Polisi: Hasil Visum, Bocah Rizki Alami Heat Stroke, Bukan Terinjak Massa
A
A
A
JAKARTA - Polisi kembali menegaskan bahwa penyebab bocah meninggal dunia dalam acara bagi-bagi sembako di Monas pada Sabtu 28 April 2018 lalu bukan karena terinjak-injak oleh massa. Hasil visum dari Rumah Sakit Tarakan menyebutkan korban meninggal karena heat stroke.
Korban yang diperiksa atas nama Muhammad Rizki Saputra. Hasil tersebut diperoleh saat dokter Rumah Sakit Tarakan datang ke Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan. (Baca juga: Kasus Sembako Maut, Polisi Periksa Dokter RS Tarakan Tadi Malam)
"Hasilnya tentang pemberian visum. Sebab kematian korban dan riwayat sakit korban," ujar Kepala Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan, Direktorat Reserse Kriminal Umum, Polda Metro Jaya AKBP Jerry Siagian, Selasa (8/5/2018).
Menurut Jerry, hasil visum yang mereka dapat menyebutkan bahwa Rizki menderita heat stroke yang membuatnya mengalami gagal nafas. Heat Stroke adalah kondisi dimana suhu tubuh dapat mencapai lebih dari 40 derajat celcius. "Karena heat stroke, yang mengakibatkan gagal nafas," jelasnya.
Namun, demam tinggi itu berdasarkan visum bukan karena korban terinjak-injak dalam antrean pembagian sembako. Tapi belum bisa dipastikan demam tinggi disebabkan Rizki karena apa. (Baca juga: Dua Bocah Tewas, Panitia Sembako Monas Diminta Tanggung Jawab )
Oleh karena itu, sampai saat ini polisi masih terus menyelidiki kasus ini guna mengetahui siapa kiranya yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut. "Tidak ada luka memar atau terinjak injak hasil dokter. Kita cari dulu sebab kematiannya, lalu siapa yang bertanggung jawab," tukasnya.
(thm)
Korban yang diperiksa atas nama Muhammad Rizki Saputra. Hasil tersebut diperoleh saat dokter Rumah Sakit Tarakan datang ke Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan. (Baca juga: Kasus Sembako Maut, Polisi Periksa Dokter RS Tarakan Tadi Malam)
"Hasilnya tentang pemberian visum. Sebab kematian korban dan riwayat sakit korban," ujar Kepala Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan, Direktorat Reserse Kriminal Umum, Polda Metro Jaya AKBP Jerry Siagian, Selasa (8/5/2018).
Menurut Jerry, hasil visum yang mereka dapat menyebutkan bahwa Rizki menderita heat stroke yang membuatnya mengalami gagal nafas. Heat Stroke adalah kondisi dimana suhu tubuh dapat mencapai lebih dari 40 derajat celcius. "Karena heat stroke, yang mengakibatkan gagal nafas," jelasnya.
Namun, demam tinggi itu berdasarkan visum bukan karena korban terinjak-injak dalam antrean pembagian sembako. Tapi belum bisa dipastikan demam tinggi disebabkan Rizki karena apa. (Baca juga: Dua Bocah Tewas, Panitia Sembako Monas Diminta Tanggung Jawab )
Oleh karena itu, sampai saat ini polisi masih terus menyelidiki kasus ini guna mengetahui siapa kiranya yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut. "Tidak ada luka memar atau terinjak injak hasil dokter. Kita cari dulu sebab kematiannya, lalu siapa yang bertanggung jawab," tukasnya.
(thm)