Begini Adegan Saat Tersangka Kirai Menghabisi Nyawa Pensiunan TNI AL
A
A
A
JAKARTA - Polisi menggelar reka ulang (rekonstruksi) kasus perampokan sekaligus pembunuhan terhadap purnawirawan TNI AL, Hunaedi, dengan tersangka Supriyanto alias Kirai. Dalam rekonstruksi itu ada 24 adegan yang diperagakan tersangka.
"Adegan ke 18 pelaku melakukan penusukan. Sesuai hasil visuk, tusukan pertama di tangan, lalu di dada, dan perut," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Stefanus Tamuntuan, di lokasi rekonstruksi, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (20/4/2018). (Baca juga: Rekonstruksi Pembunuhan Hunaedi Dijaga Ketat Polisi dan POM AL)
Menurutnya, adegan pertama hingga ke 17 menggambarkan pelaku berniat melakukan pencurian, mendatangi rumah korban, hingga bergumul dengan korban. Sedang pada adegan ke 18 hingga ke 24, menggambarkan pelaku melakukan penusukan, kabur, dan berjalan meninggalkan lokasi ke sebuah taman untuk kabur.
Kepada polisi pelaku mengaku hanya berniat untuk mencuri saja, sedang sajam yang digunakannya untuk menusuk korban dibawa tersangka untuk berjaga-jaga. Sebelum masuk ke rumah korban, tersangka sempat melakukan pengamatan di lokasi kejadian dan masuk dari pintu depan.
"Sedang terkait kekasih tersangka, sejauh ini dia mengaku tak tahu soal itu (perampokan dan pembunuhan). Jadi murni ini perbuatan tersangka sendiri," tuturnya. (Baca juga: Pembunuh Pensiunan TNI AL Dikenal Kerap Mabuk)
Saat pelaku melakukan adegan rekonstruksi itu, warga sekitar bersorak. Warga bersorak karena kesal dengan perbuatan pelaku yang menghabisi nyawa korban yang sudah berusia lanjut.
Kebanyakan warga mengumpat dan memaki pelaku. Warga bahkan berteriak agar polisi menjerat pelaku dengan hukuman mati. Sebab, perbuatan pelaku jauh dari batasan moral dan etika manusia.
"Adegan ke 18 pelaku melakukan penusukan. Sesuai hasil visuk, tusukan pertama di tangan, lalu di dada, dan perut," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Stefanus Tamuntuan, di lokasi rekonstruksi, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (20/4/2018). (Baca juga: Rekonstruksi Pembunuhan Hunaedi Dijaga Ketat Polisi dan POM AL)
Menurutnya, adegan pertama hingga ke 17 menggambarkan pelaku berniat melakukan pencurian, mendatangi rumah korban, hingga bergumul dengan korban. Sedang pada adegan ke 18 hingga ke 24, menggambarkan pelaku melakukan penusukan, kabur, dan berjalan meninggalkan lokasi ke sebuah taman untuk kabur.
Kepada polisi pelaku mengaku hanya berniat untuk mencuri saja, sedang sajam yang digunakannya untuk menusuk korban dibawa tersangka untuk berjaga-jaga. Sebelum masuk ke rumah korban, tersangka sempat melakukan pengamatan di lokasi kejadian dan masuk dari pintu depan.
"Sedang terkait kekasih tersangka, sejauh ini dia mengaku tak tahu soal itu (perampokan dan pembunuhan). Jadi murni ini perbuatan tersangka sendiri," tuturnya. (Baca juga: Pembunuh Pensiunan TNI AL Dikenal Kerap Mabuk)
Saat pelaku melakukan adegan rekonstruksi itu, warga sekitar bersorak. Warga bersorak karena kesal dengan perbuatan pelaku yang menghabisi nyawa korban yang sudah berusia lanjut.
Kebanyakan warga mengumpat dan memaki pelaku. Warga bahkan berteriak agar polisi menjerat pelaku dengan hukuman mati. Sebab, perbuatan pelaku jauh dari batasan moral dan etika manusia.
(whb)