Di Gaji Rp3,6 Juta Sebulan, Ribuan Buruh Tangerang Pilih Dangdutan
A
A
A
TANGERANG - Ribuan buruh di Kota Tangerang dan Tangerang Selatan (Tangsel) merayakan May Day 2018 dengan menggelar panggung hiburan. Ribuan buruh yang berasal dari SPSI, K-SBSI, dan SPN ikut larut dalam pesta musik dangdut yang digelar panitia.
Aksi ribuan buruh dimulai sejak pagi hingga siang ini, bekerja sama dengan aparat dari TNI/Polri, serta Pemerintah Daerah Kota Tangerang dan Kota Tangsel. Aksi ribuan para buruh di dua kota ini, dipusatkan di dua tempat, yakni di alun-alun Kota Tangerang, Lapangan Ahmad Yani, dan Ocean Park, BSD City.
Di lapangan Ahmad Yani, aacara dimulai pukul 07.00 WIB, sampai pukul 15.00 WIB. Aksi dimulai dengan senam, dangdutan, dan bagi-bagi hadiah untuk buruh.
Ribuan buruh ini tergabung dalam serikat SPSI, K-SBSI, dan SPN. Aksi buruh berjalan damai. Selain goyang dangdut, aksi buruh juga diwarnai ganti oli motor gratis.
Selama acara dangdutan, ribuan buruh melupakan getirnya upah murah, jam kerja yang panjang, dan tuntutan mereka tentang perbaikan hidup yang lebih baik. Lia, salah seorang pegawai PT Hings Subur Makmur, Jatake, Kota Tangerang mengaku, sudah sejahtera dan lebih baik dengan penghasilan sebulan Rp3,6 juta.
"Alhamdullilah, jadi enggak perlu berjuang lagi. Gaji sebulan Rp3,6 juta. Kami di sini memang tidak demo. Hanya memperingati hari buruh sedunia," kata pada Selasa (1/5/2018) siang.
Menurutnya, ada sejumlah alasan kenapa serikat pekerjanya di SPN memilih untuk dangdutan ketimbang aksi di Istana Negara bersama ribuan buruh lainnya."Mungkin yang pertama, karena kami tidak memiliki tuntutan dan sudah lebih sejahtera ketimbang buruh lainnya. Kami digaji sesuai dengan UMR," ujarnya.
Hal senada diungkapkan Julaeha, buruh PT Tuntek, di Jalan Raya Mauk, KM29, Kota Tangerang. Dia mengaku cukup puas dengan gaji yang diterimanya saat ini."Alhamdullilah sudah UMR. Sebulan digaji Rp3,6 juta. Saya gabung serikat SPTSK dan diarahkan ke sini untuk memperingati hari buruh," sambungnya.
Indra Lisfa, buruh PT Sangyongfung, pabrik sepatu Adidas, di Jatake, mengaku buruh garmen di Tangerang sudah sejahtera. Sehingga, tidak perlu demo lagi ke Jakarta."Kita digaji sesuai UMR. Tapi saya dapat Rp3,7 juta sebulan. Dipotong sana-sini, bersihnya dapat Rp3,5 juta," ucapnya.
Dengan gaji bersih Rp3,5 juta sebulan itu, Indra mengaku mendapat fasilitas asuransi kesehatan dan jaminan hari tua, serta THR Lebaran satu bulan penuh.
Aksi ribuan buruh dimulai sejak pagi hingga siang ini, bekerja sama dengan aparat dari TNI/Polri, serta Pemerintah Daerah Kota Tangerang dan Kota Tangsel. Aksi ribuan para buruh di dua kota ini, dipusatkan di dua tempat, yakni di alun-alun Kota Tangerang, Lapangan Ahmad Yani, dan Ocean Park, BSD City.
Di lapangan Ahmad Yani, aacara dimulai pukul 07.00 WIB, sampai pukul 15.00 WIB. Aksi dimulai dengan senam, dangdutan, dan bagi-bagi hadiah untuk buruh.
Ribuan buruh ini tergabung dalam serikat SPSI, K-SBSI, dan SPN. Aksi buruh berjalan damai. Selain goyang dangdut, aksi buruh juga diwarnai ganti oli motor gratis.
Selama acara dangdutan, ribuan buruh melupakan getirnya upah murah, jam kerja yang panjang, dan tuntutan mereka tentang perbaikan hidup yang lebih baik. Lia, salah seorang pegawai PT Hings Subur Makmur, Jatake, Kota Tangerang mengaku, sudah sejahtera dan lebih baik dengan penghasilan sebulan Rp3,6 juta.
"Alhamdullilah, jadi enggak perlu berjuang lagi. Gaji sebulan Rp3,6 juta. Kami di sini memang tidak demo. Hanya memperingati hari buruh sedunia," kata pada Selasa (1/5/2018) siang.
Menurutnya, ada sejumlah alasan kenapa serikat pekerjanya di SPN memilih untuk dangdutan ketimbang aksi di Istana Negara bersama ribuan buruh lainnya."Mungkin yang pertama, karena kami tidak memiliki tuntutan dan sudah lebih sejahtera ketimbang buruh lainnya. Kami digaji sesuai dengan UMR," ujarnya.
Hal senada diungkapkan Julaeha, buruh PT Tuntek, di Jalan Raya Mauk, KM29, Kota Tangerang. Dia mengaku cukup puas dengan gaji yang diterimanya saat ini."Alhamdullilah sudah UMR. Sebulan digaji Rp3,6 juta. Saya gabung serikat SPTSK dan diarahkan ke sini untuk memperingati hari buruh," sambungnya.
Indra Lisfa, buruh PT Sangyongfung, pabrik sepatu Adidas, di Jatake, mengaku buruh garmen di Tangerang sudah sejahtera. Sehingga, tidak perlu demo lagi ke Jakarta."Kita digaji sesuai UMR. Tapi saya dapat Rp3,7 juta sebulan. Dipotong sana-sini, bersihnya dapat Rp3,5 juta," ucapnya.
Dengan gaji bersih Rp3,5 juta sebulan itu, Indra mengaku mendapat fasilitas asuransi kesehatan dan jaminan hari tua, serta THR Lebaran satu bulan penuh.
(whb)