Puncak Arus Mudik di Terminal Kampung Rambutan Diprediksi di H-5
A
A
A
JAKARTA - Terminal Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur sudah mulai diserbu ribuan pemudik yang hendak pulang ke kampung halaman. Namun, puncak arus mudik dari terminal ini diprediksi terjadi pada H-5 (Minggu,10/6) hingga H-3 (Selasa, 12/6).
Kepala Terminal Kampung Rambutan, Emiral August Dwinanto, mengatakan, pada tahun 2016 silam, puncak arus mudik di Terminal Kampung Rambutan terjadi pada H-4 dengan jumlah penumpang 13 ribu. Sedang pada tahun 2017, puncak arus mudik terjadi di H-3 dengan jumlah penumpang mencapai 17 ribu.
"Di tahun 2018 ini, puncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-5 hingga H-3. Namun, jumlah penumpang kemungkinan bisa lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan 2017 lalu," ujarnya saat dikonfirmasi SINDOnews, Jumat (8/6/2018).
Ia menyebutkan, untuk pengamanan, pengelola Terminal Kampung Rambutan dibantu aparat TNI, Polri, Satpol PP DKI, dan Dishub DKI Jakarta. Sedangkan dari sisi armada, hingga kini masih belum ada penambahan alias masih menggunakan bus reguler yang berjumlah 400 unit.
Biasanya, jumlah bus tambahan yang diturunkan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang masih diangka 50 persen. Seperti di tahun sebelumnya, yang dikerahkan 600 bus. (Baca juga: Terminal Kampung Rambutan Mulai Diserbu Pemudik)
"Kami sudah koordinasi dengan PO-PO Bus untuk selalu menyiapkan bus cadangan, tapi sejauh ini dengan menggunakan bus reguler di hari biasa masih tertangani. Bila memang kurang, pasti pihak PO Bus akan mengeluarkan bus cadangan, termasuk bus pariwisata," katanya.
Kepala Terminal Kampung Rambutan, Emiral August Dwinanto, mengatakan, pada tahun 2016 silam, puncak arus mudik di Terminal Kampung Rambutan terjadi pada H-4 dengan jumlah penumpang 13 ribu. Sedang pada tahun 2017, puncak arus mudik terjadi di H-3 dengan jumlah penumpang mencapai 17 ribu.
"Di tahun 2018 ini, puncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-5 hingga H-3. Namun, jumlah penumpang kemungkinan bisa lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan 2017 lalu," ujarnya saat dikonfirmasi SINDOnews, Jumat (8/6/2018).
Ia menyebutkan, untuk pengamanan, pengelola Terminal Kampung Rambutan dibantu aparat TNI, Polri, Satpol PP DKI, dan Dishub DKI Jakarta. Sedangkan dari sisi armada, hingga kini masih belum ada penambahan alias masih menggunakan bus reguler yang berjumlah 400 unit.
Biasanya, jumlah bus tambahan yang diturunkan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang masih diangka 50 persen. Seperti di tahun sebelumnya, yang dikerahkan 600 bus. (Baca juga: Terminal Kampung Rambutan Mulai Diserbu Pemudik)
"Kami sudah koordinasi dengan PO-PO Bus untuk selalu menyiapkan bus cadangan, tapi sejauh ini dengan menggunakan bus reguler di hari biasa masih tertangani. Bila memang kurang, pasti pihak PO Bus akan mengeluarkan bus cadangan, termasuk bus pariwisata," katanya.
(thm)