Menderita Tumor Ganas, Istri Ari Galang Dana untuk Operasi Suaminya

Selasa, 24 Juli 2018 - 11:05 WIB
Menderita Tumor Ganas,...
Menderita Tumor Ganas, Istri Ari Galang Dana untuk Operasi Suaminya
A A A
TANGERANG SELATAN - Kisah pilu dialami Suhartini, ibu rumah tangga yang tinggal di Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan. Ibu dua orang anak ini, harus membanting tulang bekerja menggantikan peran suaminya.

Awalnya, Nini hidup bahagia dengan sang suami Ari Guritno dan dua orang anak gadisnya yang masih kecil. Ekonomi keluarga mereka pun berkecukupan. Sang suami bekerja sebagai sopir di Indovision.

Namun, musibah datang menghampiri. Senyum Papah Ari mulai redup, sejak Oktober 2017 lalu. Rutinitas menyetir pun lambat laun mulai ditinggalkan. Papah Ari, memgalami kelumpuhan pada kakinya.

"Awalnya suami saya merasakan linu pada engkel kaki kirinya. Setiap kali kami pergi ke dokter, selalu dibilang hanya sakit peradangan sendi," kata Nini, kepada Koran SINDO, di kontrakannya, Senin 23 Juli 2018 sore.

Saat itu, Nini percaya dengan diagnosa dokter. Namun sampai obat dari rumah sakit habis, rasa sakit di pergelangan kaki Papah Air tak kunjung reda. Sebaliknya, sakitnya malah semakin bertambah hebat saja.

Melihat suaminya histeris karena sakit yang dideritanya, Nini dan kedua putrinya sangat sedih. Mereka hanya bisa menangis sedih dan berkeluh dalam hati, memanjatkan doa kepada sang pencipta.

"Saya juga sempat berobat ke orang pintar dan menggunakan obat-obatan herbal. Hasilnya sama saja. Setiap malam, suami saya selalu merasakan kesakitan yang sangat hebat pada kakinya," ungkapnya.
Menderita Tumor Ganas, Istri Ari Galang Dana untuk Operasi Suaminya

Lambat laun, penyakit dalam tubuh Papah Ari semakin nampak. Pada kakinya terdapat benjolan besar. Jika di awal-awal hanya satu kakinya yang sakit, sekarang kedua kakinya sakit dan terlihat benjolan.

Tidak hanya itu, penyakit yang belum diketahui jenisnya itu juga mulai memakan tangannya. Benjolan-benjolan di tangan, dan kedua kaki itu sangat sakit, hingga membuat Papah Ari mengalami lumpuh.

"Ada benjolan besar di kedua kaki dan tangannya. Suami saya saat ini sudah benar-benar lumpuh. Tidak bisa bangun. Dari pinggul ke anggota tubuh bagian sudah tidak bisa digerakan," jelasnya.

Penyakitnya semakin parah. Setiap malam, Papah Ari menjadi tidak pernah bisa tidur, karena harus menahan rasa sakitnya. Penyakit itu juga memakan badannya, hingga terlihat sangat kurus.

"Saya lalu membawanya ke RS Medika BSD ke poli Orthopedi awalnya. Kemudian dirujuk ke RSCM dan RS Fatmawati. Tetapi dibilang radang sendi dan hanya diminta untuk rawat jalan saja," ungkapnya.

Saat itu, jika dilihat secara kasat mata, kondisi Papah Ari memang tidak terlalu parah. Namun, kondisi di dalam tubuhnya yang parah. Sehingga, dia merasakan kesakitan yang sangat hebat sekali.

"Saya tahu, kondisi suami saya sudah sangat memprihatinkan. Tetapi dokter malah bilang gak papa. Ini sangat mengecewakan saya. Tetapi saya terus berusaha mencari pengobatan," jelasnya.

Akhirnya, Nini membawa suaminya ke RS Awal Bros Tangerang. Di sana, Papah Ari langsung dibiopsi dan dirawat. Akhirnya, Senin 28 Mei 2018, dokter membacakan hasil pemeriksaan medisnya tersebut.

"Ternyata suami saya menderita tumor. Dokter bilang suami saya menderita tumor yang menyerang persendian. Tumor ini bisa menjadi ganas, karena memang sudah tumbuh di mana-mana," paparnya.

Diakui Nini, selama ini biaya pengobatan suaminya dicover BPJS Kesehatan. Tetapi prosedurnya yang sangat lama membuat dia semakin khawatir dengan keadaan suaminya yang semakin bertambah parah.

"Saya ingin sekali suami saya cepat dioperasi dengan jalur umum, agar bisa sembuh dan kembali bekerja, karena dialah tulang punggung keluarga kami. Saya sudah habis-habisan," sambungnya.

Dijelaskan Nini, selama berjuang mencari pengobatan untuk suaminya itu, dia telah menggunakan semua uang yang ada. Tidak jarang, dia terpaksa meminjam uang kepada saudara dan para kerabatnya.

"Saya sudah habis-habisan. Kadang saya berpikir untuk menyerah. Tetapi saya melihat kedua anak saya. Akhirnya saya bangkit dan berjuang mengurus suami dan kedua anak saya sendirian," ungkapnya.

Bagi anda yang ingin meringankan beban Nini dan keluarga, bisa menghubunginya di nomor +6281510243612 dan memberikan donasi ke nomor rekening 1280006301516 Bank Mandiri atas nama Suhartini.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0896 seconds (0.1#10.140)