Bermodus Balas Dendam, Teknisi Swalayan Dirampok
A
A
A
JAKARTA - Berdalih adiknya telah menjadi korban pengeroyokan. Sepasang preman kampung, Sopian (21) dan Mulqi (27), nekat merampok teknisi swalayan, Nurtiawan (20), di Kedaung Kali Angke, Cengkareng, Rabu 23 Mei 2018 malam.
Kejadian itu terjadi setelah korban turun dari angkot di Kedaung Kali Angke, Cengkareng. Tiba-tiba datang kedua pelaku dengan membawa sepeda motor dan langsung menuduh korban telah memukuli adiknya.
"Namun, korban tidak pernah dan tidak merasa (memukul)," ucap Kapolsek Cengkareng Kompol Khoiri di Jakarta, Jumat (25/5/2018).
Rupanya pemukulan itu hanya alasan belaka, korban kemudian digiring untuk membuktikan kejadiannya. Setelah digiring ke tempat sepi, dua pelaku kemudian melucuti kekayaan korban.
"Pelaku dengan inisial MS (Sopian), meminta tas pelaku. Dengan alasan agar korban tidak kabur," ucap Khoiri.
Di jalanan sepi, pelaku menurunkan korban dan kembali menuduh korban memukul adiknya. Namun, korban tetap tidak mengakui dan berani bersumpah.
"Disitulah korban dikeroyok. Korban sempat jatuh dan dipukul dengan batu hingga mengakibatkan kepala belakang korban terluka dan berdarah," kata Khoiri.
Pelaku langsung kabur membawa tas berisi peralatan kerja, dan dompet berisi Rp250.000. Sementara itu, jaket dan helm pelaku masih tertinggal.
"Setelah mendapat laporan, kita langsung kejar pelaku dan berhasil mengamankan pelaku pada Kamis malam di Pasar Timbul, Cengkareng," ucap Khoiri.
Kejadian itu terjadi setelah korban turun dari angkot di Kedaung Kali Angke, Cengkareng. Tiba-tiba datang kedua pelaku dengan membawa sepeda motor dan langsung menuduh korban telah memukuli adiknya.
"Namun, korban tidak pernah dan tidak merasa (memukul)," ucap Kapolsek Cengkareng Kompol Khoiri di Jakarta, Jumat (25/5/2018).
Rupanya pemukulan itu hanya alasan belaka, korban kemudian digiring untuk membuktikan kejadiannya. Setelah digiring ke tempat sepi, dua pelaku kemudian melucuti kekayaan korban.
"Pelaku dengan inisial MS (Sopian), meminta tas pelaku. Dengan alasan agar korban tidak kabur," ucap Khoiri.
Di jalanan sepi, pelaku menurunkan korban dan kembali menuduh korban memukul adiknya. Namun, korban tetap tidak mengakui dan berani bersumpah.
"Disitulah korban dikeroyok. Korban sempat jatuh dan dipukul dengan batu hingga mengakibatkan kepala belakang korban terluka dan berdarah," kata Khoiri.
Pelaku langsung kabur membawa tas berisi peralatan kerja, dan dompet berisi Rp250.000. Sementara itu, jaket dan helm pelaku masih tertinggal.
"Setelah mendapat laporan, kita langsung kejar pelaku dan berhasil mengamankan pelaku pada Kamis malam di Pasar Timbul, Cengkareng," ucap Khoiri.
(mhd)