500 Anak Yatim Terima Santunan di Masjid Baitussalam BSD
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Sebanyak 500 anak-anak yatim berkumpul di Masjid Baitussalam, The Green BSD, Tangerang Selatan (Tangsel), Minggu (3/6/2018). Mereka menerima santunan berupa paket pakaian muslim beserta sejumlah uang tunai.
Anak-anak yatim yang datang berasal dari berbagai wilayah di Kota Tangsel, mereka dengan khidmat mendengarkan ceramah sebelum santunan dimulai. "Saya datang bareng rombongan, dari daerah Cilenggang," tutur Ahmad Baihaqi (8), salah seorang anak yatim yang hadir.
Pemberian santuan terhadap anak yatim itu bertepatan pula dengan peringatan milad Masjid Baitussalam yang ke-8. Selain santunan, rangkaian itu diisi pula oleh tausiyah dari para penceramah kondang seperti ustaz Didin Hafidhuddin, ustaz Sumarno Syafi'i, dan ustaz Jujun Junaedi.
Ketua Yayasan Masjid Baitussalam, H. Mohamad Suryo Alam, menjelaskan, pemberian santunan merupakan kegiatan rutin yang digelar setiap Ramadhan. Apalagi momentumnya bertepatan pula dengan milad ke-8 Masjid Baitussalam.
"Pemberian santunan ini bekerja sama dengan Baznas, sekaligus milad ke 8 masjid ini. Ini ungkapan rasa syukur kita, melihat masjid ini menjadi megah dan membuat nyaman setiap jamaah yang akan beribadah. Kalau dulu waktu awal-awal dibangun, jamaahnya hanya satu atau dua orang, tapi sekarang sampai penuh dan meluber ke bagian luar, artinya begitu besar peningkatan masjid ini sekarang," katanya.
Ketua Panitia Pelaksana santunan, Budi Sudarmono menambahkan, eluruh donasi yang terkumpul sebagiannya merupakan hasil keuntungan dari program penggemukan sapi yang bekerja sama dengan Baznas. Selanjutnya, usaha lainnya pun tengah digodok, yakni berbentuk usaha perdagangan Zakat Market (Z-Mart).
"Alhamdulillah kerja sama dengan Baznas selama ini berlangsung sesuai target perencanaan, artinya kita sudah jalani program penggemukan sapi, lalu ada juga untuk domba yang sekarang sedang berjalan. Bahkan dalam waktu dekat, kita akan membuat Z-Mart, yang pengelolaannya melibatkan anak-anak yatim-piatu, dan hasil usahanya kita salurkan untuk kaum fakir miskin," ujar Sudarmono.
Sementara itu, Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas, Nashir Tajang mengungkapkan, selama ini Baznas bekerja sama dengan banyak yayasan masjid yang berpotensi membina ummat disekitarnya.
"Selama bulan puasa ini, kami akan memaksimalkan sosialisasi terhadap zakat ini. Hasil penelitian tahun 2011 potensi zakat sekitar 217 triliun, kalau kita ekstrapolasi dengan pertumbuhan ekonomi sampai tahun 2018 jadi potensi zakat itu sekira Rp300 triliun. Sementara yang berhasil dihimpun secara nasional itu tahun 2017 baru Rp6,2 triliun, atau dua persen. Jadi dengan adanya kegiatan seperti ini sosialisasinya akan semakin gencar, dan potensi zakat akan terhimpun," ucapnya di lokasi yang sama.
Anak-anak yatim yang datang berasal dari berbagai wilayah di Kota Tangsel, mereka dengan khidmat mendengarkan ceramah sebelum santunan dimulai. "Saya datang bareng rombongan, dari daerah Cilenggang," tutur Ahmad Baihaqi (8), salah seorang anak yatim yang hadir.
Pemberian santuan terhadap anak yatim itu bertepatan pula dengan peringatan milad Masjid Baitussalam yang ke-8. Selain santunan, rangkaian itu diisi pula oleh tausiyah dari para penceramah kondang seperti ustaz Didin Hafidhuddin, ustaz Sumarno Syafi'i, dan ustaz Jujun Junaedi.
Ketua Yayasan Masjid Baitussalam, H. Mohamad Suryo Alam, menjelaskan, pemberian santunan merupakan kegiatan rutin yang digelar setiap Ramadhan. Apalagi momentumnya bertepatan pula dengan milad ke-8 Masjid Baitussalam.
"Pemberian santunan ini bekerja sama dengan Baznas, sekaligus milad ke 8 masjid ini. Ini ungkapan rasa syukur kita, melihat masjid ini menjadi megah dan membuat nyaman setiap jamaah yang akan beribadah. Kalau dulu waktu awal-awal dibangun, jamaahnya hanya satu atau dua orang, tapi sekarang sampai penuh dan meluber ke bagian luar, artinya begitu besar peningkatan masjid ini sekarang," katanya.
Ketua Panitia Pelaksana santunan, Budi Sudarmono menambahkan, eluruh donasi yang terkumpul sebagiannya merupakan hasil keuntungan dari program penggemukan sapi yang bekerja sama dengan Baznas. Selanjutnya, usaha lainnya pun tengah digodok, yakni berbentuk usaha perdagangan Zakat Market (Z-Mart).
"Alhamdulillah kerja sama dengan Baznas selama ini berlangsung sesuai target perencanaan, artinya kita sudah jalani program penggemukan sapi, lalu ada juga untuk domba yang sekarang sedang berjalan. Bahkan dalam waktu dekat, kita akan membuat Z-Mart, yang pengelolaannya melibatkan anak-anak yatim-piatu, dan hasil usahanya kita salurkan untuk kaum fakir miskin," ujar Sudarmono.
Sementara itu, Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas, Nashir Tajang mengungkapkan, selama ini Baznas bekerja sama dengan banyak yayasan masjid yang berpotensi membina ummat disekitarnya.
"Selama bulan puasa ini, kami akan memaksimalkan sosialisasi terhadap zakat ini. Hasil penelitian tahun 2011 potensi zakat sekitar 217 triliun, kalau kita ekstrapolasi dengan pertumbuhan ekonomi sampai tahun 2018 jadi potensi zakat itu sekira Rp300 triliun. Sementara yang berhasil dihimpun secara nasional itu tahun 2017 baru Rp6,2 triliun, atau dua persen. Jadi dengan adanya kegiatan seperti ini sosialisasinya akan semakin gencar, dan potensi zakat akan terhimpun," ucapnya di lokasi yang sama.
(whb)