Terpengaruh Miras, Pemabuk Tusuk Leher Tetangganya di Bekasi
A
A
A
BEKASI - Seorang pemabuk bersenjata tajam mengamuk di Perumahan Pondok Mitra Lestari (PML), Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi. Akibatnya, tersangka RD (53) hampir menghabisi nyawa korban AR (53) dengan sebilah pisau daging.
Beruntungnya pisau yang ditikam pelaku ke korban merupakan bagian belakang pisau yang tumpul. Padahal sasaranya pelaku adalah menggorok leher korban hingga tewas dengan pisau tersebut.
Salah seorang warga CN (33) mengaku, penganiayaan itu dilakukan oleh tetangga korban sendiri. Dia menilai, AR nyaris tewas apabila warga telat melerai RD yang tengah mengamuk akibat dipengaruhi minuman keras (miras). "Hampir menebas lehernya," katanya kepada wartawan, Kamis (10/5/2018).
Untungnya warga langsung menyergap pelaku beserta senjatanya. Saat ini korban telah dibawa ke Rumah Sakit Hermina Galaxy, Bekasi Selatan. Akibat kejadian ini, MA mengalami memar di bagian kepala sampai hilang ingatan dan tidak mengetahui yang terjadi terhadapnya.
Selain membawa korban ke rumah sakit, kata dia, warga juga membawa pelaku ke Polsek Jatiasih untuk diproses sesuai hukum yang berlaku. Sejumlah perangkat RT dari RW 13 di sana meminta agar pelaku dijerat dengan hukum yang berlaku.
Kapolsek Jatiasih Komisaris Ili Anas mengatakan, polisi masih mendalami kasus tersebut dengan menggali keterangan saksi dan pelaku. Saat ini pelaku sudah diamankan penyidik guna dimintai keterangan."Kasusnya masih ditangani oleh Unit Reskrim Polsek Jatiasih," katanya.
Menurutnya, peristiwa penganiayaan itu dipicu karena persoalan sepele. Pada Rabu (9/5) malam, sejumlah bapak-bapak perumahan tengah berkumpul di pendopo komplek. Secara bersamaan melintas pelaku RD, 45, seorang diri di lokasi.
Bukannya menegur, RD yang tengah dipengaruhi alkohol akibat minuman keras (miras) ini malah menantang berkelahi."Bapak-bapak kemudian menenangkannya (RD) dengan cara dirangkul dan diajak berkumpul bersama, tapi menolak dan ingin pulang," ungkapnya.
Di depan rumah, kata dia, RD kembali berulah dengan mengamuk tanpa sebab. Warga kemudian mendatangi rumah RD dengan maksud untuk kembali menenangkannya, namun pelaku menganggap kedatangan warga yang berjumlah sekitar 10 orang justru ingin mengeroyoknya.
Pelaku kemudian bertindak reaktif dengan mengambil sebilah pisau daging di rumahnya dan mengarahkannya kepada kerumunan warga secara brutal. Bahkan kedatangan korban AR ke lokasi kejadian langsung ditantang duel pelaku.
Bentrokan fisik pun pecah saat RD memukul bagian dada AR hingga memicu pertikaian fisik keduanya. AR ambruk karena bagian kepala belakangnya terkena sabetan pisau daging. Namun bacokan kedua berhasil diantisipasi warga sekitar yang memegang tangan RD.
Meski sudah ditenangkan, RD kembali berontak. Kali ini dia melakukan pengajaran kepada satu per satu warga yang berkerumun di lokasi. Setelah warga berhamburan melarikan diri, RD melampiaskan kekesalannya dengan menebas batang pohon dan tanaman.
Namun tanpa diduga pisau yang digenggamnya terlepas. Saat mencoba mengambil pisaunya, warga secara bersama-sama mengamankan RD dan mengikatnya menggunakan tali di bagian tangan dan kaki. Warga lalu memulangkan RD ke rumahnya.
Beberapa saat kemudian RD keluar dari rumahnya menggunakan sepeda motor berniat menuju kantor Polsek Jatiasih. Dia kesana hendak membuat laporan polisi karena merasa dikeroyok warga. Nahasnya, sepeda motor yang dikendarai RD menabrak motor warga hingga terjatuh.
