Usai Hadiri Pesta Pernikahan, Driver Ojek Online Tewas Tertimpa Pohon

Senin, 07 Mei 2018 - 16:24 WIB
Usai Hadiri Pesta Pernikahan,...
Usai Hadiri Pesta Pernikahan, Driver Ojek Online Tewas Tertimpa Pohon
A A A
BOGOR - Seorang driver ojek online Tri Hidayat (29) tewas tertimpa pohon tumbang di Jalan Sholeh Iskandar, Tanah Sereal, Kota Bogor kemarin. Pohon besar tersebut mendadak tumbang, padahal cuaca di Kota Bogor saat itu sangat bagus.

Tri Hidayat, 29, warga Kelurahan Ciparigi, Bogor Utara, Kota Bogor yang berprofesi sebagai pengemudi (driver) ojek online tewas tertimpa pohon tumbang di Jalan Raya Sholeh Iskandar, Tanah Sareal, Kota Bogor, Minggu (06/05) petang.

Informasi diperoleh menyebutkan, peristiwa pohon tumbang itu terjadi pada Minggu, 6 Mei 2018 kemarin pukul 15.30 WIB. Saat itu korban berboncengan bersama Eka Haryanti (38) sepupunya usai menghadiri undangan pernikahan di Tanah Sareal, Kota Bogor.

Setibanya di lokasi kejadian, tak ada angin maupun hujan, tiba-tiba pohon besar tak jauh dari gerbang perumahan Taman Sari Persada tumbang menimpa korban yang sedang melintas. Sedangkan sepupunya hanya mengalami luka memar dan sempat dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Islam Bogor.

"Kami juga kaget, padahal saat itu cuaca cerah, tak ada angin tak ada hujan, batang pohon itu tumbang dan menimpa pengendara motor yang melintas," uungkap Kapolsek Tanah Sareal AKP M Suprayogi, Senin (7/5/2018).

Suprayogi mengungkapkan, sebelum tewas korban juga sempat mendapatkan perawatan medis di RS Islam Bogor. Namun dikarenakan luka di bagian leher dan kepalanya cukup parah, akhirnya korban meninggal dunia.

Menurut dia, berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara, diduga pohon tumbang itu karena kondisi pohon sudah keropos dan luput dari pemeriksaan rutin dinas terkait."Jika melihat di TKP, ya diduga itu murni karena kelalaian, kalau tahu kondisi pohonnya rapuh kan bisa langsung ditebang, jadi tidak membahayakan," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Pertamanan Dinas Perumahan dan Pernukiman (Disperumkim) Kota Bogor Erwin Gunawan saat dikonfirmasi belum mengetahui persis pohon tersebut apakah memang kewenangannya atau bukan. "Sebab saya baru tahu kabar adanya pohon tumbang tadi malam, dan hari ini tim sudah mengecek ke lokasi," jelasnya.

Menurutnya berdasarkan data Disperumkim diperkirakan sebanyak 106 pohon yang rawan tumbang, khususnya saat memasuki peralihan musim seperti sekarang ini."Hingga akhir 2016 lalu, kita sudah memeriksa 338 pohon di Kota Bogor ini. Dari hasil pemeriksaan, ada tiga kategori berdasarkan risiko. Risiko rendah sebanyak 168 pohon, risiko sedang 64 pohon, sedangkan risiko tinggi sebanyak 106 pohon," ucapnya

Selain pendataan, pihaknya juga melakukan perawatan khusus terhadap pohon-pohon berisiko tinggi maupun sedang. Caranya dengan di-pruning, yakni memangkas sekeliling batang pohon. "Dipangkas sekelilingnya, yang tadinya ada cabang dipangkas. Kategori risiko tinggi harus di-pruning. Kategori sedang pun kalau posisi pohonnya miring, di-pruning juga," jelasnya.

Tak hanya itu, jika memang sudah sangat membahayakan, batang pohon tersebut akan dipangkas sebagian (toping), kemudian menyisakannya beberapa meter. Di Kota Bogor sendiri, diperkirakan ada sebanyak 14.000 pohon.

Namun, baru 338 pohon yang sudah diperiksa dan masuk dalam program kartu tanda pohon (KTP). Artinya, masih ada sebanyak 13.662 pohon yang belum ber-KTP.

Pohon yang masuk daftar prioritas untuk diperiksa yaitu yang berdiri di tepian jalan protokol serta diperkirakan sudah berumur tua. Seperti fokusnya kini tengah memeriksa pohon di sekitaran sistem satu arah (SSA) Kebun Raya Bogor (KRB).


(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8586 seconds (0.1#10.140)