Rekayasa Lalin Terkait Underpass Matraman, Jalan Proklamasi Macet
Rekayasa Lalin Terkait Underpass Matraman, Jalan Proklamasi Macet
A
A
A
JAKARTA - Kemacetan lalu lintas terjadi ruas Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, pada Senin (16/4/2018) pasca-diberlakukannya rekayasa lalu lintas terkait uji coba underpass Matraman-Salemba.
Kondisi lalu lintas di jalan Proklamasi setelah dilakukan rekayasa lalu lintas, Menteng Jakarta Pusat. Senin (16/4/2018). Pantuaan di lapangan, laju kendaraan bermotor khusunya sepeda motor dari arah Jatinegara menuju Jalan Penataran hanya mampu memacu kendaraanya di bawah kecepatan 25 Km/jam.
Salah seorang pengguna lalu lintas, Rizky (19) mengatakan, rekayasa lalu lintas yang saat ini diberlakukan di Jalan Proklamasi justru menambah kemacetan. Meski kini kemacetan mulai berkurang dari sebelumnya, namun di pagi hari kemacetan tetap terjadi.
"Kalau sekarang memang sudah mendingan macetnya, yang parah itu waktu awal-awal uji coba. Bus Transjakarta berhenti menaikkan satu penumpang saja langsung di klakson sama motor di belakangnya," kata Rizky pada Senin (16/4/2018).
Rizky menuturkan, kemacetan di Jalan Proklamasi mulai mengurai tiga hari setelah uji coba dilakukan. Seorang warga lainnya, Ahmad (43) juga mengeluhkan akibat rekayasa lalu lintas di Jalan Proklamasi. Ia menilai rekayasa lalu lintas yang dilakukan tidak sesuai dengan kondisi di ruas jalan tersebut.
"Permasalahannya jalan yang dilewatin ini bukan aspla, tapi batu konblok. Padahal yang lewat itu kendaraan besar seperti seperti bus sama truk," ujarnya.
Panit Dikayasa Lalu Lintas Polres Jakarta Pusat Iptu Surahmadi mengatakan, ruas jalan di depan Tugu Proklamasi yang masih konblok tidak cocok dilalui kendaraan berat."Ke depan memang ruas jalan di sini harus diaspal, kalau masih konblok begini enggak cocok untuk bus dan truk," ucapnya.
Kondisi lalu lintas di jalan Proklamasi setelah dilakukan rekayasa lalu lintas, Menteng Jakarta Pusat. Senin (16/4/2018). Pantuaan di lapangan, laju kendaraan bermotor khusunya sepeda motor dari arah Jatinegara menuju Jalan Penataran hanya mampu memacu kendaraanya di bawah kecepatan 25 Km/jam.
Salah seorang pengguna lalu lintas, Rizky (19) mengatakan, rekayasa lalu lintas yang saat ini diberlakukan di Jalan Proklamasi justru menambah kemacetan. Meski kini kemacetan mulai berkurang dari sebelumnya, namun di pagi hari kemacetan tetap terjadi.
"Kalau sekarang memang sudah mendingan macetnya, yang parah itu waktu awal-awal uji coba. Bus Transjakarta berhenti menaikkan satu penumpang saja langsung di klakson sama motor di belakangnya," kata Rizky pada Senin (16/4/2018).
Rizky menuturkan, kemacetan di Jalan Proklamasi mulai mengurai tiga hari setelah uji coba dilakukan. Seorang warga lainnya, Ahmad (43) juga mengeluhkan akibat rekayasa lalu lintas di Jalan Proklamasi. Ia menilai rekayasa lalu lintas yang dilakukan tidak sesuai dengan kondisi di ruas jalan tersebut.
"Permasalahannya jalan yang dilewatin ini bukan aspla, tapi batu konblok. Padahal yang lewat itu kendaraan besar seperti seperti bus sama truk," ujarnya.
Panit Dikayasa Lalu Lintas Polres Jakarta Pusat Iptu Surahmadi mengatakan, ruas jalan di depan Tugu Proklamasi yang masih konblok tidak cocok dilalui kendaraan berat."Ke depan memang ruas jalan di sini harus diaspal, kalau masih konblok begini enggak cocok untuk bus dan truk," ucapnya.
(whb)
Explore More