terhadap 19 pintu tol pada Selasa (31/7) depan.Rekayasa lalu lintas ini di lakukan untuk menjamin kelancaran arus lalu lintas atlet dan ofisial dari Wisma Atlet di Kemayoran ke arena di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) dan sebaliknya. Selain penutupan pintu tol, langkah lain yang sudah dilakukan adalah perluasan rekayasa ganjil-genap di jalan arteri ibu kota.Adapun penutupan dilakukan dalam dua kali. Penutupan yang dilakukan pada pukul 06.00-17.00 WIB pada pintu tol prioritas sepanjang Wisma Atlet-arena yang meliputi Ancol Barat, Jembatan Tiga 1, Angke 2, Tanjung Duren, Off Ramp RS Harapan Kita, Slipi 2, Podomoro, Rawamangun, Pedati, dan Taman Mini 1.
Sedangkan penutupan pintu tol prioritas pukul 12.00- 21.00 dilakukan pada arah sebaliknya, dari arena menuju Wisma Atlet yang meliputi Gedong Panjang 2, Jembatan Tiga 2, Angke 1, Jelambar 1, Slipi 1, Sunter, Jatinegara, Kebon Nanas, dan Taman Mini 2.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusuf mengatakan, rencana simulasi ini sudah dibicarakan dengan seluruh pihak terkait. Selanjutnya, berdasarkan evaluasi hasil simulasi inilah akan diputuskan apakah rekayasa buku-tutup pintu tol akan dilakukan atau tidak.Seperti diketahui, rencana di putuskan dalam rapat yang melibatkan Kementerian PUPR (Ditjen Bina Marga dan Badan Pengatur Jalan Tol/BPJT), Kementerian Perhubungan (Badan Pengatur Jalan Tol /BPTJ dan Ditjen Perhubungan Darat), Kepolisian RI (Korlantas Polri dan Ditlantas Polda Metro), Inasgoc, Dishub DKI Jakarta, Dishub Kota Bekasi, Operator Jalan Tol.
“Ada dua kali penutupan yang akan dilakukan saat pemberangkatan dan kepulangan atlet. Perjalanan tersebut di mulai dari Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat ke arena. Selasa nanti adalah simulasi. Jadi untuk penutupan 19 pintu tol, itu belum fix. Kita lihat hasil dari simulasi itu nanti,” jelasnya.

Dia menjelaskan, dalam simulasi, nantinya pihaknya akan melihat seberapa efektif perjalanan para ofisial dan atlet dalam perjalanan tersebut. Sebelumnya, rekayasa genap-ganjil yang telah dilakukan ternyata belum signifikan mendukung kelancaran lalu lintas.”

Tetapi ada beberapa arena yang sudah sesuai target. Jadi besok kita lihat, sekaligus menentukan pintu tol mana saja yang akan di laksanakan buka-tutup,” katanya.

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono kem bali menjelaskan penutupan pintu tol dilakukan untuk me nunjang rekayasa lalu lintas berupa pembatasan kendaraan berdasarkan nomor ganjil dan genap yang diberlakukan di sejumlah ruas jalan Jakarta.

Dia menyebutkan, penutupan pintu-pintu tol itu dilakukan mengingat frekuensi pergerakan kendaraan para atlet dan ofisial akan sangat tinggi. Belum lagi para suporter, masyarakat yang ingin menonton, dan wisatawan asing yang berkunjung ke Jakarta.

“Hampir 1.500 atlet akan hi lir mudik setiap hari dari Wisma Atlet ke arena-arena, dan standar waktu tempuh tidak boleh lebih dari 30 menit. Ini tentu butuh pengaturan ekstra. Tidak hanya menjamin kelancaran, tapi juga keselamatan,” tukasnya.

Sebelumnya, berdasarkan kajian BPTJ, perluasan ganjil-genap di arteri tidak cukup menunjang kelancaran transportasi Asian Games. Karena itu, BPTJ merekomendasikan paket 3 kebijakan yang saling terkait.

Kebijakan dimaksud adalah pertama, manajemen rekayasa lalu lintas. Kedua, penyediaan angkutan umum; dan ketiga pengaturan lalu lintas angkutan barang golongan III, IV, dan V.

Perluasan ganjil-genap di arteri dan rekayasa lalu lintas di jalan tol merupakan bagian dari kebijakan pertama, yaitu manajemen rekayasa lalu lintas. Rekayasa lalu lintas di jalan tol dalam kota itu diantaranya adalah penutupan permanen beberapa pintu tol serta mekanisme buka-tutup di beberapa pintu tol yang lain, Selain itu, juga penyediaan lajur khusus angkutan umum di jalan tol yang berlaku pula buat ofisial dan atlet.

Penutupan permanen tidak dapat dielakkan karena pergerakan atlet dan ofisial saja akan berlangsung mulai pukul 05.00-21.00 WIB. Hampir keseluruhan atlet sebanyak 15.000 orang menginap di Wisma Atlet Kemayoran. Sementara setiap hari delegasi harus bergerak ke 8 arena pertandingan yang tersebar di Jakarta dan sekitarnya.

Delegasi tersebut belum ditambah ofisial media, suporter, dan VIP. Adapun penutupan permanen beberapa pintu tol di lakukan bervariasi pada pukul 06.00-17.00 WIB (menuju Wisma Atlet) dan pukul 12.00- 21.00 WIB (menuju arena).

Selain penutupan permanen, mekanisme buka/tutup sesuai situasi dan kebutuhan juga dilakukan pada beberapa pintu tol lain di mana berlaku diskresi oleh petugas kepolisian di lapangan (keterangan gambar terlampir).

Pengaturan lain di jalan tol yang dibutuhkan guna mendukung kelancaran transportasi Asian Games adalah pembatasan operasional angkutan barang golongan III, IV, dan V selama ini sudah berlaku aturan angkutan barang golongan III, IV, dan V tidak boleh melewati jalan tol dalam kota ruas Cawang-Tomang-Pluit dan Tomang-Kembangan kecuali pukul 22.00-05.00 WIB.

Hasil kajian BPTJ merekomendasikan guna menjamin kelancaran transportasi selama Asian Games, pembatasan tersebut perlu diperluas hingga ruas tol Pelabuhan,” ruas tol Cawang- Priok, ruas tol Cawang-TMII dan ruas tol Cawang-Cikunir.

Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti Yayat Supriatna menilai buka-tutup 19 ruas tol di Jakarta harus mendapat dukungan masyarakat, sebab cara ini demi mewujudkan nama baik Indonesia selama penyelenggaraan olahraga terbesar di Asia tersebut.

“Sebagai tuan rumah Asian Games, Indonesia harus berbenah agar tidak malu. Terlebih bila masalah kemacetan, para atlet Asian Games jangan sampai terkena sanksi, atau di permalukan karena terlambat. Sementara Nirwono Joga, pengamat dari Universitas Trisakti, sebaliknya malah meminta pemerintah dapat mengkaji ulang pintu-pintu yang ditutup nantinya.

Di sisi lain dia meminta pemerintah menyediakan jalur alternatif untuk warga beraktivitas, sebab dengan banyak buka-tutup di pintu tol malah akan membuat warga terganggu. Karena itu, dia lebih setuju dengan kebijkan libur sekolah untuk mengubah aktivitas lalu lintas.

“Sehingga warga dapat mengatur rencana kegiatan mereka sendiri, bahkan didorong untuk meramaikan ke venue-venue menyukseskan AG 2018, daripada tidak dapat bekerja maksimal dan tidak bebas ke mana-mana,” tutupnya. (Yan Yusuf/ Helmi Syarif)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6687 seconds (0.1#10.140)