Sandiaga Uno Targetkan OK Oce Menyebar di Seluruh Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Pemprov DKI terus berupaya menciptakan lapangan kerja melalui program One Kecamatan One Enterpreneur (OK Oce). OK Oce diharapkan mampu menjadi kekuatan ekonomi dan menyebar di seluruh Indonesia.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengatakan, untuk mengurangi angka kemiskinan, lapangan kerja melalui usaha kecil menengah harus diciptakan. Untuk itu, Pemprov DKI memiliki program OK Oce yang kini telah menembus angka 36.000. Dia optimistis pada tahun pertama akan hadir lebih dari 40.000 pengusaha baru di Jakarta.
Namun, lanjut Sandiaga, tantangan usaha ke depan akan semakin berat. Artinya, apabila tidak ada inovasi, risiko dan pro aktif, usaha sulit untuk tumbuh dan berkembang."Jadi kalau tidak ada inovasi, tidak mau mengambil risiko dan tidak aktif, sulit menghadapi tantangan usaha kedepannya," kata Sandiaga dalam memberikan inspirasi dan pelatihan kewirausahaan di Majelis Taklim Binaul Ummah, Perum Margahayu Jaya, Jalan Margahayu Raya Blok D 2700, Bekasi Timur, Kota Bekasi, pada Sabtu, 3 Juni 2018.
Sandiaga menjelaskan, di zaman sekarang ini, umur pengusaha akan mengalami beberapa ujian. Ujian pertama akan datang pada usia delapan sampai satu tahun pertama. Apabila itu lolos, ujian kedua akan dihadapi di tahun ketiga dan seterusnya akan semakin berat.
Pada masa pembentukan OK Oce, lanjut Sandiaga, banyak orang skeptis dan menilai hanyalah sebuah program kampanye. Namun, dengan keyakinan dibalik kesulitan banyak kemudahan, bersyukur OK Oce di Jakarta banyak diadopsi di daerah lain.
Dia menargetkan, OK Oce menyebar di seluruh Indonesia agar rakyat Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. "Permasalahannya sama, banyak pengangguran dan kemiskinan. Jadi harus ada penciptaan lapangan kerja melalaui usah kecil dan mengah. Manfatkan digitalisasi dan tekhnologi yang ada," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Perdagangan (KUKMP), Irwandi menjelaskan, OK Oce itu harus melalui pelatihan yang dikenal tujuh langkah pasti sukses atau 7 Langkah Pas. Untuk mencapai 7 tahapan itu, peserta harus menjalani pelatihan yang digelar secara rutin oleh pembina OK Oce di setiap kecamatan.
Pelatihan tersebut berisi 7 Langkah Pas, antara lain dimulai dari P1 atau pendaftaran dengan mengisi formulir dalam situs okoce.me serta memilih kategori minat, yakni ingin bekerja, ingin memulai usaha dan meningkatkan usaha. Selanjutnya adalah P2 atau pelatihan, para peserta akan diberikan keterampilan hingga manajemen keuangan untuk mengelola usaha.
Langkah berikutnya adalah P3 atau pendampingan, setiap anggota OK Oce akan direkrut ke dalam OK Oce Center yang berisi komunitas penggerak untuk memasarkan produk. Lulus P3, anggota OK Oce akan menjalani P4 atau perizinan, sehingga seluruh unit usaha hingga produk resmi terdaftar.
"Langkah selanjutnya adalah P5-pemasaran, P6-pelaporan keuangan dan terakhir P7, yaitu permodalan. Mereka yang mencapai permodalan ini sudah lulus P6. Karena bicara soal modal, harus ada pengembalian, kemampuan ini yang dilihat dari anggota OK Oce," ungkapnya.
Untuk itu, Irwandi optimis walau baru ada sebanyak 92 peserta yang menerima permodalan hingga kuartal kedua 2018, jumlah penerima modal akan terus bertambah. Sebab, beriringan dengan gelombang pendaftaran anggota OK Oce baru, peserta secara otomatis akan naik tingkat dalam menyelesaikan 7 Langkah Pas.