Tidak hanya itu, di kantor polisi pun RD kembali berulang dengan menantang duel polisi bersergam bebas, namun aksinya diamankan petugas. Dia meminta agar pelaku dihukum karena perbuatannya meresahkan masyarakat.
Beruntungnya pisau yang ditikam pelaku ke korban merupakan bagian belakang pisau yang tumpul. Padahal sasaranya pelaku adalah menggorok leher korban hingga tewas dengan pisau tersebut.
Salah seorang warga CN (33) mengaku, penganiayaan itu dilakukan oleh tetangga korban sendiri. Dia menilai, AR nyaris tewas apabila warga telat melerai RD yang tengah mengamuk akibat dipengaruhi minuman keras (miras). "Hampir menebas lehernya," katanya kepada wartawan, Kamis (10/5/2018).
Untungnya warga langsung menyergap pelaku beserta senjatanya. Saat ini korban telah dibawa ke Rumah Sakit Hermina Galaxy, Bekasi Selatan. Akibat kejadian ini, MA mengalami memar di bagian kepala sampai hilang ingatan dan tidak mengetahui yang terjadi terhadapnya.
Selain membawa korban ke rumah sakit, kata dia, warga juga membawa pelaku ke Polsek Jatiasih untuk diproses sesuai hukum yang berlaku. Sejumlah perangkat RT dari RW 13 di sana meminta agar pelaku dijerat dengan hukum yang berlaku.
Kapolsek Jatiasih Komisaris Ili Anas mengatakan, polisi masih mendalami kasus tersebut dengan menggali keterangan saksi dan pelaku. Saat ini pelaku sudah diamankan penyidik guna dimintai keterangan."Kasusnya masih ditangani oleh Unit Reskrim Polsek Jatiasih," katanya.
Menurutnya, peristiwa penganiayaan itu dipicu karena persoalan sepele. Pada Rabu (9/5) malam, sejumlah bapak-bapak perumahan tengah berkumpul di pendopo komplek. Secara bersamaan melintas pelaku RD, 45, seorang diri di lokasi.
Bukannya menegur, RD yang tengah dipengaruhi alkohol akibat minuman keras (miras) ini malah menantang berkelahi."Bapak-bapak kemudian menenangkannya (RD) dengan cara dirangkul dan diajak berkumpul bersama, tapi menolak dan ingin pulang," ungkapnya.
Di depan rumah, kata dia, RD kembali berulah dengan mengamuk tanpa sebab. Warga kemudian mendatangi rumah RD dengan maksud untuk kembali menenangkannya, namun pelaku menganggap kedatangan warga yang berjumlah sekitar 10 orang justru ingin mengeroyoknya.
Pelaku kemudian bertindak reaktif dengan mengambil sebilah pisau daging di rumahnya dan mengarahkannya kepada kerumunan warga secara brutal. Bahkan kedatangan korban AR ke lokasi kejadian langsung ditantang duel pelaku.
Bentrokan fisik pun pecah saat RD memukul bagian dada AR hingga memicu pertikaian fisik keduanya. AR ambruk karena bagian kepala belakangnya terkena sabetan pisau daging. Namun bacokan kedua berhasil diantisipasi warga sekitar yang memegang tangan RD.
Meski sudah ditenangkan, RD kembali berontak. Kali ini dia melakukan pengajaran kepada satu per satu warga yang berkerumun di lokasi. Setelah warga berhamburan melarikan diri, RD melampiaskan kekesalannya dengan menebas batang pohon dan tanaman.
Namun tanpa diduga pisau yang digenggamnya terlepas. Saat mencoba mengambil pisaunya, warga secara bersama-sama mengamankan RD dan mengikatnya menggunakan tali di bagian tangan dan kaki. Warga lalu memulangkan RD ke rumahnya.
Beberapa saat kemudian RD keluar dari rumahnya menggunakan sepeda motor berniat menuju kantor Polsek Jatiasih. Dia kesana hendak membuat laporan polisi karena merasa dikeroyok warga. Nahasnya, sepeda motor yang dikendarai RD menabrak motor warga hingga terjatuh.
Tidak hanya itu, di kantor polisi pun RD kembali berulang dengan menantang duel polisi bersergam bebas, namun aksinya diamankan petugas. Dia meminta agar pelaku dihukum karena perbuatannya meresahkan masyarakat.
(ysw)