Berantas Nyamuk DBD, Rescue Perindo Gelar Fogging di Tangsel
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Puluhan personel Rescue Perindo terjun menyisir satu-persatu pemukiman warga di Perumahan Villa Mutiara, Pondok Jagung Timur, Serpong Utara, Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu (21/7/2018).
Penyisiran oleh beberapa kelompok tim Rescue Perindo, dimaksudkan untuk mengetahui titik-titik yang dianggap sebagai tempat perkembangbiakan jentik nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD).
Dengan masing-masing menenteng alat Fogging, beberapa kelompok Rescue Perindo itu lantas memeriksa halaman rumah, gorong-gorong saluran air, taman, tempat pembuangan sampah dan area lainnya.
Sekjen DPP Rescue Perindo, Yudhistira Ikhsan Pramana, yang memimpin langsung 'pengasapan' itu mengatakan, ada ratusan rumah di Perumahan Vila Mutiara yang diberi Fogging. Upaya itu, kata dia, sebagai tindak lanjut atas adanya kekhawatiran warga terhadap perkembangbiakan nyamuk DBD.
"Ini respon kami atas adanya permintaan warga, dan tidak dipungut biaya apapun, murni semata-mata mewujudkan bakti sosial kami kepada masyarakat luas. Jadi begitu disampaikan kepada kami, dengan segera kami bergerak mengerahkan sejumlah alat Fogging dan puluhan personil. Totalnya ada 7 RT di RW 011 yang diberi fogging," ungkapnya.
Sebagai salah satu sayap Partai Perindo, menurut Yudhistira, tim Rescue telah dilatih untuk peka terhadap apa yang dirasakan masyarakat, termasuk pula mengantisipasi mewabahnya nyamuk DBD. Melalui Fogging, imbuh dia, masyarakat disadarkan pula tentang pola menjaga lingkungan dengan 4M (Menguras tempat penampungan air, Mengubur barang bekas, Menutup tempat wadah air, dan Memantau lingkungan).
"Ini salah satu kegiatan sosial kita, meskipun kegiatan dalam bentuk lain juga rutin kita lakukan. Pada intinya, yang kami inginkan adalah bagaimana mengedukasi masyarakat tentang hidup di lingkungan yang sehat, karena dalam fogging ini juga kami sertai dengan penyuluhan-penyuluhan sesuai motto 4 M," tambah pria yang kini terdaftar sebagai Calon anggota legislatif (Caleg) DPR RI Dapil 3 Banten itu.
Masih kata Yudhistira, dengan adanya fogging saat ini, maka sangat diharapkan warga di Perumahan Vila Mutiara dapat terbebas dari wabah DBD. Asalkan masing-masing individunya konsisten menjaga kebersihan lingkungan.
"Harus bisa menjaga kebersihan lingkungannya dengan berkesinambungan," pungkasnya.
Sementara, Ketua DPD Rescue Perindo Kota Tangsel, Dian Wiryawan menyampaikan, berbagai wilayah di Kota Tangsel kerap diberi fogging. Hal itu menunjukkan masih banyaknya pemukiman yang rentan atas perkembangbiakan nyamuk DBD. Bahkan, tak jarang pula jatuh korban sakit akibat terkena gigitan nyamuk berbahaya itu.
"Banyak yang minta fogging ke kita itu setelah ada warganya yang jadi korban, maka nya hampir sering wilayah Tangsel ini kita beri fogging," ucap Dian.
Salah satu warga yang tinggal di Perumahan Vila Mutiara, Endang Kurniasari (37), mengaku kagum atas cepatnya respon Tim Rescue Perindo untuk menggelar Fogging. Padahal, tuturnya, permintaan yang sama sebelumnya telah diajukan ke berbagai pihak, termasuk instansi pemerintahan setempat. Namun karena prosesnya bertele-tele, lalu warga pun berinisiatif menghubungi personil Rescue Perindo.
"Saya akui, Rescue ini responnya cepat, padahal baru beberapa hari kemarin kita ajukan permintaan itu. Disini sudah ada yang kena (DBD), makanya kita khawatir. Rata-rata kan penghuninya disini sudah berkeluarga, punya anak-anak kecil," terang Ibu beranak 3 itu.
