Percepat Normalisasi Kali, Satpol PP Gusur 120 PKL Pasar Nangka
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 120 pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Nangka, Kalideres, Jakarta Barat, digusur petugas Satpol PP Pemkot Jakarta Barat. Penggusuran dilakukan untuk mempercepat proses normalisasi kali di kawasan itu.
Kepala Satpol PP Kecamatan Kalideres, Romansen Siregar mengatakan, penertiban para PKL ini dilakukan sebagai respons dari keluhan masyarakat karena aliran kali sering tersumbat akibat banyaknya sampah yang dihasilkan dari para PKL. Setiap harinya, PKL di sana telah berdagang sejak subuh hingga pagi.
Selain tersumbatnya aliran kali, keberadaan PKL ini juga kerap membuat kemacetan di sekitar ruas jalan tersebut. "Sebelum melakukan penertiban, kami telah melayangkap SP1 hingga 3. Keberadaan para PKL ini pun melanggar Perda 8/2007 tentang Ketertiban Umum," kata Romansen pada wartawan, Jumat (11/5/2018)
Romansen menuturkan, usai penggusuran, petugas PPSU dibantu PHL kebersihan langsung membenahi kawasan itu, bongkaran bangunan kemudian dirapikan agar tak mengotori jalanan.
Kasudin Tata Air Jakarta Barat, Imron menambahkan, setelah pembongkaran dilakukan pihaknya akan merevitalisasi kawasan itu. “Ini bagian perencanaan, kalau kosong kan kita akan mudah merivitalisasi di sana,” ucapnya.
Imron menegaskan, keberadaan pedagang di sana cukup mengganggu, aliran air kerap tersendat dan saluran yang menyempit. Rencana di tempat pelebaran akan dilakukan sehingga sendatan air bisa diperlancar.
Kepala Satpol PP Kecamatan Kalideres, Romansen Siregar mengatakan, penertiban para PKL ini dilakukan sebagai respons dari keluhan masyarakat karena aliran kali sering tersumbat akibat banyaknya sampah yang dihasilkan dari para PKL. Setiap harinya, PKL di sana telah berdagang sejak subuh hingga pagi.
Selain tersumbatnya aliran kali, keberadaan PKL ini juga kerap membuat kemacetan di sekitar ruas jalan tersebut. "Sebelum melakukan penertiban, kami telah melayangkap SP1 hingga 3. Keberadaan para PKL ini pun melanggar Perda 8/2007 tentang Ketertiban Umum," kata Romansen pada wartawan, Jumat (11/5/2018)
Romansen menuturkan, usai penggusuran, petugas PPSU dibantu PHL kebersihan langsung membenahi kawasan itu, bongkaran bangunan kemudian dirapikan agar tak mengotori jalanan.
Kasudin Tata Air Jakarta Barat, Imron menambahkan, setelah pembongkaran dilakukan pihaknya akan merevitalisasi kawasan itu. “Ini bagian perencanaan, kalau kosong kan kita akan mudah merivitalisasi di sana,” ucapnya.
Imron menegaskan, keberadaan pedagang di sana cukup mengganggu, aliran air kerap tersendat dan saluran yang menyempit. Rencana di tempat pelebaran akan dilakukan sehingga sendatan air bisa diperlancar.
(mhd,ars)