Diserang Sekelompok Remaja, Seorang Pelajar SMK di Bekasi Tewas

Kamis, 24 Mei 2018 - 17:31 WIB
Diserang Sekelompok...
Diserang Sekelompok Remaja, Seorang Pelajar SMK di Bekasi Tewas
A A A
JAKARTA - Seorang pelajar SMK Darul Takwa tewas mengenaskan di Jalan Raya Perjuangan, depan Universitas Bhayangkara, Kelurahan Margamulya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi. Korban Aric Saifuloh (17) tewas dengan luka bacok di perut, leher dan pinggang setelah dikeroyok sekelompok orang tak dikenal.

Sedangkan rekanya Indra Yulianto (16) mengalami kritis dan kini dirawat di RS Anna Medika karena menderita luka bacok pada bagian kepala belakang, dan punggung. "Kedua korban dianiaya oleh sekolompok orang menggunakan senjata tajam," kata Kasubbag Humas Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing Andari, Kamis (24/5/2018).

Berdasarkan hasil penulusuran pihak kepolisian dan keterangan saksi, kejadian itu berawal saat kedua korban akan berkunjung ke rumah kakeknya di wilayah Kelurahan Kayuringin, Kecamatan Bekasi Selatan. Namun karena di sana tak ada orang, Aric dan Indra memutuskan kembali pulang ke rumahnya di Babelan, Kabupaten Bekasi.

Sesampainya di Summarecon, kata dia, korban diikuti oleh sekelompok pelaku yang juga menggunakan sepeda motor. Tak lama keduanya dipepet, lalu dianiaya dengan senjata tajam. Puas melakukan aksinya, korban dibiarkan tergeletak dengan kondisi bersimbah darah, sedangkan pelaku melarikan diri.

Adapun korban Aric meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit. Sedangakan Indra masih mendapatkan perawatan Medis di RS Anna Medika.

Saat ini, kata dia, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman dan terus meminta keterangan saksi dengan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi kejadian.

Kepala Kepolisian Sektor Bekasi Utara, Kompol Dedi Nurhadi mengatakan, pihaknya masih melakukan pendalaman terkait tewasnya pelajar diwilayahnya tersebut. Namun, dia memastikan korban Aric meninggal bukan karena aksi pembegalan. "Kita sudah minta keterangan korban Indra meski dalam kondisi kritis," katanya.

Dedi mengaku, dari keterangan korban yang kritis tersebut diketahui sepertinya pelaku mengikuti korban dari bundaran Summarecon. Dia dikeroyok menggunakan senjata tajam sejenis celurit. "Kemungkinan besar pengeroyokan itu berlangsung singkat, proses penganiayaan terjadi saat kendaraan dalam keadaan berjalan," tegasnya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0632 seconds (0.1#10.140)