Ini Kata Kriminolog Soal Kasus Pembunuhan Usai Prewedding
A
A
A
JAKARTA - Pembunuhan yang dilakukan Stefanus (21) terhadap calon istrinya Laura (41) merupakan perbuatan keji. Dalam keterangannya kepada polisi, Stefanus beralasan, perbuatan itu dipicu oleh perlakukan korban yang kerap menghina dan marah-marah kepada dirinya.
Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Ferdinand Andi Lolo menjelaskan, setiap hubungan memerlukan keseimbangan. Namun keseimbangan psikologis tidak selalu berkorelasi dengan keseimbangan finansial.
"Inilah yang kemudian terjadi. Korban merasa ada dominasi finansial sehingga itu merusak keseimbangan hubungan," kata Ferdinand Andi Lolo kepada SINDO, Minggu 6 Mei 2018.
Disisi lain, kata dia, pelaku mencoba menunjukkan dominasi agar merasa seimbang. Namun sayangnya cara yang dilakukan itu kurang tepat.
"Terjadi lonjakan emosi. Cara pelaku menyeimbangkan dominasinya itu kurang tepat," tukasnya. (Baca Juga: Usai Foto Prewedding, Stefanus Bunuh dan Bakar Calon Istrinya
Kendati demikian, kata dia, namun untuk sanksi tetap harus pada aturan yang berlaku. Artirnya tidak ada perlakuan khusus pada pelakunya.
"Jangan ini dijadikan celah atau excuse. Tetap pada aturan yang sama," pungkasnya. (Baca Juga: Kronologi Pembunuhan Calon Pengantin Usai Foto Prewedding
Sebelumnya diberitakan, Stefanus menghabisi nyawa Laura lantaran kerap menghinanya. Pelaku kerap dimaki, dicaci, hingga dihina. Termasuk mengungkit biaya pernikahan. Hal ini menjadi pemicu pelaku nekat menghabisi nyawa korbannya. Pembunuhan itu dilakukan usai keduanya melakukan foto prewedding.
Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Ferdinand Andi Lolo menjelaskan, setiap hubungan memerlukan keseimbangan. Namun keseimbangan psikologis tidak selalu berkorelasi dengan keseimbangan finansial.
"Inilah yang kemudian terjadi. Korban merasa ada dominasi finansial sehingga itu merusak keseimbangan hubungan," kata Ferdinand Andi Lolo kepada SINDO, Minggu 6 Mei 2018.
Disisi lain, kata dia, pelaku mencoba menunjukkan dominasi agar merasa seimbang. Namun sayangnya cara yang dilakukan itu kurang tepat.
"Terjadi lonjakan emosi. Cara pelaku menyeimbangkan dominasinya itu kurang tepat," tukasnya. (Baca Juga: Usai Foto Prewedding, Stefanus Bunuh dan Bakar Calon Istrinya
Kendati demikian, kata dia, namun untuk sanksi tetap harus pada aturan yang berlaku. Artirnya tidak ada perlakuan khusus pada pelakunya.
"Jangan ini dijadikan celah atau excuse. Tetap pada aturan yang sama," pungkasnya. (Baca Juga: Kronologi Pembunuhan Calon Pengantin Usai Foto Prewedding
Sebelumnya diberitakan, Stefanus menghabisi nyawa Laura lantaran kerap menghinanya. Pelaku kerap dimaki, dicaci, hingga dihina. Termasuk mengungkit biaya pernikahan. Hal ini menjadi pemicu pelaku nekat menghabisi nyawa korbannya. Pembunuhan itu dilakukan usai keduanya melakukan foto prewedding.
(mhd)