Penyisiran oleh beberapa kelompok tim Rescue Perindo, dimaksudkan untuk mengetahui titik-titik yang dianggap sebagai tempat perkembangbiakan jentik nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD).
Dengan masing-masing menenteng alat Fogging, beberapa kelompok Rescue Perindo itu lantas memeriksa halaman rumah, gorong-gorong saluran air, taman, tempat pembuangan sampah dan area lainnya.
Sekjen DPP Rescue Perindo, Yudhistira Ikhsan Pramana, yang memimpin langsung 'pengasapan' itu mengatakan, ada ratusan rumah di Perumahan Vila Mutiara yang diberi Fogging. Upaya itu, kata dia, sebagai tindak lanjut atas adanya kekhawatiran warga terhadap perkembangbiakan nyamuk DBD.
"Ini respon kami atas adanya permintaan warga, dan tidak dipungut biaya apapun, murni semata-mata mewujudkan bakti sosial kami kepada masyarakat luas. Jadi begitu disampaikan kepada kami, dengan segera kami bergerak mengerahkan sejumlah alat Fogging dan puluhan personil. Totalnya ada 7 RT di RW 011 yang diberi fogging," ungkapnya.
Sebagai salah satu sayap Partai Perindo, menurut Yudhistira, tim Rescue telah dilatih untuk peka terhadap apa yang dirasakan masyarakat, termasuk pula mengantisipasi mewabahnya nyamuk DBD. Melalui Fogging, imbuh dia, masyarakat disadarkan pula tentang pola menjaga lingkungan dengan 4M (Menguras tempat penampungan air, Mengubur barang bekas, Menutup tempat wadah air, dan Memantau lingkungan).
"Ini salah satu kegiatan sosial kita, meskipun kegiatan dalam bentuk lain juga rutin kita lakukan. Pada intinya, yang kami inginkan adalah bagaimana mengedukasi masyarakat tentang hidup di lingkungan yang sehat, karena dalam fogging ini juga kami sertai dengan penyuluhan-penyuluhan sesuai motto 4 M," tambah pria yang kini terdaftar sebagai Calon anggota legislatif (Caleg) DPR RI Dapil 3 Banten itu.
Masih kata Yudhistira, dengan adanya fogging saat ini, maka sangat diharapkan warga di Perumahan Vila Mutiara dapat terbebas dari wabah DBD. Asalkan masing-masing individunya konsisten menjaga kebersihan lingkungan.
"Harus bisa menjaga kebersihan lingkungannya dengan berkesinambungan," pungkasnya.
Sementara, Ketua DPD Rescue Perindo Kota Tangsel, Dian Wiryawan menyampaikan, berbagai wilayah di Kota Tangsel kerap diberi fogging. Hal itu menunjukkan masih banyaknya pemukiman yang rentan atas perkembangbiakan nyamuk DBD. Bahkan, tak jarang pula jatuh korban sakit akibat terkena gigitan nyamuk berbahaya itu.
"Banyak yang minta fogging ke kita itu setelah ada warganya yang jadi korban, maka nya hampir sering wilayah Tangsel ini kita beri fogging," ucap Dian.
Salah satu warga yang tinggal di Perumahan Vila Mutiara, Endang Kurniasari (37), mengaku kagum atas cepatnya respon Tim Rescue Perindo untuk menggelar Fogging. Padahal, tuturnya, permintaan yang sama sebelumnya telah diajukan ke berbagai pihak, termasuk instansi pemerintahan setempat. Namun karena prosesnya bertele-tele, lalu warga pun berinisiatif menghubungi personil Rescue Perindo.
"Saya akui, Rescue ini responnya cepat, padahal baru beberapa hari kemarin kita ajukan permintaan itu. Disini sudah ada yang kena (DBD), makanya kita khawatir. Rata-rata kan penghuninya disini sudah berkeluarga, punya anak-anak kecil," terang Ibu beranak 3 itu.
(ysw)