Tawuran Pelajar di Bogor, Satu Tewas Disabet Celurit
A
A
A
BOGOR - Tawuran antarpelajar di Bogor kembali menelan korban jiwa. MRO (16) siswa salah satu SMK di Bogor tewas setelah terlibat tawuran di Jalan Raya Jampang-Parung, Kampung Hambulu, Desa Pondok Udik, Kemang, Kabupaten Bogor, Rabu, 18 April 2018 petang kemarin.
Informasi diperoleh menyebutkan korban tewas setelah dikeroyok kelompok pelajar SMK lainnya saat hendak pulang sekolah. Buntut aksi tawuran hingga menimbulkan korban meninggal membuat para pelaku pengeroyokan dijaga ketat petugas kepolisian karena sempat ada kabar keluarga korban dan rekannya akan melakukan penyerangan.
Kapolsek Kemang Kompol Ade Yusuf Hidayat menjelaskan, peristiwa nahas itu berawal saat korban bersama dua rekannya yakni FFN dan BS, hendak pulang sekolah mengendarai satu motor berboncengan. Di jalan tiba-tiba korban dihadang enam pelajar SMK lainnya yang mengendarai dua motor.
"Korban yang saat itu tidak mengetahui apa-apa sempat melarikan diri namun nahas tertangkap para pelaku. Korban pun dikeroyok di tengah jalan menggunakan benda tajam berupa celurit," kata Ade pada Kamis (19/04/2018).
Menurut Ade, korban menderita luka di dada sebelah kiri, lebam di kepala dan punggung. Sebelum menghembuskan napas terakhir korban sempat mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sehat Dompet Dhuafa, Parung, Kabupaten Bogor.
Namun, akhirnya korban meninggal dunia. Sedangkan FFN rekannya juga sempat terkena sabetan benda tajam dan mengalami luka serius di kepala namun masih sadarkan diri dan saat ini sedang menjalani perawatan.
Ade menuturkan, petugas masih memburu para pelaku pengeroyokan yang menewaskan korban tersebut. "Saat ini kita sedang dalami kasus tersebut dan melakukan pengejaran kepada enam pelaku pengeroyokan yang menimpa tiga pelajar SMK," ucapnya.
Informasi diperoleh menyebutkan korban tewas setelah dikeroyok kelompok pelajar SMK lainnya saat hendak pulang sekolah. Buntut aksi tawuran hingga menimbulkan korban meninggal membuat para pelaku pengeroyokan dijaga ketat petugas kepolisian karena sempat ada kabar keluarga korban dan rekannya akan melakukan penyerangan.
Kapolsek Kemang Kompol Ade Yusuf Hidayat menjelaskan, peristiwa nahas itu berawal saat korban bersama dua rekannya yakni FFN dan BS, hendak pulang sekolah mengendarai satu motor berboncengan. Di jalan tiba-tiba korban dihadang enam pelajar SMK lainnya yang mengendarai dua motor.
"Korban yang saat itu tidak mengetahui apa-apa sempat melarikan diri namun nahas tertangkap para pelaku. Korban pun dikeroyok di tengah jalan menggunakan benda tajam berupa celurit," kata Ade pada Kamis (19/04/2018).
Menurut Ade, korban menderita luka di dada sebelah kiri, lebam di kepala dan punggung. Sebelum menghembuskan napas terakhir korban sempat mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sehat Dompet Dhuafa, Parung, Kabupaten Bogor.
Namun, akhirnya korban meninggal dunia. Sedangkan FFN rekannya juga sempat terkena sabetan benda tajam dan mengalami luka serius di kepala namun masih sadarkan diri dan saat ini sedang menjalani perawatan.
Ade menuturkan, petugas masih memburu para pelaku pengeroyokan yang menewaskan korban tersebut. "Saat ini kita sedang dalami kasus tersebut dan melakukan pengejaran kepada enam pelaku pengeroyokan yang menimpa tiga pelajar SMK," ucapnya.
(whb)