Pembangunan Infrastruktur Jadi Hambatan Penanggulangan Macet di DKI

Senin, 09 Juli 2018 - 21:42 WIB
Pembangunan Infrastruktur...
Pembangunan Infrastruktur Jadi Hambatan Penanggulangan Macet di DKI
A A A
JAKARTA - Polda Metro Jaya mencatat pembangunan infrastruktur tetap menjadi hambatan dalam menanggulangi kemacetan. Setidaknya, setelah selesai pembangunan diharapkan mampu menanggulangi kepadatan di Ibu Kota.

Direktur Lalulintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusuf mengatakan, ada beberapa titik macet di Ibu Kota yang timbul karena penyempitan jalan karena pembangunan tersebut. Untuk mengantisipasinya, Ditlantas harus menempatkan personel mulai pukul 05.30 WIB dimana penempatan tersebut maju 30 menit dari sebelumnya.

Pasalnya, jam kemacetan juga bertambah maju. Penempatan dilakukan hingga waktu tidak terbatas. "Artinya hingga jalan normal baru diperbolehkan meninggalkan pos," kata Yusuf pada wartawan Senin (9/7/2018). Begitu juga dengan personel yang bertugas sore hari, penempatan pasukan yang biasanya pukul 16.00 WIB saat ini penempatan dilakukan sejak pukul 15.30 WIB.

Untuk mengantisipasi kepadatan yang terjadi, pihaknya juga telah menambah armada mobil APV untuk sarana transportasi personel. Selain itu, personel yang bertugas juga dibantu oleh petugas keamanan perkantoran dan pertokoan. "Kita sudah berkordinasi dengan pertugas-petugas keamanan disekitar titik atau simpul kemacetan, dan mereka diturunkan untuk membantu petugas kami," ujarnya.

Yusuf menilai, kemacetan yang terjadi saat ini hanya berlangsung sementara. Pasalnya, usai pembangunan kemacetan di Jakarta diperkirakan berkurang sebanyak 60%. "Yang dibangun saat ini bukan hanya penambahan ruas jalan. Tapi, pembangunan justru dilakukan untuk meningkatkan transportasi massal," tuturnya.

Dia menegaskan, seperti pembangunan di Jalan Sudirman-Thamrin adalah untuk Mass Rapid Transit (MRT), pembangunan di Jalan Gatot Subroto untuk Light Rail Transit (LRT) dan peningkatan kualitas jalan seperi Jalan Layang Pancoran dan pembangunan Underpass Mampang.

"Memang pembangunannya serentak jadi sangat terasa imbasnya, tapi kalau memang semuanya sudah selesai saya jamin kemacetan pasti berkurang sampai 60%," tegasnya.

Ditempat terpisah mantan ketua DTKJ yang juga Ketua FAKTA Azas Tigor Nainggolan mengatakan, salah satu pengentasan kemacetan yang paling utama adalah peningkatan kualitas angkutan masal di Jakarta. Sehingga, masyarakat Ibu Kota punya pilihan untuk menggunakan angkutan umum.

Namun, pihaknya memilih untuk peningkatan angkutan umum melalui pembayaran pajak kendaraan. Dia menjelaskan, kebijakan tersebut sebenarnya memang cukup ekstrem. Namun, bila pemerintah berani melaksanakan kebijakan tersebut maka bisa dipastikan masyarakat akan ikut mendukungnya.

Pasalnya, dengan adanya peningkatan kualitas kendaraan maka masyarakat juga akan beralih menggunakan kendaraan umum. "Kalau pemerintah berani mengambil kebijakan yang tidak populer itu, kami pastikan kemacetan akan berkurang," tegasnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0617 seconds (0.1#10.140)