Bobol Mobil Staf MPR, Uang Ratusan Juta Raib Dibawa Kabur
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Empat kawanan spesialis pecah kaca mobil kembali beraksi. Kali ini, kawanan itu beraksi, di Jalan RE Martadinata, RT01/08, Cipayung, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Dalam aksinya, kawanan pelaku berhasil menggasak uang tunai sebesar Rp400 juta. Tidak tanggung-tanggung, mobil yang disasar milik staf MPR Abrar Air (40) yang sedang di parkir saat membeli obat.
Abrar mengatakan, saat itu dirinya sedang membeli obat di Klinik 24 jam, yang ada di Jalan RE Martadinata, RT01/08, Cipayung, Ciputat, Kota Tangsel, pada 20 Mei 2018.
"Ketika saya keluar dari klinik, kaca jendela mobil sudah pecah, dan tas berisi uang Rp100 juta, serta pecahan dolar senilai Rp350 juta hilang," kata Abrar di Mapolres Tangsel, Serpong, Selasa (5/6/2018).
Atas kejadian itu, pihaknya langsung ke Mapolres Tangsel membuat laporan yang dengan cepat ditindak lanjuti oleh tim khusus untuk mencari kawanan pelaku pecah kaca mobil yang sangat lihai itu.
Kapolres Tangsel AKBP Ferdy Irawan menjelaskan, para pelaku menjalani aksinya hanya dalam hitungan menit. Mereka mencari sasaran secara acak di antara mobil-mobil yang terparkir.
"Setelah diketahui di dalam mobil ada barang berharga, barulah mereka memecah kaca mobil dengan bantuan obeng, dan senter komando yang telah disiapkan lebih dahulu," jelas Ferdy.
Dijelaskan dia, rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk memecah kaca mobil adalah 1-2 menit. Setelah kaca dipecah, pelaku yang telah mengikuti korban, langsung menggasak barang-barangnya.
"Tim mereka beranggotakan empat orang, menggunakan dua unit sepeda motor. Setelah dilakukan penyelidikan, pada 2 Juni 2018, akhirnya petugas berhasil mengidentifikasi para pelaku," tambahnya.
Masing-masing pelaku diketahui bernama Moh Irvan alias Akri (35) selaku pimpinan kelompok, dan tiga orang anak buahnya, yang terdiri dari Adi Buana (28), Fahri Kaya alias Unyil (35), dan Ahmad Amin (34).
"Mereka ini residivis, spesialis pecah kaca. Penangkapan terhadap mereka dilakukan di wilayah Jakarta Barat. Dari empat orang tersangka dua orang (Akri dan Fahri), ditembak di betis sebelah kanan," tuturnya.
Dari pengakuan tersangka, mereka sering beraksi di Tangerang Raya, Jakarta di wilayah Tanjung Priok, Jakarta Utara, dan di Surabaya, Jawa Timur. Setiap aksinya, mereka membekali diri dengan pistol.
"Mereka selalu melengkapi diri dengan senjata api organik jenis revolver yang berisi 12 butir peluru. Dari laporan polisi, khusus wilayah Tangsel mereka pernah beraksi tiga kali," sambung Ferdy.
Dari tangan para tersangka, pelaku berhasil menyita sisa uang hasil pencurian berjumlah Rp20 juta, senjata api organik jenis revolver, obeng, dua unit motor, senter, dan tas milik korban yang dicuri.
"Uang itu telah habis digunakan untuk foya-foya di tempat hiburan malam. Pelaku dijerat Pasal 363 ayat (1) KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan da ancamannya 7 tahun penjara," pungkasnya.
Dalam aksinya, kawanan pelaku berhasil menggasak uang tunai sebesar Rp400 juta. Tidak tanggung-tanggung, mobil yang disasar milik staf MPR Abrar Air (40) yang sedang di parkir saat membeli obat.
Abrar mengatakan, saat itu dirinya sedang membeli obat di Klinik 24 jam, yang ada di Jalan RE Martadinata, RT01/08, Cipayung, Ciputat, Kota Tangsel, pada 20 Mei 2018.
"Ketika saya keluar dari klinik, kaca jendela mobil sudah pecah, dan tas berisi uang Rp100 juta, serta pecahan dolar senilai Rp350 juta hilang," kata Abrar di Mapolres Tangsel, Serpong, Selasa (5/6/2018).
Atas kejadian itu, pihaknya langsung ke Mapolres Tangsel membuat laporan yang dengan cepat ditindak lanjuti oleh tim khusus untuk mencari kawanan pelaku pecah kaca mobil yang sangat lihai itu.
Kapolres Tangsel AKBP Ferdy Irawan menjelaskan, para pelaku menjalani aksinya hanya dalam hitungan menit. Mereka mencari sasaran secara acak di antara mobil-mobil yang terparkir.
"Setelah diketahui di dalam mobil ada barang berharga, barulah mereka memecah kaca mobil dengan bantuan obeng, dan senter komando yang telah disiapkan lebih dahulu," jelas Ferdy.
Dijelaskan dia, rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk memecah kaca mobil adalah 1-2 menit. Setelah kaca dipecah, pelaku yang telah mengikuti korban, langsung menggasak barang-barangnya.
"Tim mereka beranggotakan empat orang, menggunakan dua unit sepeda motor. Setelah dilakukan penyelidikan, pada 2 Juni 2018, akhirnya petugas berhasil mengidentifikasi para pelaku," tambahnya.
Masing-masing pelaku diketahui bernama Moh Irvan alias Akri (35) selaku pimpinan kelompok, dan tiga orang anak buahnya, yang terdiri dari Adi Buana (28), Fahri Kaya alias Unyil (35), dan Ahmad Amin (34).
"Mereka ini residivis, spesialis pecah kaca. Penangkapan terhadap mereka dilakukan di wilayah Jakarta Barat. Dari empat orang tersangka dua orang (Akri dan Fahri), ditembak di betis sebelah kanan," tuturnya.
Dari pengakuan tersangka, mereka sering beraksi di Tangerang Raya, Jakarta di wilayah Tanjung Priok, Jakarta Utara, dan di Surabaya, Jawa Timur. Setiap aksinya, mereka membekali diri dengan pistol.
"Mereka selalu melengkapi diri dengan senjata api organik jenis revolver yang berisi 12 butir peluru. Dari laporan polisi, khusus wilayah Tangsel mereka pernah beraksi tiga kali," sambung Ferdy.
Dari tangan para tersangka, pelaku berhasil menyita sisa uang hasil pencurian berjumlah Rp20 juta, senjata api organik jenis revolver, obeng, dua unit motor, senter, dan tas milik korban yang dicuri.
"Uang itu telah habis digunakan untuk foya-foya di tempat hiburan malam. Pelaku dijerat Pasal 363 ayat (1) KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan da ancamannya 7 tahun penjara," pungkasnya.
(mhd)