Laptop Digondol Maling, Siswa PGRI Numpang UNBK di Sekolah Lain
A
A
A
TANGERANG - Sebanyak 19 laptop SMP PGRI Batu Ceper, Kota Tangerang, Banten, digondol maling. Aksi perampokan itu, terjadi dini hari, jelang Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) hari pertama.
Akibatnya, jadwal UNBK yang harusnya dimulai, pukul 07.00 WIB, molor hingga satu jam. Para siswa pun, akhirnya terpaksa menumpang ujian ke SMA Negeri 14 Tangerang dan berhujan-hujanan.
Kepala Sekolah SMP PGRI Batu Ceper Lutfi Suryadi mengatakan, ada 19 laptop yang dicuri. Terdiri dari 16 laptop yang masih berfungsi dan tiga laptop yang rusak.
"Tadi sempat panik juga, saat pertama kali mendengar sekolah dibobol maling dan 19 laptop hilang. Apalagi, ini hari pertama UNBK," kata Lutfi kepada KORAN SINDO di SMP PGRI Batu Ceper, Rabu (25/4/2018).
Saat kejadian, sekolah dalam keadaan kosong dan tidak ada yang berjaga. Dirinya baru mengetahui pencurian itu dari penjaga sekolah.
"Saat diberitahu, saya langsung ke sini dan memang betul semua hilang. Ada 19 laptop yang dicuri, 16 masih berfungsi dan 3 laptop sudah tidak berfungsi. Saya lihat juga pintu sudah dirusak," sambungnya.
Kawanan pencuri itu, masuk dari gerbang depan sekolah. Kemudian, merusak gembok yang terpasang. Sedikitnya, ada lima kunci gembok dirusak oleh mereka.
"Saat kejadian tidak ada petugas yang berjaga. CCTV juga tidak ada. Tetapi diduga pelaku berjumlah lebih dari satu orang. Mereka masuk dengan cara merusak kunci gembok," sambungnya.
Lutfi pun mengaku, sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dari Polsek Batu Ceper dan Dinas Pendidikan Kota Tangerang, terkait pencurian laptop itu.
"Saya sudah lapor polisi dan tadi polisi sudah melakukan olah TKP. Kepada Dinas Pendidikan juga sudah berkoordinasi. Makanya, tadi ujian pertama menumpang ke SMAN 14 Tangerang," paparnya.
Ditambahkan dia, sedikitnya ada 54 siswa yang mengikuti UNBK di SMP PGRI Batu Ceper. Pada hari pertama ujian, mereka akan mengikuti ujian Bahasa Inggris.
Sementara itu, Kapolsek Batu Ceper Kompol Hidayat Iwan Irawan mengatakan, berdasarkan hasil olah TKP, pelaku bisa dipastikan lebih dari dua orang.
"Kami juga sudah melakukan pemeriksaan saksi-saksi di lokasi kejadian. Diduga, pelaku lebih dari dua orang. Tetapi kami masih melakukan pendalaman. Untuk total kerugian, masih dihitung," ungkapnya.
Dijelaskan dia, pihaknya akan berusaha mengungkap kasus pembobolan sekolah ini. Sebab, di Kota Tangerang, kasus pembobolan sekolah sudah sering kali.
"Itu harapan masyarakat, juga harapan kami. Sebagai penegak hukum, kami akan mengungkapnya. Ini pekerjaan rumah (PR) buat kami. Tetapi kami juga tidak bisa menduga-duga para pelaku," jelasnya.
Dari kerusakan yang ada, dan gaya pelaku mencuri, dia menduga, kawanan maling itu amatiran. Namun, pihaknya belum bisa memastikan sampai pelaku ditangkap.
"Keterkaitan dengan kasus sebelumnya di SMAN 14, sepertinya beda, karena modusnya beda. Kalau ke arah sana kita belum bisa menjelaskan, karena belum mengungkap pelakunya," katanya.
Akibatnya, jadwal UNBK yang harusnya dimulai, pukul 07.00 WIB, molor hingga satu jam. Para siswa pun, akhirnya terpaksa menumpang ujian ke SMA Negeri 14 Tangerang dan berhujan-hujanan.
Kepala Sekolah SMP PGRI Batu Ceper Lutfi Suryadi mengatakan, ada 19 laptop yang dicuri. Terdiri dari 16 laptop yang masih berfungsi dan tiga laptop yang rusak.
"Tadi sempat panik juga, saat pertama kali mendengar sekolah dibobol maling dan 19 laptop hilang. Apalagi, ini hari pertama UNBK," kata Lutfi kepada KORAN SINDO di SMP PGRI Batu Ceper, Rabu (25/4/2018).
Saat kejadian, sekolah dalam keadaan kosong dan tidak ada yang berjaga. Dirinya baru mengetahui pencurian itu dari penjaga sekolah.
"Saat diberitahu, saya langsung ke sini dan memang betul semua hilang. Ada 19 laptop yang dicuri, 16 masih berfungsi dan 3 laptop sudah tidak berfungsi. Saya lihat juga pintu sudah dirusak," sambungnya.
Kawanan pencuri itu, masuk dari gerbang depan sekolah. Kemudian, merusak gembok yang terpasang. Sedikitnya, ada lima kunci gembok dirusak oleh mereka.
"Saat kejadian tidak ada petugas yang berjaga. CCTV juga tidak ada. Tetapi diduga pelaku berjumlah lebih dari satu orang. Mereka masuk dengan cara merusak kunci gembok," sambungnya.
Lutfi pun mengaku, sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dari Polsek Batu Ceper dan Dinas Pendidikan Kota Tangerang, terkait pencurian laptop itu.
"Saya sudah lapor polisi dan tadi polisi sudah melakukan olah TKP. Kepada Dinas Pendidikan juga sudah berkoordinasi. Makanya, tadi ujian pertama menumpang ke SMAN 14 Tangerang," paparnya.
Ditambahkan dia, sedikitnya ada 54 siswa yang mengikuti UNBK di SMP PGRI Batu Ceper. Pada hari pertama ujian, mereka akan mengikuti ujian Bahasa Inggris.
Sementara itu, Kapolsek Batu Ceper Kompol Hidayat Iwan Irawan mengatakan, berdasarkan hasil olah TKP, pelaku bisa dipastikan lebih dari dua orang.
"Kami juga sudah melakukan pemeriksaan saksi-saksi di lokasi kejadian. Diduga, pelaku lebih dari dua orang. Tetapi kami masih melakukan pendalaman. Untuk total kerugian, masih dihitung," ungkapnya.
Dijelaskan dia, pihaknya akan berusaha mengungkap kasus pembobolan sekolah ini. Sebab, di Kota Tangerang, kasus pembobolan sekolah sudah sering kali.
"Itu harapan masyarakat, juga harapan kami. Sebagai penegak hukum, kami akan mengungkapnya. Ini pekerjaan rumah (PR) buat kami. Tetapi kami juga tidak bisa menduga-duga para pelaku," jelasnya.
Dari kerusakan yang ada, dan gaya pelaku mencuri, dia menduga, kawanan maling itu amatiran. Namun, pihaknya belum bisa memastikan sampai pelaku ditangkap.
"Keterkaitan dengan kasus sebelumnya di SMAN 14, sepertinya beda, karena modusnya beda. Kalau ke arah sana kita belum bisa menjelaskan, karena belum mengungkap pelakunya," katanya.
(mhd)