"Yang permodalan baru kemarin di Kecamatan Cempaka Putih, total ada 92 orang. Mereka mendapatkan modal Rp10 juta dengan bunga tujuh persen dari Bank DKI," ucapnya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengatakan, untuk mengurangi angka kemiskinan, lapangan kerja melalui usaha kecil menengah harus diciptakan. Untuk itu, Pemprov DKI memiliki program OK Oce yang kini telah menembus angka 36.000. Dia optimistis pada tahun pertama akan hadir lebih dari 40.000 pengusaha baru di Jakarta.
Namun, lanjut Sandiaga, tantangan usaha ke depan akan semakin berat. Artinya, apabila tidak ada inovasi, risiko dan pro aktif, usaha sulit untuk tumbuh dan berkembang."Jadi kalau tidak ada inovasi, tidak mau mengambil risiko dan tidak aktif, sulit menghadapi tantangan usaha kedepannya," kata Sandiaga dalam memberikan inspirasi dan pelatihan kewirausahaan di Majelis Taklim Binaul Ummah, Perum Margahayu Jaya, Jalan Margahayu Raya Blok D 2700, Bekasi Timur, Kota Bekasi, pada Sabtu, 3 Juni 2018.
Sandiaga menjelaskan, di zaman sekarang ini, umur pengusaha akan mengalami beberapa ujian. Ujian pertama akan datang pada usia delapan sampai satu tahun pertama. Apabila itu lolos, ujian kedua akan dihadapi di tahun ketiga dan seterusnya akan semakin berat.
Pada masa pembentukan OK Oce, lanjut Sandiaga, banyak orang skeptis dan menilai hanyalah sebuah program kampanye. Namun, dengan keyakinan dibalik kesulitan banyak kemudahan, bersyukur OK Oce di Jakarta banyak diadopsi di daerah lain.
Dia menargetkan, OK Oce menyebar di seluruh Indonesia agar rakyat Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. "Permasalahannya sama, banyak pengangguran dan kemiskinan. Jadi harus ada penciptaan lapangan kerja melalaui usah kecil dan mengah. Manfatkan digitalisasi dan tekhnologi yang ada," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Perdagangan (KUKMP), Irwandi menjelaskan, OK Oce itu harus melalui pelatihan yang dikenal tujuh langkah pasti sukses atau 7 Langkah Pas. Untuk mencapai 7 tahapan itu, peserta harus menjalani pelatihan yang digelar secara rutin oleh pembina OK Oce di setiap kecamatan.
Pelatihan tersebut berisi 7 Langkah Pas, antara lain dimulai dari P1 atau pendaftaran dengan mengisi formulir dalam situs okoce.me serta memilih kategori minat, yakni ingin bekerja, ingin memulai usaha dan meningkatkan usaha. Selanjutnya adalah P2 atau pelatihan, para peserta akan diberikan keterampilan hingga manajemen keuangan untuk mengelola usaha.
Langkah berikutnya adalah P3 atau pendampingan, setiap anggota OK Oce akan direkrut ke dalam OK Oce Center yang berisi komunitas penggerak untuk memasarkan produk. Lulus P3, anggota OK Oce akan menjalani P4 atau perizinan, sehingga seluruh unit usaha hingga produk resmi terdaftar.
"Langkah selanjutnya adalah P5-pemasaran, P6-pelaporan keuangan dan terakhir P7, yaitu permodalan. Mereka yang mencapai permodalan ini sudah lulus P6. Karena bicara soal modal, harus ada pengembalian, kemampuan ini yang dilihat dari anggota OK Oce," ungkapnya.
Untuk itu, Irwandi optimis walau baru ada sebanyak 92 peserta yang menerima permodalan hingga kuartal kedua 2018, jumlah penerima modal akan terus bertambah. Sebab, beriringan dengan gelombang pendaftaran anggota OK Oce baru, peserta secara otomatis akan naik tingkat dalam menyelesaikan 7 Langkah Pas.
"Yang permodalan baru kemarin di Kecamatan Cempaka Putih, total ada 92 orang. Mereka mendapatkan modal Rp10 juta dengan bunga tujuh persen dari Bank DKI," ucapnya.
(whb)