Jelang Ramadhan, Puluhan Pekerja RS di Tangsel Kena PHK Massal
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Nasib tragis dialami oleh puluhan pekerja Rumah Sakit Aria Sentra Medika, Jalan Aria Putra, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel). Jelang memasuki bulan suci Ramadhan, mereka justru mendapat surat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari tempatnya bekerja.
Umumnya mereka yang terkena PHK adalah pegawai lama yang telah berstatus karyawan tetap, baik pada bidang legal, maintenance, kasir, customer service, bahkan hingga petugas sekuriti.
Tak ada penjelasan sebelumnya yang disampaikan manajemen RS Aria Sentra Medika tentang munculnya surat PHK itu. Para pekerja menganggap, keputusan manajemen merupakan keputusan sepihak, dan tak menghargai pengabdian serta loyalitas yang telah diberikan selama ini.
"Jadi surat PHK ini kami terima tiba-tiba begitu saja pada tanggal 8 Mei 2018. Awalnya pada bulan Januari hingga Maret 2017, gaji kami dibayar secara cicil oleh manajemen, jadi gaji sebulan itu bisa dicicil 3 sampai 4 kali cicil, dan begitu terus sampai bulan Maret. Bulan April kami dirumahkan, lalu muncul surat PHK ini," terang pegawai berinisial AR, mengeluhkan kondisi PHK yang dialaminya, Jumat (11/5/2018) sore.
Dikatakan AR, melalui beberapa perwakilan dan serikat pekerja yang ada, mereka sempat menanyakan kepada pihak manajemen penyebab utama mengapa terjadi PHK sepihak itu. Namun lagi-lagi jawaban yang diterima bersifat normatif, yakni tentang efisiensi karyawan dan keuangan perusahaan.
"Di dalam surat PHK itu dijelaskan, alasannya adalah efisiensi, lalu kami tanyakan lagi efisiensi seperti apa, jawabannya ya seperti itu saja. Tapi aneh, kalau alasannya efisiensi, mengapa rumah sakit tetap merekrut orang-orang baru menggantikan posisi kami," imbuh AR.
Tentu sangat berat dirasakan, AR, maupun para pekerja lain yang mendapat surat PHK, lantaran beberapa hari lagi akan memasuki bulan Ramadan, lalu disusul hari raya Iedul Fitri, momentum dimana pada tahun-tahun sebelumnya mereka mendapat Tunjangan Hari Raya (THR).
"Bisa jadi, ini hanya alasan dari manajemen agar tak membayarkan THR karyawan sebagaimana diberikan pada tahun-tahun lalu. Jadi sebelum masuk puasa, kita sudah di PHK semua, diganti sama pegawai baru," ucap pria berinisial HJA, pegawai RS Aria Sentra Medika lainnya yang terkena PHK massal.
Puluhan pekerja itu pun kini hanya bisa pasrah dengan surat PHK yang diterima. Namun begitu, mereka tetap berharap agar manajemen rumah sakit tak mengingkari hak-hak yang harus diselesaikan, seperti segera membayarkan uang pesangon kepada pegawai yang terkena PHK.
"Sekarang yang penting buat kami adalah hak-hak kami ditunaikan, uang pesangon kami segera dibayar, jangan ditunda-tunda. Karena setelah di PHK sepihak ini, nasib kami tak jelas harus bekerja dimana lagi, padahal sudah bertahun-tahun kami mengabdi di sana (RS Aria Sentra Medika)," pungkas AR.
Sementara, manajemen RS Aria Sentra Medika belum bisa dikonfirmasi terkait PHK massal yang menimpa puluhan pegawainya. Ketika didatangi, petugas sekuriti mengatakan bahwa pihak manejemen sedang tak berada di tempat, dan menyarankan agar membuat janji terlebih dahulu.
Umumnya mereka yang terkena PHK adalah pegawai lama yang telah berstatus karyawan tetap, baik pada bidang legal, maintenance, kasir, customer service, bahkan hingga petugas sekuriti.
Tak ada penjelasan sebelumnya yang disampaikan manajemen RS Aria Sentra Medika tentang munculnya surat PHK itu. Para pekerja menganggap, keputusan manajemen merupakan keputusan sepihak, dan tak menghargai pengabdian serta loyalitas yang telah diberikan selama ini.
"Jadi surat PHK ini kami terima tiba-tiba begitu saja pada tanggal 8 Mei 2018. Awalnya pada bulan Januari hingga Maret 2017, gaji kami dibayar secara cicil oleh manajemen, jadi gaji sebulan itu bisa dicicil 3 sampai 4 kali cicil, dan begitu terus sampai bulan Maret. Bulan April kami dirumahkan, lalu muncul surat PHK ini," terang pegawai berinisial AR, mengeluhkan kondisi PHK yang dialaminya, Jumat (11/5/2018) sore.
Dikatakan AR, melalui beberapa perwakilan dan serikat pekerja yang ada, mereka sempat menanyakan kepada pihak manajemen penyebab utama mengapa terjadi PHK sepihak itu. Namun lagi-lagi jawaban yang diterima bersifat normatif, yakni tentang efisiensi karyawan dan keuangan perusahaan.
"Di dalam surat PHK itu dijelaskan, alasannya adalah efisiensi, lalu kami tanyakan lagi efisiensi seperti apa, jawabannya ya seperti itu saja. Tapi aneh, kalau alasannya efisiensi, mengapa rumah sakit tetap merekrut orang-orang baru menggantikan posisi kami," imbuh AR.
Tentu sangat berat dirasakan, AR, maupun para pekerja lain yang mendapat surat PHK, lantaran beberapa hari lagi akan memasuki bulan Ramadan, lalu disusul hari raya Iedul Fitri, momentum dimana pada tahun-tahun sebelumnya mereka mendapat Tunjangan Hari Raya (THR).
"Bisa jadi, ini hanya alasan dari manajemen agar tak membayarkan THR karyawan sebagaimana diberikan pada tahun-tahun lalu. Jadi sebelum masuk puasa, kita sudah di PHK semua, diganti sama pegawai baru," ucap pria berinisial HJA, pegawai RS Aria Sentra Medika lainnya yang terkena PHK massal.
Puluhan pekerja itu pun kini hanya bisa pasrah dengan surat PHK yang diterima. Namun begitu, mereka tetap berharap agar manajemen rumah sakit tak mengingkari hak-hak yang harus diselesaikan, seperti segera membayarkan uang pesangon kepada pegawai yang terkena PHK.
"Sekarang yang penting buat kami adalah hak-hak kami ditunaikan, uang pesangon kami segera dibayar, jangan ditunda-tunda. Karena setelah di PHK sepihak ini, nasib kami tak jelas harus bekerja dimana lagi, padahal sudah bertahun-tahun kami mengabdi di sana (RS Aria Sentra Medika)," pungkas AR.
Sementara, manajemen RS Aria Sentra Medika belum bisa dikonfirmasi terkait PHK massal yang menimpa puluhan pegawainya. Ketika didatangi, petugas sekuriti mengatakan bahwa pihak manejemen sedang tak berada di tempat, dan menyarankan agar membuat janji terlebih dahulu.
(mhd)